Berita Nganjuk

Sejumlah Siswa SD di Nganjuk Keracunan, Relawan Gemparr Jatim Minta Maaf

Relawan Gemparr Jawa Timur meminta maaf, menyusul adanya sejumlah siswa SD keracunan usai mencicipi makanan dalam uji coba program makan siang gratis.

|
Penulis: Danendra Kusumawardana | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID/Danendra Kusumawardana
Sejumlah siswa SDN Banaran I, Kecamatan Kertosono, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, diduga keracunan usai coba makanan uji coba program makan siang gratis. Enam siswa sempat dilarikan ke Puskesmas Kertosono pada Kamis (3/10/2024). 

SURYA.CO.ID, NGANJUK - Relawan Gerakan Masif Prabowo Gibran Rakabuming Raka (Gemparr) Jawa Timur meminta maaf.

Itu menyusul adanya kejadian tujuh siswa SDN Banaran I di Kecamatan Kertosono, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur (Jatim), mengalami gejala keracunan usai mencicipi makanan dalam uji coba program makan siang gratis. 

"Kami menyayangkan dan meminta maaf atas kejadian di SDN Banaran I yang tidak kami sengaja. Kami meminta maaf ke korban beserta keluarga, Kepala SDN Banaran I dan Korwil Pendidikan Kecamatan Kertosono," kata Ketua Relawan Gemparr Jatim Sony Setyaji, Sabtu (5/10/2024). 

Sony mengaku, setelah peristiwa itu, pihaknya juga akan melakukan koreksi maupun evaluasi. 

Tujuannya, agar insiden serupa tak kembali terulang. 

"Atas kejadian ini, kami bakal melakukan evaluasi total demi meningkatnya kualitas gizi anak," terangnya. 

Sony menjelaskan, uji coba program makan siang gratis digelar atas kemauan pihaknya sendiri. 

Artinya, tak ada arahan dari Presiden dan Wakil Presiden terpilih, Probowo-Gibran. 

"Yang melaksanakan Relawan Gemparr Jatim. Kegiatan ini adalah inisiatif relawan Gemparr," ujarnya. 

Baca juga: Uji Coba Program Makan Siang Gratis di Nganjuk Berujung Nestapa, Inisiatif Relawan Gemparr Jatim

Baca juga: Relawan Gemparr Jatim Kukuh Lanjutkan Gelaran Uji Coba Program Makan Siang Gratis di Nganjuk

Menurut Sony, hidangan uji coba program makan siang gratis dipesan relawan Gemparr di salah satu usaha katering wilayah Kabupaten Nganjuk

Makanan dipesan dengan dana yang bersumber dari kocek para relawan. 

Biasanya, lanjut Sony, pihak katering mengirim sampel makanan ke kantor relawan sebelum diberikan ke para siswa.

Di kantor, relawan akan mengetes kelayakan makanan tersebut. 

"Tapi pada waktu kejadian di SDN Banaran I, pihak katering tidak mengirimkan sampel ke kantor relawan. Sekali lagi, kami minta maaf dan akan melaksanakan evaluasi," ungkapnya. 

➢ IKUTI UPDATE BERITA MENARIK LAINNYA di GOOGLE NEWS SURYA.CO.ID

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved