Berita Banyuwangi

Gencarkan Pengelolaan Sampah Berkelanjutan, Banyuwangi Kini Punya 26 TPS 3R Dan Mampu Mengekspor

TPS3R Muncar setiap bulannya mengelola rata-rata 12-25 ton sampah per hari dengan menyisakan residu 2 ton per hari.

Penulis: Aflahul Abidin | Editor: Deddy Humana
surya/Aflahul Abidin (afla)
Salah satu TPS3R Sumberberas di Kecamatan Muncar, Kabupaten Banyuwangi. 

SURYA.CO.ID, BANYUWANGI – Mendorong penanganan sampah yang berwawasan lingkungan, Pemkab Banyuwangi terus memfasilitasi berdirinya TPS 3R (Tempat Pengelolaan Sampah dengan konsep Reduce, Reuse, Recycle). 

Kini Banyuwangi sudah memiliki 26 TPS 3R yang tersebar di berbagai kecamatan, termasuk di Muncar yang meraih TPS 3R Terbaik Nasional.

Banyuwangi memiliki sejumlah program persampahan, mulai bank sampah, pembangunan TPS 3R hingga berbagai inovasi penanganan sampah yang melibatkan pihak swasta maupun masyarakat. 

Pemkab sendiri telah menjadikan penanganan sampah sebagai prioritas program pembangunan sehingga penanganannya cukup komprehensif, dari hulu ke hilir.

“Kami membuat regulasi persampahan, mulai peraturan daerah, peraturan bupati, hingga Surat Edaran tentang pengelolaan dan pengurangan penggunaan plastik. Kami juga menetapkan pengelolaan persampahan sebagai salah satu indikator penilaian dalam rapor desa, yang akan menentukan alokasi anggaran tiap desa,” terang Plt Bupati Banyuwangi, Sugirah, Minggu (13/10/2024).

Selain itu pemkab getol mengkampanyekan perubahan perilaku kepada masyarakat dan membentuk Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Persampahan.

“Kami juga aktif berkolaborasi dengan beberapa pihak untuk menangani sampah termasuk didukung aktif warga pegiat persampahan. Banyuwangi juga mendapat dukungan dari pemerintah Norwegia dalam pembangunan TPS 3R Tembokrejo dan di Balak,” lanjut Sugirah.

Saat ini, di Banyuwangi telah dibangun dan dioperasikan 26 TPS 3R di sejumlah kecamatan. Di antaranya TPS3R Balak,  yangmemiliki kapasitas pengolahan mencapai 84 ton per hari dengan sasaran 55.491 rumah tangga.

Sementara TPS3R Muncar setiap bulannya mengelola rata-rata 12-25 ton sampah per hari dengan menyisakan residu ke TPA hanya 2 ton per hari.

Selain itu, Banyuwangi juga bekerjasama dengan NGO Sungai Watch yang berfokus pada penanganan sampah di sungai dan laut dengan memasang jaring penghalang. "Kami juga didukung Norwegia yang segera membangun pabrik pengolahan sampah plastik low value," imbuh Sugirah. 

Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup Banyuwangi, Dwi Handayani, mengatakan TPS 3R adalah solusi pengelolaan sampah yang berkelanjutan. "Kami terus berupaya mengurangi sampah dengan prinsip 3R melalui pembangunan TPS3R," ujar Yani.

Pemkab telah menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk NGO dan perusahaan swasta. Salah satu inisiatifnya adalah Project STOP, yang mendukung pembangunan dua TPS 3R di Kecamatan Muncar.

Di antaranya, TPS 3R Bio Mandiri Lestari di Desa Tembokrejo dan TPS3R Sidoayu di Desa Sumberberas. Tak hanya itu, project ini turut membantu penyediaan sarana dan prasarana persampahan pada desa-desa di Kecamatan Muncar.

TPS 3R Bio Mandiri Lestari di Desa Tembokrejo memiliki kapasitas 20 ton per hari dan melayani empat desa. Bahkan berhasil mengekspor sampah plastik ke Austria, Kanada, dan Malaysia. 

TPS 3R ini bahkan menjadi terbaik nasional oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.  "Tak hanya mengurangi sampah, program ini juga membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat," ungkap Yani.

Halaman
12
Sumber: Surya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved