Babysitter Cekoki Bayi dengan Obat Keras
Terungkap Alasan Babysitter di Surabaya Nekat Cekoki Bayi Majikan dengan Obat Keras, Begini Nasibnya
Terungkap alasan NR (37), babysitter di Surabaya nekat cekoki bayi majikannya dengan obat keras. Begini nasibnya.
Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Putra Dewangga Candra Seta
SURYA.co.id, SURABAYA - Terungkap alasan NR (37), babysitter di Surabaya nekat cekoki bayi majikannya dengan obat keras.
Ternyata, NR ingin agar bayi majikannya jadi gemuk dan selalu tenang.
Meski demikian, NR tak memiliki latar belakang medis.
Ia mendapat info tentang obat keras tersebut dari temannya sesama babysitter.
Selain itu, nasib NR kini telah resmi berstatus sebagai tersangka dan sedang menjalani penahanan untuk pemberkasan perkara, sejak Jumat (26/9/2024).
Baca juga: Tabiat Babysitter di Surabaya Cekoki Bayi Majikan dengan Obat Keras, Ogah Repot, Ini Awal Ketahuan
Tersangka NR dikenakan Pasal 44 Ayat 1 dan Ayat 2 UU RI No 23 tahun 2004 tentang PKDRT dan Pasal 436 Ayat 1 dan Ayat 2 UU RI No 17 tahun 2023 tentang Kesehatan.
Penetapan status hukum terhadap Tersangka NR, setelah dilakukan pemeriksaan dalam rangka penyelidikan dan penyidikan melibatkan tujuh orang saksi.
Direktur Ditreskrimum Polda Jatim Kombes Pol Farman mengungkapkan, motif Tersangka NR sengaja memberikan dua jenis obat yang bukan peruntukan terhadap korban Bayi EL (2), karena menginginkan tubuh bayi menjadi gemuk dan selalu tenang.
"Motivasi sementara yang disampaikan oleh pelaku ini, alasannya ingin membuat anak ini menjadi lebih gemuk. Tapi dia tidak memiliki latar belakang bidang medis," ujarnya saat ditemui awak media di Lapangan Mapolda Jatim, Senin (14/10/2024).
Tersangka NR memperoleh pasokan obat tersebut dari situs belanja online.
Pengetahuan terbatas akan penggunaan obat keras tersebut, diperoleh Tersangka NR dari informasi liar dari beberapa orang temannya.
Dan, lanjut Farman, perlakuan tersangka itu; mencekokkan obat kepada Bayi EL telah dilakukan Tersangka NR, selama setahun sejak 2023 silam.
Baca juga: BREAKING NEWS Babysitter Cekoki Bayi dengan Obat Keras Resmi Tersangka, Polisi Ungkap Motifnya
"Pengetahuan obat dia mengakui berdasarkan informasi dari teman-temannya sesama babysitter. Pengakuannya baru kepada anak ini (bayi EL). Iya selama setahun," pungkasnya.
Sebelumnya, Viral di medsos curhatan pilu ibu muda di Surabaya mempunyai babysitter yang mencekoki anaknya berusia dua tahun dengan obat keras khusus dewasa untuk penggemuk badan dan penambah nafsu makan, selama setahun.
Pengalaman memilukan itu dialami seorang ibu tiga anak berinisial LK asal Kota Surabaya, melalui akun IG pribadinya @linggra.k, Minggu (6/10/2024).
Sedangkan anaknya yang menjadi korban perbuatan babysitter itu, adalah anak yang kedua dari tiga bersaudara, laki-laki berinisial EL (2).
Awal Mula Ketahuan
LK baru menyadari kelakuan babysitter-nya itu, saat mendapati adanya noda kotoran seperti sisa remahan serbuk benda asing di dalam gelas minum khusus untuk anaknya, bayi EL.
Makin mencurigakan, ternyata serbuk berwarna-warni tersebut tampak juga terdapat di dalam gelas anaknya yang tersimpan di laci dekat wastafel dan kamar mandi rumahnya.
Merasa ada yang janggal dengan serbuk aneh tersebut, LK lantas menelusuri dari mana serbuk itu berasal.
Ternyata, serbuk aneh itu berasal dari remukkan obat-obatan pil yang diwadahi toples khusus obat berwarna putih polos di dalam laci lemari.
"Kok bisa ketahuan? Ya, ini sekali lagi luar biasa jalan Tuhan. Obatnya disimpen dibotol ini jadi pas lagi bersih-bersih, ART-ku nemuin gelas berisi serbuk ini di gelas anakku. Dan dimasukin ke laci kemar mandi. (Biasanya tiap hari bersih-bersih tapi gak ada yang mencurigakan). Kok pas banget pas hari itu ada gelas isi serbuk," tulis LK melalui akun IG-nya, seperti yang dilihat, Sabtu (12/10/2024).
Obat berbentuk pil itu ada dua jenis warna. Yakni pil warna biru berbentuk segi lima dan pil warna oranye berbentuk lonjong.
Saat itu, LK sama sekali belum paham dengan nama dan khasiat pil obat aneh tersebut.
Ia lantas memotret deretan pil tersebut untuk ditelusuri melalui mesin pencarian informasi google di gawainya.
Termasuk bertanya-tanya kepada beberapa praktisi kesehatan, kenalannya.
Ternyata, obat-obatan tersebut bernama deksametason dan pronicy.
Khasiatnya, menggemukkan badan dan penambah nafsu makan. Namun untuk orang dewasa.
Selain itu, kedua obat tersebut, juga mengandung steroid.
Berdasarkan yankes.kemenked.go.id, steroid merupakan obat bersenyawa dengan aktivitas antiperadangan dan dapat menekan sistem imunitas tubuh.
"Karena curiga ini serbuk apa. Dicarilah sumbernya sampai ketemu pil-pil tersebut. Dan disearching digoogle ternyata tulisannya obat penggemuk badan (penambah nafsu makan)," jelasnya, melalui stiker pada foto contoh pil yang diperoleh dari Google.
Lantaran merasa yakin bahwa pil obat-obatan orang dewasa tersebut diduga kuat diminumkan kepada anaknya EL.
Kemudian, LK lantas membawa sang anak ke rumah sakit untuk dilakukan pemeriksaan medis. Hasilnya, mengagetkan.
Dari pemeriksaan tes hormon, ternyata sistem hormon pada tubuh sang bayi dalam keadaan lebih rendah dari kondisi normal. Termasuk Hormon Kortisol pada tubuh bayi EL.
Berdasarkan situs yankes.kemenkes.go.id, Hormon Kortisol yang diproduksi oleh Kelenjar Adrenal berfungsi mengontrol fungsi jantung, pembuluh darah, tekanan darah, kasar gula dan mengurangi peradangan.
"Dan yes bener banget. Hasilnya keluar bikin syok. Hormonnya tuh rendah semua. Apalagi hormon kortisol itu di bawah batas normal. Hormon kortisol ini yang mengatur segala aktivitas kita. Dari yang kita bisa bergerak, tenaga dan lainnya. Tapi waktu itu jujur kami gak seberapa paham efek dari rendahnya hormon kortisol," terangnya.
Setelah meyakini kondisi penurunan fungsi sistem hormonal dalam tubuh bayi EL karena konsumsi dua jenis obat yang bukan peruntukannya itu.
LK mulai membuat perhitungan. Tentunya, mendamprat si babysitter yang dibayar jasanya untuk merawat bayi EL selama ini.
Si babysitter itu diduga mengakui telah mencekoki bayi EL dengan kedua obat itu, hampir setiap hari, selama setahun.
"Jadi peristiwa ini sudah terkuak dari Agustus lalu. Di mana suster dari anakku yang kedua, notabene juga yang udah merawat semenjak bayi. Ikut kerja sejak Oktober 2022. Ternyata kasih obat ini ke anakku selama 1 tahun (September 2023-Agustus 2024) tanpa sepengetahuanku," terangnya.
Setelah menginterogasi si babysitter, ternyata alasannya sengaja mencekoki bayi EL dengan obat-obatan itu setiap hari selama hampir setahun, bertujuan agar si bayi bisa tetap tenang.
"Setelah digerebek. Awalnya gak mau ngaku nih. Terkuak kan udah 1 tahun ini dikasih obat 1 hari sekali deksametason dan pronici. Supaya apa coba? Supaya gampang dia kerjaanya, gak repot-repot ndulang. Kelihatannya sepele tapi dampaknya di anak kecil itu loh," tulis KL melalui stiker pada video pendek yang merekam si babysitter terduga pelaku pencekok obat sedang diinterogasi oleh seorang pria.
Guna memastikan kondisi kesehatan sang bayi. KL kemudian membawa kembali bayinya ke rumah sakit untuk diperiksa secara menyeluruh.
Ternyata, hasil diagnosis sementara, tubuh sang bayi teridentifikasi mengalami kelebihan steroid.
Hal itu ditandai dari kondisi wajah bayi yang tampak membesar atau cenderung bengkak.
Selama ini, KL mengira kondisi wajah sang bayi yang tembam dan tubuh yang cenderung 'gemoy', merupakan petanda dari sehatnya tubuh sang bayi.
"Setiap ke dokter selama 1 tahun itu juga selalu dikomplain berat terlalu overweight. Harus diet, makan udah dikurangin. Susu sudah dikurangi. Tapi aku juga bingung kenapa masih besar badannya. Benar-benar gak notice," tulis KL melalui stiker pada foto Bayi EL yang tampak berdiri menatap dengan polosnya.
Hingga akhirnya, KL makin dibuat khawatir saat kondisi kesehatan Bayi EL yang mendadak ngedrop pada hari ke sembilan, setelah kasus cekok paksa obat berbahaya yang dilakukan babysitter terbongkar, dan kebiasaan pemberian obat aneh itu dihentikan.
Pada hari itu, Bayi EL tak lagi energik dan ceria seperti biasanya. Aneh memang. Tubuhnya lemas, lunglai, lebih sering tidur, dan pastinya enggan makan dan minum.
"Langsung aku bawa ke UGD. Dan yes harus segera di-opname. Dan memang kata dokter; EL gak kuat untuk bergerak karena tidak memiliki hormon kortilsol. Sehingga kita harus segera menyuntikkan hormon tersebut," tulis KL melalui stiker pada foto Bayi EL yang tampak tertidur memeluk guling dengan kondisi tangan kiri terinfus, di atas kasur perawatan medis rumah sakit.
"Gilaaa gak. Bayangin gara-gara pemakaian obat deksa selama 1 tahun itu yang menekan andrenocorticotropic hormon anakku sehingga tidak bisa menghasilkan hormon kortisol tersebut," tambahnya.
Hasilnya, satu hari setelah menjalani perawatan medis. KL mengulas, kondisi anaknya mulai membaik.
Meskipun kondisi moodnya masih gampang berubah. Kadang ceria, lalu beberapa menit kemudian, berubah merengek-rengek.
"1 hari setelah diinjeksi. Puji Tuhan sudah mulai bisa beraktivitas lagi. Tapi memang lambungnya juga jadi bermasalah gara-gara kena obat deksa itu. Jadi dia benar-benar trauma makan. Gara-gara setiap makan langsung lambungnya gak bisa terima dan muntah. Duh dampaknya buanyak pol kena obat ini," tulis KL melalui stiker pada foto Bayi EL yang tampak duduk di atas kasur perawatan medis rumah sakit.

Melalui unggahannya itu, KL memberikan klarifikasi mengenai lamanya kasus tersebut terbongkar, hingga akhirnya dirinya bersama sang suami bersepakat untuk mempublikasikan pengalamannya itu di medsos pribadi.
Bahwa selama kurun waktu beberapa bulan itu, KL berusaha menata hati, pikiran dan mempersiapkan tenaga untuk menghadapi kenyataan tersebut.
"Jujur 1 bulan kemarin benar-benar masa struggle aku. Aku jarus fokus cari pengobatan buat anakku. Dan lagi aku satu sisi juga punya baby 4 bulan yang masih ASI. Jadi benar-benar perjuangan sebagai ibu diuji," ungkapnya.
Selain itu, KL juga ingin memberikan penjelasan, mengapa dirinya tidak mencurigai kelakuan si babysitter, sejak awal.
Karena, ia baru mendapati gejala keanehan perilaku bayi EL yang susah makan dan sering kali muntah, pada Bulan Agustus 2023.
Atas kondisi tersebut, ia berinisiatif melakukan terapi kepada bayi EL.
Dari proses terapi itu, KL mengira seperti tampak berhasil karena bayi EL kembali tampak makan dan cenderung lebih tenang.
"Kalau ada yang heran. Kenapa aku seorang ibu gak ada curiga. Blaasss banget gak ada. Karena memang Agustus-September 2023 itu aku sempat terapin anakku karena sering muntah dan susah makannya. Jadi aku pikir, terapiku itu berhasil," terangnya.
Ternyata, perkiraannya salah. KL mengungkapkan, selama ini si babysitter diam-diam memasukkan obat-obatan tersebut ke makanan dan minuman bayi EL, tanpa sepengetahuannya.
"Ternyata diam-diam di waktu bersamaan suster itu juga memasukan obat deksa tersebut. Motifnya apa? ya mungkin dia gak mau repot kalau harus ndulang lama-lama," tambahnya.
KL akhirnya melibatkan proses hukum sebagai upaya lanjutan agar kejadian yang dialaminya anaknya, tidak menimpa orang lain.
KL telah melaporkan si babysitter ke SPKT Mapolda Jatim. Dan kabarnya, proses hukum terhadap si babysitter, mulai bergulir.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.