Berita Viral 

Tabiat Koboi Jalanan Penembak Tukang Bakso di Kota Batu Terkuak, Selalu Was-was Bawa Senjata Rakitan

Tabiat koboi jalanan yang menembak tukang bakso di Kota Batu terungkap. Ahli psikologo forensik kini memeriksanya.

Penulis: Dya Ayu | Editor: Musahadah
kolase istimewa/surya/dya ayu
Ini lah CCTV yang merekam aksi koboi jalanan di Kota Batu. Tabiat pelaku terungkap. 

SURYA.CO.ID - Terungkap perilaku atau tabiat MS (52), koboi jalanan yang menembaki tukang bakso, Atok Sugiarto (38) saat melintas di depan Kelurahan Temas, Kecamatan Batu, Kota Batu pada Kamis (10/10/2024) siang. 

Ternyata pelaku yang warga Pakis, Kabupaten Malang ini kerap berhalusinasi ketika berada di area publik. 

Pelaku tak segan-segan menembak seseorang di sekitarnya bila dirasa membahayakannya. 

Hal ini terungkap setelah polisi menangkap dan menginterogasi MS pada Jumat (10/10/2024). 

Kapolres Batu Kapolres Batu, AKBP Andi Yudha Pranata mengungkapkan, pelaku ini membuat senjata rakitan dari material yang dibelinya dari media online senilai Rp 2,7 juta. 

Baca juga: Sosok Koboi Jalanan Kota Batu Tembaki Warga hingga 2 Terluka, Residivis Kemana-mana Bawa Senjata

"Dia belajar di medsos Facebook untuk merakit senjata itu. Ada dua senjata yang berhasil dirakit," ungkap AKBP Andi Yudha Pranata dikutip dari tayangan Apa Kabar Indonesia Pagi TVOne pada Sabtu (12/10/2024). 

Senjata ini dimasukkan tas selempang dan dibawa MS kemana-mana terutama saat berkendara. 

Senjata rakitan sudah terkokang, siap sewaktu-waktu. 

Saat kejadian Kamis (10/10/2024) siang  terlihat korban berkendara bersama anak dan istrinya di belakang pelaku. 

Rupanya saat itu pelaku merasa dibuntuti korban ketika berjalan beriringan, meski dia tidak mengenalnya. 

 Karena itu lah sampai di depan kantor kelurahan Temas, pelaku langsung mendahului korban dan putar balik. Tak lama setelahnya langsung menambak korban secara random,  

"Kalau liat video, pelaku ini memang tidak kenal korbannya. Saat merasa membahayakan dirinya, dia langsung mengambil senjata. Menggunakan tangan kiri, memang tidak profesional," ungkap Andi Yudha.

Pelaku menembak itu secara random, tanpa memperhitungkan posisi korban yang saat itu di depannya ada anak perempuan kecil. 

"(anak perempuan) ini nyaris jadi obyek penembakan. Kalau meleset, turun 5 cm ke bawah sudah mengenai kepala anaknya," ungkap Yudha. 

Terkait kondisi pelaku, hari ini tim psikologi forensik akan memeriksanya untuk memngetahui faktor dan penyebab korban berhalusinasi sehingga menyakiti orang lain secara random, membabi buta dan tidak  memperhitungkan korbannya ada yang anak-anak. 

Lalu bagaimana kondisi korbannya? 

Yudha memastikan, kondisi Atok Sugiarto saat ini masih stabil setelah menjalai operasi pengangkatan proyektil pada JUmat (11/10/2024). 

Dalam operasi di RS Bhayangkara Hasta Brata Batu juga melihatkan tim medis dari Kota Malang yang terdiri 3 pakar sub sub spesialis kardio vaskular torax. 

"Proses (operasi) dilakukan siang. Jam 3 sore, korban sudah siuman. Proyektil berupa gotri sudah berhasil diangkat," ungkapnya. 

Sebelumnya Atok yang sehari-harinya bekerja sebagai penjual bakso itu harus dilarikan ke RS Bhayangkara Hasta Brata Kota Batu akibat luka tembak di dada atas kirinya.

Dari penyelidikan polisi terungkap, sebelum menembak Atok, pelaku lebih dahulu beraksi di perempatan Arhanud Desa Pendem Kecamatan Junrejo Kota Batu.

“Kejadian ada dua kali yang dilakukan orang sama, pertama terjadi pada 1 Oktober 2024 sekitar pukul 15.30 wib TKP di perempatan lampu merah Arhanud Desa Pendem Kecamatan Junrejo, Kota Batu dan kejadian kedua terjadi kemarin di Depan Kantor Kelurahan Temas sekitar pukul 13.50 Wib,” kata Kapolres Batu, AKBP Andi Yudha Pranata, Jumat (11/10/2024).

Menurut penuturan pelaku kepada petugas, ia beraksi di lokasi pertama (perempatan Arhanud) karena saat berkendara merasa dipepet korbannya, S (inisial), laki-laki berusia 27 tahun asal Pasuruan.

Tak terima akhirnya dia langsung mengeluarkan senjata api rakitan dari tasnya dan langsung menembak.

Akibatnya, korban mengalami luka di tangan kiri dan harus dirawat di RS Lavalette Kota Malang

Sementara penembakan yang menimpa Atok terjadi karena pelaku merasa dibuntuti korban. 

Saat itu korban usai menjemput anak dan istrinya, melintasi di persimpangan Wukir.

Karena merasa dibuntuti, pelaku akhirnya menyalip korban dan putar balik serta langsung menembak menggunakan tangan kiri hingga mengenai dada bagian kiri atas. 

“Jadi memang pelaku ini selalu membawa senjata di dalam tasnya dan siap untuk digunakan. Korban ada dua orang, masing-masing TKP. Yang di TKP Arhanud korban berinisial AS laki-laki 27 tahun alamat Pasuruan, korban mengalami luka dibagian tangan dan TKP kedua di Wukir korban penjual bakso alamat Temas,” ujarnya.

Siapa sebenarnya pelaku? 

MS diketahui sebagai warga Pakis, Kabupaten Malang, namun sejak beberapa tahun terakhir dia memilih berpindah-pindah tempat (nomaden) dan tinggal di Kota Batu.

Informasinya pelaku ini juga sudah pernah dipenjara karena melakukan aksi yang sama.

Tahun 2022, MS ditangkap karena mengacungkan pistol di dekat Kantor Desa Pandanrejo, Kota Batu.

Pada tahun 1998 pelaku juga pernah dipenjara selama 7 tahun di Lapas Lowokwaru Kota Malang karena menembak anggota polisi.

“Iya diduga residivis karena sudah beberapa kali melakukan perbuatan yang sama, jadi pelaku ini memang pernah ditahan karena kejadian yang sama,” jelas Kapolres Batu, AKBP Andi Yudha Pranata

Dari tangan pelaku, petugas mengamankan 1 pucuk senjata api rakitan berbentuk revolver, 1 pucuk senjata api rakitan tanpa pegangan, 43 butir pelor dengan ukuran 5 mili meter, 1 buah per, 1 buah butir selongsong bekas, 3 butir amunisi ramset aktif, 73 butir amunisi ramset, 1 unit motor tanpa plat nomor yang digunakan untuk menembak di TKP kedua dan dan helm warna hitam yang digunakan pelaku.

Pelaku sementara dijerat dengan UU Darurat No 12 tahun 1951 tentang kepemilikan senjata dan pasal 351 ayat 2 terkait penganiayaan dengan ancaman maksimal hukuman mati.

“Mengingat pelaku sudah beberapa kali melakukan atau berulang kami akan segera koordinasi dengan kejaksaan untuk pasal yang paling tepat,” pungkas Andi.

Pengakuan Lurah Temas

CCTV pelaku penembakan di depan Kelurahan Temas Kota Batu, Kamis (10/10/2024).
CCTV pelaku penembakan di depan Kelurahan Temas Kota Batu, Kamis (10/10/2024). (Tangkap Layar CCTV)

Pihak Kantor Kelurahan Temas Kecamatan Batu Kota Batu, akhirnya buka suara terkait aksi penembakan yang terjadi di depan kantor yang dilakukan residivis pelaku penembakan beinisial MS (52) kepada Atok Sugiarto (38) warga Jalan Wukir RT 04 RW 02 Kelurahan Temas Kota Batu, pada Kamis (10/10/2024) kemarin.

Lurah Temas, Adi Santoso mengatakan saat kejadian pihaknya tengah bekerja seperti biasa di dalam kantor kelurahan.

Kondisi dan situasi disekitar lokasi juga seperti biasanya, namun tiba-tiba ia mendengar suara petasan dan ternyata sumber dari suara tersebut ialah senjata api pelaku ketika menembak korban yang saat itu melintas di depan kelurahan bersama dengan anak dan istrinya.

“Suaranya keras seperti petasan dan memang kejadian sangat cepat. Saat itu saya sedang tanda tangan berkas-berkas surat di kantor,” kata Adi Santoso, Jumat (11/10/2024).

Begitu mendengar suara tersebut, ia lantas keluar dari ruangannya dan mendapati sudah banyak warga yang berkumpul untuk memberikan pertolongan kepada korban dengan membawa ke rumah sakit.

“Posisinya kemarin itu sudah banyak orang dan baru tahu ada warga yang ditembak. Korban posisi sadar dan terluka di dada kiri. Infonya korban habis nyekar dari makam sama istri dan anaknya,” ujarnya.

Tak sampai 1x24 jam, polisi akhirnya berhasil menangkap pelaku warga Desa Saptorenggo, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang di Kecamatan Singosari Kabupaten Malang.

 

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved