Berita Banyuwangi

Penuh Tradisi, Cara Desa Adat Kemiren Banyuwangi Rayakan Hari Jadinya

Memperingati Hari Jadi ke-167 Desa Kemiren, warga setempat merayakannya dengan menggelar beragam atraksi yang kental budaya Osing

Penulis: Aflahul Abidin | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID/Aflahul Abidin
Warga Desa Kemiren, Banyuwangi, Jawa Timur, saat menggelar tradisi Mocoan Lontar Yusuf. 

“Seperti kebutuhan toilet, akomodasi hingga souvenir akan kami siapkan yang sesuai standar. Sehingga pengunjung merasa nyaman datang ke Kemiren,” ujarnya. 

Rangkaian Hari Jadi ke-167 Desa Adat Kemiren akan ditutup dengan tradisi ngopi bareng yang dikemas dalam Festival Ngopi Sepuluh Ewu (Ngopi Sepuluh Ribu). 

“Festival ini kami gelar Rabu malam, selepas maghrib. Jangan lewatkan keseruan ngopi bareng ribuan pengunjung di sepanjang jalan Desa Kemiren,’’ kata Arifin.

Tradisi ngopi masyarakat Desa Kemiren ini tak sebatas menikmati seduhan biji kopi, namun ada pesan filosofis yang terkandung dalam tiap cangkirnya. 

Dengan secangkir kopi, bisa menyatukan beragam perbedaan. Serta merekatkan tali persaudaraan. 

“Ini tradisi warga desa kami untuk menjaga persaudaraan,” imbuhnya. 

Dalam festival ini, ribuan cangkir kopi dengan motif yang sama, beserta jajanan khas Kemiren akan terhidang di sepanjang jalan Desa Kemiren

Kopi yang terhidang merupakan lambang sambutan hangat kepada tamu yang berkunjung. 

Hadir ke festival ini, pengunjung dapat menikmati minuman kopi dan jajanan tersebut secara gratis.

➢ IKUTI UPDATE BERITA MENARIK LAINNYA di GOOGLE NEWS SURYA.CO.ID

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved