Berita Jember

6 Kecamatan Berpotensi Terdampak Bencana Gempa Megathrust, Ini yang DIlakukan Pemkab Jember

Pemkab Jember tengah melakukan upaya mitigasi bencana gempa megathrust dan tsunami di Pantai Selatan Jawa.

Penulis: Imam Nahwawi | Editor: irwan sy
ist
FGD mitigasi gempa megathrust yang berlangsung di Aula PB Sudirman Pemkab Jember. 

SURYA.co.id, JEMBER - Pemkab Jember tengah melakukan upaya mitigasi bencana gempa megathrust dan tsunami di Pantai Selatan Jawa.

Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Jember, Imam Hidayat, mengatakan hal itu dilakukan karena ada 6 kecamatan dengan 12 desa di Bumi Pandalungan berpotensi terdampak bencana tersebut.

"Kecamatan Tempurejo, ada Desa Andongrejo dan Curahnongko. Kecamatan Ambulu di Desa Sumberejo dan Sabrang. Kecamatan Wuluhan ada Desa Lojejer. Kemudian Kecamatan Puger Desa Puger Wetan, Desa Puger Kulon, Desa Mojosari dan Mojomulyo. Lalu, Kecamatan Gumukmas ada Desa Kepanjen dan Mayang. Lalu di Kecamatan Kencong di Desa Paseban," katanya, Senin (7/10/2024).

Menurutnya, di 6 Kecamatan terdapat 157.287 penduduk dengan 233 lembaga pendidikan dan 27 lokasi pondok pesantren di kawasan pesisir Jember selatan ini berpotensi terdampak langsung bencana itu.

"Serta 21 destinasi wisata, 5 pasar dan 1755 orang nelayan," kata Imam.

Oleh karenanya, kata Imam, dalam upaya melakukan mitigasi bencana tersebut Pemkab Jember akan melakukan pemasangan rambu-rambu evaluasi, agar warga pesisir bisa menyelamatkan diri dari musibah itu nantinya.

"Kami juga akan pemasangan EWS (Early Warning System) dan ETWS (Tsunami Early Warning System) di beberapa titik Pantai Selatan Jember," ucapnya.

Selain itu, kata Imam, Pemkab Jember juga akan membentuk dan menguatkan Desa Tangguh Bencana (Destana), Kecamatan Tangguh Bencana dan Keluarga Tangguh Bencana di enam kecamatan tersebut.

"Melakukan apel kesiapsiagaan, penyusunan jalur dan melakukan reboisasi serta konservasi lingkungan di kawasan pesisir selatan Jember," ulasnya.

Imam mengatakan BPBD Jember segera menyusun timeline pelaksanannya, supaya semua komponen masyarakat bisa terlibat dalam upaya mengurangi dampak risiko gempa megathrust.

"Nanti kalau sudah terpetakan semua, tentu akan memudahkan kami untuk melakukan itu. Yang jelas masyarakat harus terbiasa ikut simulasi, sehingga ketika terjadi apa-apa di kawasan pesisir mereka tahu harus berbuat apa," tuturnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved