Berita Trenggalek

2024 Kekeringan Paling Parah, Warga Trenggalek: Harus Tunggu Kiriman Air Bersih untuk Cuci Baju

Sebanyak 34.623 warga 66 desa di 14 kecamatan di Trenggalek kesulitan mendapatkan air bersih.

Penulis: Sofyan Arif Candra Sakti | Editor: irwan sy
Sofyan Arif Candra/TribunJatim.com
BPBD Trenggalek salurkan bantuan air bersih untuk warga Dusun Tenggong, Desa Bendorejo, Kecamatan Pogalan, Trenggalek. 

SURYA.co.id, TRENGGALEK - Sebanyak 34.623 warga 66 desa di 14 kecamatan di Trenggalek kesulitan mendapatkan air bersih.

Salah satu desa yang terdampak kekeringan adalah Desa Sambirejo, Kecamatan/Kabupaten Trenggalek.

Seorang warga Desa Sambirejo, Siti Muawanah, mengaku sudah kesulitan mendapatkan air bersih selama sebulan.

Siti menuturkan rumahnya tidak terakses oleh layanan PDAM sehingga hanya mengandalkan air dari sumur.

"Di sumur masih ada air tapi kecil sekali. Cuma cukup untuk wudhu. Kalau untuk mandi ya harus irit," ucap Siti.

Sedangkan untuk cuci baju, ia harus menunggu kiriman air bersih dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) 3 sampai 4 hari sekali.

"Sepertinya tahun ini kekeringan paling parah, sebelumnya tidak pernah seperti ini," ungkap Siti.

Senada dengan Siti, seorang warga Desa Sambirejo, Tanto menuturkan kekeringan di Sambirejo tahun ini termasuk yang terparah.

"Sudah 2 bulan ini mengalami kemarin. Untuk kebutuhan air minum dan mandi ya kurang,' ucap Tanto.

Menurut Tanto tidak semua dusun di Desa Sambirejo yang teraliri air PDAM, sehingga hanya mengandalkan sumur masing-masing.

"Air PDAM pun kalau siang airnya tersendat. Jadi hanya keluar saat malam hari sekitar jam 11 malam. Kita tampung air sampai penuh sekitar 1-2 jam," ucapnya.

Tanto menuturkan di Sambirejo sebenarnya sudah turun hujan, namun dengan intensitas rendah sehingga belum berdampak sama sekali pada sumber air di sumur-sumur warga.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved