Pilkada Tulungagung 2024

Puluhan Balihonya Dicuri, Tulungagung Santoso Malah Optimistis Menangkan Pilkada 2024

Santoso mengaku, melihat perkembangan kontestasi pihaknya sangat yakin akan memenangkan Pilkada Tulungagung.

Penulis: David Yohanes | Editor: Deddy Humana
surya/david yohanes
Calon Bupati Tulungagung, Santoso mengumpulkan koordinator desa (Kordes) pemenangan pasangan Sasa (Santoso-Samsul Umam). 

SURYA.CO.ID, TULUNGAGUNG - Pencurian bermotif politik terjadi selama masa kampanye di Pilkada Tulungagung. Hal itu disampaikan calon bupati (cabup) nomor urut 2, Santoso yang mendapat laporan atas hilangnya puluhan alat peraga kampanye (APK) SaSa (Santoso-Samsul Umum) di beberapa tempat.

Santoso mengeluhkan pencurian APK itu, Minggu (20/10/2024), termasuk baliho yang sebelumnya terpasanng di  jalur dari simpang empat Masjid Al-Muslimun Kelurahan Kepatihan, hingga di kawasan Jembatan Ngujang 2. 

Mantan Kepala Dinas Lingkungan Hidup ini mengatakan, ada 20 hingga 30 baliho miliknya yang hilang.  “Malam dipasang, paginya sudah hilang. Masih proses pendataan, tetapi angkanya 20-30 buah,” ungkap Santoso.

Baliho ini hilang tanpa meninggalkan bekas sama sekali di lokasi pemasangannya. Diduga baliho ini dicopot bersama kerangka penopangnya dan diambil seluruhnya. 

Santoso mengaku sebenarnya pelaku sudah terdeteksi dengan bukti rekaman video dari kamera pengawas. “Kami tidak tahu motivasinya apa. Tetapi sebenarnya pelakunya sudah terdeteksi,” tegasnya.

Santoso mengaku sudah melaporkan kejadian ini ke Bawaslu Kabupaten Tulungagung. Namun kepada tim kampanye, Santoso meminta tidak mengambil tindakan. 

Menurutnya, pelaku pencurian itu belum sadar dengan apa yang dilakukannya. “Kalau ia sadar pasti tidak akan melakukan perbuatan seperti itu,” ucapnya singkat. 

Lebih jauh Santoso mengaku, melihat perkembangan kontestasi pihaknya sangat yakin akan memenangkan Pilkada Tulungagung.

Saat ini pasangan SaSa (Santoso-Samsul Umum) telah mempunyai 271 koordinator tingkat desa/kelurahan. Selain membentuk koordinator di setiap desa dan kelurahan juga membentuk koordinator kecamatan.

“Kami punya keyakinan, optimistis bisa memenangkan pertarungan. Yang jelas saat ini kami gas pol, tidak pakai rem,” selorohnya. 

Selama ini Santoso mengaku bergerak dalam senyap untuk menata pemenangan. Salah satu semangat yang diusungnya adalah penataan birokrasi, digitalisasi dan UMKM. 

Terkait keluhan infrastruktur di Tulungagung, Santoso menilai juga tidak lepas dari penataan birokrasi. Menurutnya setiap tahun ada Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (Silpa) di akhir tahun anggaran hingga puluhan miliar. 

Dana itu seharusnya bisa dimanfaatkan untuk memaksimalkan infrastruktur seperti jalan yang menjadi sumber keluhan utama masyarakat.  

“Jadi sebenarnya bukan kurang anggaran, tapi masalahnya harus berani mencari terobosan. Yang penting ada payung hukum untuk kita mengambil sikap,” pungkasnya. *****

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved