Berita Nganjuk

Uji Coba Program Makan Siang Gratis di Nganjuk Berujung Nestapa, Inisiatif Relawan Gemparr Jatim

Siswa SD di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, mengalami gejala keracunan diduga usai mencicipi makanan dalam uji coba program makan siang gratis.

|
Penulis: Danendra Kusumawardana | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID/Danendra Kusumawardana
Siswa SDN Banaran I di Kecamatan Kertosono, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, mengalami gejala keracunan diduga usai mencicipi olahan uji coba program makan siang gratis pada Rabu (2/10/2024). 

SURYA.CO.ID, NGANJUK - Tujuh siswa SDN Banaran I di Kecamatan Kertosono, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur (Jatim), mengalami gejala keracunan diduga usai mencicipi makanan dalam uji coba program makan siang gratis. 

Uji coba program makan siang gratis tersebut, ternyata dijalankan oleh relawan Gerakan Masif Prabowo Gibran Rakabuming Raka (Gemparr) Jawa Timur

Mereka menyalurkan makanan ke sejumlah sekolah dasar (SD) di Kabupaten Nganjuk. Termasuk di SDN Banaran I. 

Ketua Relawan Gemparr DPW Jawa Timur (Jatim), Sony Setyaji mengatakan, uji coba program makan siang gratis digelar atas kemauan pihaknya sendiri. 

Artinya, tak ada arahan dari Presiden dan Wakil Presiden terpilih, Probowo-Gibran. 

"Benar yang melakukan Relawan Gemparr Jatim. Kegiatan ini adalah inisiatif relawan Gemparr," ungkap Sony Setyaji melalui aplikasi pesan singkat, Sabtu (5/10/2024). 

Sony menyebut, uji coba telah dilaksanakan di Kabupaten Nganjuk sejak awal September. 

Namun, Sony lupa jumlah sekolah yang menjadi tempat uji coba program. 

"Kami ingin menyimulasikan apa yang menjadi program unggulan dari presiden dan wakil presiden terpilih," sebutnya. 

Baca juga: Sejumlah Siswa SD di Nganjuk Keracunan, Relawan Gemparr Jatim Minta Maaf

Baca juga: Relawan Gemparr Jatim Kukuh Lanjutkan Gelaran Uji Coba Program Makan Siang Gratis di Nganjuk

Sony menjelaskan, dana untuk menghelat uji coba program bersumber dari kantong pribadi para relawan. 

Sementara, sebelum menguji coba program, Sony mengaku hanya berkoordinasi dengan beberapa koordinator wilayah (korwil) pendidikan saja. 

"Kami sudah ada koordinasi beberapa korwil pendidikan," jelasnya. 

Dikabarkan sebelumnya, sebanyak tujuh siswa SDN Banaran I, Kecamatan Kertosono, Kabupaten Nganjuk, mengalami gejala keracunan. 

Mereka mengeluh mual, nyeri perut hingga muntah. 

Diduga gejala keracunan muncul usai mereka mencicipi makanan uji coba program makan siang gratis yang diusung Presiden dan Wakil Presiden terpilih Prabowo-Gibran pada Rabu (2/10/2024).

Karena kondisi itu, enam dari tujuh siswa bahkan sempat dilarikan ke Puskesmas Kertosono guna mendapat penanganan. 

Satu siswa tak dilarikan ke puskesmas lantaran tak menunjukkan gejala signifikan. 

Kini, kondisi mereka sudah berangsur membaik dan menjalani rawat jalan.

Santapan uji coba program makan gratis dibagikan ke seluruh siswa SDN Banaran I. Totalnya, ada 366 siswa. 

Sebelum dimakan, para guru dan siswa mengecek kondisi makanan. 

Seketika itu, ada guru dan siswa yang menyadari bila lauk makanan basi. 

Para guru lantas berupaya menarik makanan itu dari siswa. 

Tapi, tampaknya, ada siswa yang terlanjur mencoba sedikit makanan itu, hingga akhirnya ada siswa yang diduga mengalami keracunan. 

Isi di dalam kotak makanan terdiri, nasi, ayam bumbu bali, tahu goreng dan sayur sop. 

➢ IKUTI UPDATE BERITA MENARIK LAINNYA di GOOGLE NEWS SURYA.CO.ID

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved