Berita Surabaya

PLN dan Masyarakat Kelistrikan Indonesia Ajak Stakeholder Implementasikan Transisi Energi

PT PLN Grup Jawa Timur dan Masyarakat Kelistrikan Indonesia (MKI) ajak stakeholder implementasikan transisi energi di berbagai lini.

Penulis: Sri Handi Lestari | Editor: irwan sy
ist
Para perwakilan dari PLN Group di Jatim dan Masyarakat Kelistrikan Indonesia (MKI) saat hadir dalam seminar Transisi Energi MKI di Wilayah Jatim. 

SURYA.co.id | SURABAYA - Peringati Hari Listrik Nasional (HLN) ke-79, PT PLN (Persero) Grup Jawa Timur dan Masyarakat Kelistrikan Indonesia (MKI) ajak stakeholder implementasikan transisi energi di berbagai lini.

Ketua MKI Wilayah Jawa Timur, Dwi Kusnanto, dalam Seminar Transisi Energi MKI Wilayah Jawa Timur mengatakan transisi energi menjadi menjadi semakin menarik karena akan menyangkut masalah lingkungan dan ketersediaan sumber daya.

"Implementasi transisi energi tentunya akan melibatkan kebijakan pemerintah yang mendukung penggunaan sumber energi terbarukan," kata Dwi, dalam rilisnya Senin (14/10/2024).

Seminar tersebut merupakan bentuk nyata peran serta MKI Jatim dalam merespon kondisi aktual dan faktual khususnya di bidang ketenagalistrikan.

Agenda ini menjadi penting untuk menyamakan langkah dalam implementasi transisi energi khususnya di lingkungan pemerintah daerah, lembaga-lembaga pendidikan, para pemangku kepentingan, dan masyarakat khususnya di daerah  Jatim.

Hadir langsung dalam acara ini, Ketua Umum DPP MKI sekaligus Direktur Transmisi dan Perencanaan Sistem PT PLN (Persero), Evy Haryadi, yang mengatakan sejak tahun 2021 PLN telah berkomitmen untuk mencapai Net Zero Emission (NZE) di tahun 2060.

"Untuk menuju NZE tahun 2060, PLN harus menyeimbangkan antara keandalan pasokan listrik, keterjangkauan, dan keberlanjutan lingkungan sembari menjaga finansial korporat PLN. Berbagai upaya telah disusun, PLN berada di garis terdepan dalam inovasi teknologi untuk mendukung program dekarbonisasi melalui energi baru terbarukan serta infrastruktur penunjangnya," terang Evy.

Langkah implementasi ini disambut baik oleh berbagai stakeholder yang turut hadir baik dari sisi pemerintahan, akademisi maupun masyarakat umum.

Kepala Dinas ESDM Jawa Timur, Aris Mukiyono dan Akademisi ITS, Prof Dr Ir Mochamad Ashari turut hadir memaparkan materi dan pandangan mengenai transisi energi.

"Di Jatim memiliki potensi energi terbarukan yang cukup besar. Peran signifikan pemerintah ialah dengan mendukung kebijakan untuk transisi energi menuju penurunan emisi karbon," kata Aris Mukiyono.

Saat ini di Jatim memiliki 7 pembangkit Energi Baru Terbarukan (EBT) dengan total kapasitas 21,33 MW.

General Manager PLN UID Jawa Timur, Agus Kuswardoyo, mengungkapkan untuk menambah bauran EBT, PLN menggarap proyek PLTP Ijen sebesar 110 MW yang diproyeksikan beroperasi pada 2026.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved