Honda DBL with Kopi Good Day 2024

Sosok Mohammad Baharudin Habibi, Mantan Atlet Badminton yang Temukan Semangat Baru di Basket

Bermain di DBL Arena Surabaya merupakan impian bagi banyak student athlete, termasuk Mohammad Baharudin Habibi Adenan

Editor: Cak Sur
DBL Indonesia
Mohamad Baharudin Habibi Adenan (jersey putih nomor 10) di arena Honda DBL with Kopi Good Day 2024 East Java Championship 

SURYA.CO.ID, SURABAYA - Bermain di DBL Arena Surabaya merupakan impian bagi banyak student athlete, termasuk Mohammad Baharudin Habibi Adenan, yang dengan bangga mengawal tim basket putra SMAN 1 Glagah Banyuwangi hingga mencapai arena bergengsi di Jawa Timur tersebut.

Habibi, siswa kelas 12 yang akrab disapa, tampil bersama timnya dalam laga melawan SMAN 1 Kedungwaru Tulungagung (Smariduta) di Honda DBL with Kopi Good Day 2024 East Java Championship. 

Pertandingan ini mempertemukan finalis DBL dari berbagai region di Jawa Timur, memperlihatkan ketangguhan tim-tim terbaik.

Di laga tersebut, Habibi tampil mengesankan dengan mencatatkan 7 poin, 6 rebound, 2 assist dan 1 steal. 

Ini merupakan kali pertama putra kelahiran Banyuwangi itu bermain di DBL Arena, Surabaya namun ia tampil tanpa rasa gugup, menunjukkan performa solid untuk timnya. 

Meski demikian, Habibi juga memberikan evaluasi atas kinerja tim, terutama dalam transisi menyerang dan bertahan yang menurutnya masih lambat serta terlalu seringnya melakukan turnover.

“Keseringan dribble dan passing tanpa eksekusi yang baik jadi kelemahan kami. Transisi menyerang dan bertahan juga perlu ditingkatkan,” jelas Habibi.

Menariknya, sebelum jatuh cinta pada basket, Habibi sebelumnya berkarier sebagai pemain badminton. 

Ia bahkan pernah mengikuti seleksi PB Djarum di GOR Sudirman. Namun, tidak berhasil memperoleh golden ticket membuatnya beralih ke basket saat duduk di bangku SMA. 

Keputusan ini diambil karena ia ingin merasakan atmosfer kompetisi basket yang penuh euforia dan kerja sama tim, hal yang tidak ia dapatkan di badminton.

“Kalau di badminton, penonton lebih banyak diam. Tapi di basket, begitu mencetak poin, penonton langsung bersorak. Saya juga ingin merasakan bagaimana berjuang bersama teman-teman dalam satu tim,” ujar Habibi.

Meskipun sudah mantap beralih ke basket, Habibi tetap bersyukur pernah menekuni badminton, yang menurutnya membantu dalam kemampuan rebound, terutama dalam hal loncatan dan positioning.

“Badminton membantu dalam daya ledak dan feeling saat rebound. Teknik box out juga banyak terbantu dari pengalaman bulu tangkis,” tambahnya.

Meski harus mengakui kekalahan timnya dengan skor 34-53 dari Smariduta, Habibi tetap optimistis. 

Ia berharap tim basket SMAN 1 Glagah Banyuwangi dapat terus berjuang lebih keras untuk musim berikutnya. 

Sebagai putra dari pasangan A. Gofar Adenan dan Nisa Hilmiyah, ia juga berpesan kepada generasi penerus tim basket sekolahnya untuk terus bertanggung jawab dalam latihan.

“Latihan harus dianggap sebagai pertandingan, dan pertandingan sebagai latihan. Tetap fokus dan serius,” tutupnya. (*)

➢ IKUTI UPDATE BERITA MENARIK LAINNYA di GOOGLE NEWS SURYA.CO.ID

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved