Berita Nganjuk
Siswa SMA Nganjuk Kembangkan EBT : Bikin Kincir Angin Pembangkit Listrik di Sekolah
Angin dari atas dua gunung tersebut menyusup deras sampai ke kawasan cekungan atau daratan Nganjuk.
Penulis: Danendra Kusumawardana | Editor: Titis Jati Permata
Sri melanjutkan, energi dari kincir angin ini dipergunakan untuk menyalakan piranti WiFi di ruang laboratorium fisika dan komputer.
Daya tahan aki dalam menyalurkan listrik ke router WiFi bisa sampai 3 hari.
"Tujuan selanjutnya, kincir angin bisa menghidupkan lampu lapangan sekolah," terangnya.
Tanamkan pemahaman pentingnya energi baru terbarukan lewat pembelajaran di sekolah
SMA Bina Insan Mandiri mengimplementasikan kurikulum Merdeka dalam kegiatan pembelajaran. Di dalam kurikulum itu terdapat muatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Salah satu di antara tujuh tema di P5, termaktub rekayasa teknologi.
"Selama 3 tahun sekolah, siswa harus menyelesaikan tujuh tema. Antara lain tema rekayasa teknologi. Di tema tersebut, kami ingin berikan pengetahuan kepada seluruh siswa untuk mengetahui energi baru terbarukan (EBT)," cetus Kepala Sekolah SMA Bina Insan Mandiri, Wijaya Kurnia Santoso.
Wijaya menilai EBT amat penting bagi kehidupan. Pasalnya, EBT tak menimbulkan polusi maupun emisi karbon. Kelestarian alam bisa terjaga.
"Kita tahu bahwa energi listrik menggunakan bahan bakar fosil seperti baru efeknya tidak baik bagi lingkungan. Maka penting menanamkan kepada siswa memahami pentingnya energi bersih. Karenanya kami ajak siswa bikin tugas prototipe kincir angin," paparnya.
Ia menerangkan, sekolah hadir memfasilitasi siswa membuat kincir angin lewat optimalisasi anggaran Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan Biaya Penunjang Operasional Penyelenggaraan Pendidikan (BPOPP). Ini supaya bahan dasar pembuatan kincir angin berkualitas.
"Kincir angin karya siswa sekarang pakai besi. Bukan pipa. Lebih kuat. Di samping itu, siswa dapat pelajaran dari perakitan, observasi, analisis, dan membuat laporan untuk dipersentasikan mengenai EBT medium kincir angin. Harapan kami, nantinya, siswa punya bekal untuk mengembangkan ilmu ini di tahap selanjutnya, yakni perguruan tinggi," urainya.
Wijaya menambahkan, jika ditilik, belum ada pihak yang serius mengoptimalkan energi angin di Nganjuk.
Dia berangan suatu saat ada investor yang mengembangkannya. Prototipe kincir angin siswa mungkin bisa jadi rujukan.
"Kami ingin menyodorkan prototipe kincir angin siswa agar potensi nganjuk terkelola. Meski dari hasil penelitian siswa dan guru memang Nganjuk anginnya fluktuatif. Tapi paling tidak dengan image Kota Angin mampu dimaksimalkan untuk proyek kincir angin di Nganjuk," tambahnya.
Potensi Angin di Nganjuk sempat dilirik investor dari Tiongkok
Sebenarnya, perusahaan bidang energi yang berpusat di Tiongkok, Envision pernah membidik Kabupaten Nganjuk sebagai tempat pengembangan PLTB pada 2022. Bahkan, perusahaan itu telah melakukan studi data sekunder di Nganjuk.
Bapenda Nganjuk Gandeng Kejaksaan Guna Tingkatkan Kepatuhan Pajak MBLB Bagi Pengusaha Tambang |
![]() |
---|
Pemeriksaan Pap Smear di Kecamatan Jatikalen Nganjuk : Upaya Deteksi Dini Kanker Serviks |
![]() |
---|
Bersenjata Pisau, Pemuda di Nganjuk Jatim Nekat Rampok 2 Minimarket dan Gondol Duit Puluhan Juta |
![]() |
---|
Penghargaan untuk Juara Lomba Inovasi 2024 di Kabupaten Nganjuk, Ada 24 Pemenang |
![]() |
---|
Kades Banaran Kulon Nganjuk Beli Aset Dari Hasil Korupsi Dana Desa, Ditahan Kejari |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.