Berita Tulungagung

Longsor Putuskan Jalur Tulungagung-Ponorogo di Gunung Tugel, Jalur Alternatif Lewati Jalan Desa

Longsor yang terjadi pada Rabu (20/11/2024) sore menyebabkan urukan di bawah badan jalan ikut tergerus.

Penulis: David Yohanes | Editor: Deddy Humana
surya/david yohanes
Ruas jalan Desa Samar, Kecamatan Pagerwojo, Kabupaten Tulungagung rusak karena longsor. 

SURYA.CO.ID, TULUNGAGUNG - Bus Damri trayek Tulungagung-Ponorogo harus berhenti di Desa Samar, Kecamatan Pagerwojo, Kabupaten Tulungagung, area yang disebut warga sebagai Gunung Tugel.

Penyebabnya, jalan berem sepanjang sekitar 50 meter itu longsor dan masuk ke jurang sedalam sekitar 7 meter dan mengancam keberadaan badan jalan. 

Bus tidak berani melintas karena dikhawatirkan lapisan beton badan jalan ini akan longsor. “Dari pada membahayakan, lebih baik berhenti saja. Menunggu bus yang dari Ponorogo,” ujar Achmad Rafi, sopir bus Damri. 

Longsor yang terjadi pada Rabu (20/11/2024) sore menyebabkan urukan di bawah badan jalan ikut tergerus. Bus Damri asal Ponorogo  juga berhenti di sisi seberang titik longsor untuk menurunkan penumpang dan barang. 

Selanjutnya penumpang dan barang dipindahkan ke Bus Damri dari Tulungagung yang menunggu, lalu bus ini kembali ke terminal. 

Menurut  Camat Pagerwojo, Sutiyono, untuk mengantisipasi longsor susulan, diberlakukan sistem buka tutup. Jalan ini merupakan jalur vital karena menjadi jalur perintis Tulungagung-Ponorogo, dan jalur angkutan produk susu peternak.

Tidak ada jalur alternatif yang bisa dilalui, sehingga harus ada solusi secepatnya. “Ada jalur di kampung, tetapi tidak memungkinkan untuk dilewati truk susu dengan beban 11 atau 12 ton. Malah membahayakan,” kata Sutiyono.

Wilayah Kecamatan Pagerwojo berada di kawasan kaki Gunung Wilis di Baratlaut Kabupaten Tulungagung.  Masih menurut Sutiyono, jika terjadi hujan lebih dari 4 jam, kawasan ini pasti ada yang longsor.

Salah satu solusi jangka pendek adalah pemindahan jalur ke area tanah kas Desa Samar, yang ada di sisi jalan. “Nanti akan dilihat, memungkinkan atau tidak tanggul jalan yang rusak ini dipulihkan. Dinas teknis yang akan memutuskan,” ucapnya. 

PJ Bupati Tulungagung, Heru Suseno mengatakan, tanggul jalan yang longsor akan diperbaiki kembali. Namun sebagai solusi jangka pendek, harus ada jalan alternatif di sisi Utara badan jalan, yang masuk ke tanah kas desa. 

Jalan alternatif ini untuk memastikan transportasi masih bisa berfungsi, sementara proses perbaikan tanggul juga berjalan. 

“Dinas PUPR akan mengkaji. Sementara disiapkan jalan darurat agar tetap bisa dimanfaatkan untuk transportasi, karena ini jalur utama ke kota dan akses jalur susu,” jelas Heru. 

Alat berat dari Dinas PUPR sudah didatangkan ke lokasi untuk membuat jalur alternatif. Sementara solusi permanen masih menunggu hasil kajian, karena menyangkut penempatan tanggul yang baru.  

Tanggul yang longsor panjangnya sekitar 50 meter dengan ketinggian sekitar 7 meter, sehingga membutuhkan anggaran cukup besar. Pembangunan tanggul baru akan dilakukan dengan dana Belanja Tak Terduga untuk bencana alam. 

Jika kemampuan keuangan Pemkab Tulungagung tidak memungkinkan, maka akan diajukan bantuan BTT dari Pemprov Jatim. *****

Sumber: Surya
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved