BEM FISIP Unair Dibekukan

4 Fakta BEM FISIP Unair Dibekukan Gegara Seni Satir Kritik Prabowo-Gibran, Dekan Dianggap Berlebihan

Inilah sederet fakta tentang polemik BEM FISIP Unair Surabaya dibekukan. Pres BEM Tak Menyerah, Pakar Sebut Dekan Berlebihan.

kolase SURYA.co.id
BEM FISIP Unair Surabaya Dibekukan gara-gara membuat karya seni satir kritik Prabowo-Gibran. Simak rangkuman faktanya. 

Hal ini termasuk menumbuhkan jiwa kritis dan peka sosial kepada mahasiswa.

"Adapun janji kami hampir seluruhnya terwujud melalui puluhan program kerja dan agenda yang telah terlaksana dan sedang dilaksanakan. Termasuk pembuatan karya seni satir ini," kata Tuffahati.

Baca juga: Sosok Bagong Suyanto, Dekan yang Membekukan BEM FISIP Unair Imbas Ucapan Satir untuk Prabowo-Gibran

Dikatakannya, hingga saat ini pihaknya masih melakukan penguatan internal karena belum ada proses diskusi lebih lanjut dengan Dekan FISIP perihal surat pemberitahuan pembekuan BEM. 

Pihaknya sepakat untuk tidak menyerah dalam memproses keadilan bagi seluruh fungsionaris dan tetap melanjutkan tugasnya sampai waktu demisioner yang telah ditentukan.

"Komunikasi terakhir, konfirmasi besok (Senin, 28/10/2024) ada pertemuan dengan dekan pukul 08.00 WIB,," tegasnya.

3. Dekan Ogah Komentar

Dikonfirmasi terpisah Dekan FISIP Unair, Prof Dr Drs Bagong Suyanto MSi enggan berkomentar lebih lanjut dan membenarkan pertemuan dengan BEM FISIP yang direncanakan esok.

"Senin besok konfirmasi dengan media setelah pertemuan dengan BEM," ungkap Bagong.

Sementara itu Presiden BEM Unair, Aulia Thaariq Akbar membenarkan kabar pembekuan tersebut lantaran karangan bunga yang dibuat BEM FISIP. 

Dan pihaknya terus melakukan komunikasi untuk membantu apabila dibutuhkan bantuan advokasi.

"Kami terus komunikasi dengan presBEM (FISIP). Sambil menunggu pertemuan dengan dekan," kata Aulia.

4. Pakar Sebut Dekan Berlebihan

Pakar Politik Unair Surabaya, Dr Airlangga Pribadi Kusman SIP MSi PhD.
Pakar Politik Unair Surabaya, Dr Airlangga Pribadi Kusman SIP MSi PhD. (surya/sulvi sofiana (sulvi))

Langkah kekanak-kanakan dan paranoid dekanat itu menjadi sorotan publik dan akademisi. 

Salah satunya Pakar Politik Unair, Dr Airlangga Pribadi Kusman SIP MSi PhD yang menganggap respons dekanat terlalu reaktif dan berlebihan.

"Sebetulnya langkah dekanat terlalu reaktif dan berlebihan. Karena yang dilakukan BEM FISIP adalah suara kritis terhadap keadaan yang sedang terjadi dan diekspresikan dalam bentuk satire," ungkap Airlangga saat dikonfirmasi SURYA, Minggu (27/10/2024).

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved