Kuliner
Saat Chef Asli Italia Tunjukkan Perbedaan dan Cara Memasak Dua Jenis Pasta
Chef asal Italia Tommaso Gonfiantini mengenalkan dua macam bahan makanan Italia tersebut. Ia menunjukan pembuatan pasta
Penulis: Nur Ika Anisa | Editor: Titis Jati Permata
SURYA.CO.ID, SURABAYA - Ada banyak jenis pasta yang bisa ditemui di menu-menu restoran yang ada di Indonesia, tak terkecuali di Surabaya.
Untuk mengetahui beberapa jenis pasta, Chef asal Italia Tommaso Gonfiantini mengenalkan dua macam bahan makanan Italia tersebut. Ia menunjukan pembuatan pasta tersebut secara langsung.
Adonannya tampak kuning dari bahan kuning telur omega (tanpa menyertakan bagian putihnya).
“Aku bagi dua, aku akan tunjukkan bagaimana cara motongnya. Ada pappardelle dan fettucini, dua jenis pasta yang bisa kamu temukan di restoran,” sebutnya, Selasa (12/11/2024).
Baca juga: Kuliner Cita Rasa Italia dengan Pemandangan Golf di Surabaya Barat
Adonan yang dibagi menjadi dua bagian tersebut kemudian ditekan menggunakan rolling pin.
Proses menekannya tidak terlalu kuat. Ia mengenalkan pembuatan untuk pasta Fetuccini dan pappardelle.
Adonan pasta digulung kemudian bagian pinggir adonan dpotong menjadi beberapa bagian.
“(Fetuccini) agak lebih kecil daripada pappardelle,” ujarnya.
Pasta yang sudah dipotong lalu digantung dan dijemur. Tidak ada waktu khusus untuk proses penjemuran.
Hal ini juga bergantung pada suhu udara sekitar untuk membuat pasta cepat kering.
“Pasta segar hanya dua hari setelah dibuat,” ujar executive chef Osteria Gia tersebut.
Beberapa menu yang dihadirkan seperti spaghetti aglio olio udang, spaghettoni al burro e pepe dengan black truffle yang creamy dengan wangi khas dan irisan truffle.
Pada proses memasak pasta, istilah al dente menggambarkan tingkat kematangan pasta.
Untuk pasta segar, Chef Tommaso menyebut, hampir tidak mungkin bisa al dente.
“Karena itu fresh, nggak melalui proses terlalu kering. Jadi ketika kamu masak perlu satu sampai dua menit. Pappardelle agak lebih lama dibandingkan fettucini, tapi itulah fresh pasta, mereka tidak bisa al dente seperti spaghetti, linguine yang itu pasta kering,” sebutnya.
Sementara untuk pasta kering perlu memasak sekitar 15 menit. Al dente sendiri memiliki tingkat kematangan pasta yang tidak terlalu empuk juga tidak terlalu keras.
“Jadi ketika kamu gigit, ada rasa agak keras pasta di dalamnya,” pungkasnya.
BACA BERITA SURYA.CO.ID LAINNYA DI GOOGLE NEWS
| Incip Kopi Anggur Sekaligus Wisata Petik Anggur di Gamma Grape Experience Malang |
|
|---|
| Ada Kuliner Prancis Autentik di Pekan Gastronomi Le Gout de France 2025 Surabaya |
|
|---|
| Kerupuk Goreng Pasir Mas Adib Jombang, Camilan Ringan Pas untuk Oleh-oleh |
|
|---|
| Bandeng Olahan Warga Jombang Ini Merambah Hingga Malaysia, Andalkan Pemasaran Via Medsos |
|
|---|
| Kuliner Baru di Surabaya, Santap Ramen Rasa Cappuccino yang Gurih Pedas dan Creamy |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/surabaya/foto/bank/originals/Chef-asal-Italia-Tommaso-Gonfiantini-mengenalkan-dua-macam-pasta.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.