Berita Surabaya

Permata Bank Sebut Masih Ada Segmen Upper Level yang Bertumbuh di Tengah Deflasi 5 Bulan Terakhir

Consumer Banking Director Permata Bank, Djumariah Tenteram, mengatakan pihaknya mengakui adanya daya beli masyarakat yang turun.

Penulis: Sri Handi Lestari | Editor: irwan sy
sri handi lestari/surya.co.id
Consumer Banking Director Permata Bank, Djumariah Tenteram (kedua dari kiri), bersama Ricky Diego, Divisi Head Digital WM Consumer Deposit Cash Management & Treasury Permata Bank dan Jemmy Toding Head Region Permata Bank Surabaya (ketiga dan keempat dari kiri) saat hadir dalam media briefing Wealth Wisdom 2024 di Surabaya, Rabu (23/10/2024). 

SURYA.co.id | SURABAYA - Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan bahwa dalam lima bulan terakhir ekonomi Indonesia mengalami deflasi dan mengakibatkan daya beli masyarakat yang turun meski harga kebutuhan pokok juga turun.

Namun optimisme pelaku usaha dan berbagai sektor industri bahwa pertumbuhan ekonomi ditengah deflasi dan harga bahan pokok yang turun ini masih cukup besar.

Consumer Banking Director Permata Bank, Djumariah Tenteram, mengatakan pihaknya mengakui adanya daya beli masyarakat yang turun.

"Namun kalau dilihat ada di segmen tertentu. Di middle low (menengah kebawah) sedikit struggling," kata Djumariah, saat hadir dalam media briefing Wealth Wisdom 2024 bertema Redefining Wealth Growth di Surabaya, Rabu (23/10/2024).

Namun untuk segmen upper level tidak begitu terlihat.

Dia menyebutkan segmen ini masih terlihat melakukan pembelanjaan dengan masih ramainya kawasan retail tertentu, seperti mall atau brand premium Food and Beverage (F & B).

"Kami sebagai perbankan juga terus berapa mendukung untuk ekonomi bergerak positif, yang salah satunya dengan menggelar Wealth Wisdom 2024 ini," lanjut Djumariah.

Kegiatan Wealth Wisdom merupakan kegiatan literasi keuangan atau edukasi secara umum yang sasaranya tidak hanya nasabah tapi juga masyarakat.

Dengan materi mengenai apa itu keuangan, investasi dan cara mengelola keuangan.

Instrumennya macam-macam bisa berupa tabungan, deposito, investasi juga ada raksadena, obligasi negara atau obligasi corporate, valuta asing, tergantung jenis apa uang cocok.

"Yang kami lakukan selalu adalah segala macam pengelolaan keuangan harus dilakukan sesuai profil resiko daripada pribadi masing-masing," ujar Djumariah.

Dalam kesempatan yang sama, Ricky Diego, Divisi Head Digital WM Consumer Deposit Cash Management & Treasury Permata Bank, menambahkan, Wealth Wisdom 2024 di Surabaya menghadirkan pembicara dari tiga tema.

"Salah satunya adalah investor saham terkemuka Lo Kheng Hong," tambah Ricky.

Dengan kegiatan ini, masyarakat diharapkan mendapat insight yang baru, yang bermanfaat tentunya untuk meminimalkan risiko, juga peluang diterima nasabah dan memastikan portofolio mereka tetap tangguh meski menghadapi berbagai tantangan yang ada.

"Kami juga ingin menunjukkan layanan terbaik dengan pemanfaatan teknologi seperti Permata ME atau platform mobile banking kami. Wealth management kami bertumbuh baik pada tahun ini, dengan mudah diakses lewat Permata ME," terang Ricky.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved