BEM FISIP Unair Dibekukan

Sikap BEM FISIP Unair Setelah Dibekukan karena Kritik Prabowo-Gibran Melaui Karangan Bunga

BEM FISIP Unair dibekukan Dekanat setelah memberi ucapan selamat atas pelantikan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka

Penulis: Sulvi Sofiana | Editor: Fatkhul Alami
kolase instagram dan dok@bemfisipunair
Tuffahati Ullayyah (kiri) Presiden BEM FISIP Unair yang tak akan menyerah meski dibekukan Dekan setempat 

SURYA.co.id | SURABAYA - Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga (FISIP Unair) berusaha tegar, sabar dan tak mau meneyerah setelah dibekukan Dekanat kampus yang ada di Surabaya ini.

BEM FISIP Unair dibekukan pihak Dekanat setelah memberi ucapan selamat atas pelantikan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka lewat karangan bunga yang dipasang di Taman Barat kampus.

Presiden BEM FISIP Unair, Tuffahati Ullayyah mengungkapkan, BEM FISIP sejak awal struktural kabinet Panca Aksara terbentuk berkomitmen menciptakan kebermanfaatan untuk seluruh Civitas Akademika FISIP Unair. Tujuannya menumbuhkan jiwa kritis dan peka sosial kepada mahasiswa.

"Adapun janji kami hampir seluruhnya terwujud melalui puluhan program kerja dan agenda yang telah terlaksana dan sedang dilaksanakan. Termasuk pembuatan karya seni satir ini," sebut Tuffahati dalam pernyataanya kepada Surya.co.id, Minggu (27/10/2024).

Dikatakannya, hingga saat ini pihaknya masih melakukan penguatan internal karena belum ada proses diskusi lebih lanjut dengan Dekan FISIP perihal surat pemberitahuan pembekuan BEM.  Pihaknya sepakat untuk tidak menyerah dalam memproses keadilan bagi seluruh fungsionaris dan tetap melanjutkan tugasnya sampai waktu demisioner yang telah ditentukan.

"Komunikasi terakhir, konfirmasi besok (Senin, 28/10) pertemuan dengan pak Dekan jam 8 pagi," tegas Tuffahati.

Tuffahati menegaskan, pihaknya konsisten mengkaji pelanggaran HAM yang terjadi di Indonesia selama satu periode kepengurusan kabinet Panca Aksara BEM FISIP Unair

"Kami ada kajian ilmiahnya tetapi belum kami publikasi, selama satu periode ini kami gencar mengawal isu pelanggaran HAM,"ungkapnya.

Dikatakan Tuffahati, melalui Kementerian Politik dan Kajian Strategis pihaknya telah melakukan berbagai diskusi dan kajian. Termasuk merencanakan karya seni satire terkait dilantiknya presiden RI Prabowo Subianto dan Wakilnya.

"Kami sudah merencanakannya 2 minggu menjelang pelantikan presiden,"lanjutnya.

Ia berharap, melalui kajian dan karya seni satire tersebut, mahasiswa bisa belajar untuk menyampaikan kritik secara kreatif.

Berdasarkan Berita Acara  yang dibagikan di akun instagram @bemfisipunair, pemasangan karangan bunga itu dilakukan pada Selasa (22/10) pukul 15.00. Dan sekitar pukul 18.45 karangan bunga tersebut ditarik karena hujan.

Namun, karena ditempatkan di lokasi strategis yang banyak dilewati warga kampus, karangan bunga ini kemudian viral di platform X dan Tiktok serta mendapat dukungan banyak mahasiswa.

Kemudian pada Kamis (24/10/2024), Ketua Komisi Etik Fakultas melakukan pemanggilan pada BEM FISIP Unair untuk meminta klarifikasi terkait kepemilikan karangan bunga tersebut.

Dan pada Jumat (25/10/2024) pukul 09.03 Presiden BEM Fisip Unair bersama wakil dan menteri kajian politik dan kajian strategis memenuhi panggilan Komisi Etik Fakultas. Kemudian sorenya, pukul 16.13, BEM FISIP Unair mendapat surel yang dikirim melalui alamat email dekanat.

Halaman
12
Sumber: Surya Cetak
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved