Pelantikan Presiden 2024

Kisah Cinta Titiek Soeharto dan Prabowo Subianto, Mata Berkaca-kaca Eks Suami Dilantik Jadi Presiden

Kisah cinta Titiek Soeharto dan Prabowo Subianto kembali jadi sorotan. Mata Berkaca-kaca Saat Mantan Suami Dilantik Jadi Presiden.

Serambinews
Titiek Soeharto. Matanya Berkaca-kaca Eks Suami Dilantik Jadi Presiden. Simak kisah cintanya. 

Situasi tersebut memicu spekulasi di kalangan banyak orang, bahwa mungkin mereka akan berdamai seperti sebelumnya, sebelum dipisahkan oleh kegemparan politik pada tahun 1998.

Namun, apakah hal itu mungkin terjadi? Apakah Titiek Soeharto benar-benar akan menjadi calon ibu negara di masa mendatang?

Tanggapan Peneliti 

Titiek Soeharto hadir di acara pisah sambut antara Jokowi dan Prabowo di Istana Merdeka, Jakarta, Minggu (20/10/2024) siang
Titiek Soeharto hadir di acara pisah sambut antara Jokowi dan Prabowo di Istana Merdeka, Jakarta, Minggu (20/10/2024) siang (Kolase Kompas.com/TikTok)

Sejarawan Bonnie menilai  penting atau tidaknya sosok Ibu Negara tidak lepas dari kondisi negara Indonesia.

Ia mengatakan negara demokrasi yang sudah 'settle', peran Ibu Negara tidak lebih dari istri presiden.

"Dia bukan permaisuri dalam arti monarki yang feodalistik, dia juga bukan orang yang secara formal punya peran khusus, kecuali mendampingi presiden," katanya ditkutip dari wawancara dengan ABC Radio Australia.

"Tapi kalau misalkan di negara yang semakin demokratis, semakin terbuka sistemnya, semakin akuntabel sistem politiknya, sebenarnya ibu negara itu ada batasan perannya juga."

Namun di Indonesia, yang menurutnya merupakan negara demokrasi yang "prosedural" dengan struktur masyarakat semi-feodal, dan pola pikir yang mayoritas tradisional, keberadaan ibu negara "akan sangat berpengaruh."

Sementara itu, Peneliti BRIN Dr Athiqah Nur Alami, akrab disapa Tika, mengatakan menurut catatan sejarah, keberadaan ibu negara bagaikan "pilar" bagi para presiden yang sempat memimpin Indonesia.

Seperti misalnya Soeharto, yang sejak meninggalnya Tien pada tahun 1996 mulai tergoncang, ditambah dengan adanya krisis moneter.

"Beberapa orang menyebut [ibu negara] berperan signifikan ... dan itu terlihat ketika Ibu Tien berpulang," ujarnya.

"Pak Harto kemudian goyang dari sisi pemerintahan dan yang lain ... itu menunjukkan bahwa ada satu pilar yang mungkin bisa membuatnya goyah."

Contoh lain juga ia lihat pada Mantan Presiden B.J. Habibie dan Susilo Bambang Yudhoyono yang mengalami kesedihan mendalam setelah istri mereka tutup usia.

>>>Update berita terkini di Googlenews Surya.co.id

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved