Ibu Bunuh 2 Anak Kandung di Kediri
Nasib Ibu yang Bunuh 2 Anak Kandung di Kediri Usai Dilepas Polisi Kini Ditolak Keluarga dan Tetangga
NH, ibu yang bunuh 2 anak kandungnya di kediri ditolak tetangga sekitar setelah kasusnya dihentikan polisi.
SURYA.CO.ID KEDIRI - Ingat Ida alias NH (50), ibu yang tega membunuh dua anak kandungnya, MB (14) dan BN (7) di Manisrenggo, Kota Kediri, Jawa Timur?
Ternyata kasus yang sempat menggegerkan warga Kediri itu telah dihentikan proses penyidikannya.
Polisi menerbitkan surat perintah penghentian penyidikan (SP3) setelah hasil pemeriksaan kejiwaan di RS Bhatangkara menyebut NH mengalami gangguan mental akut.
Kini, penanganan NH menjadi kewenangan Dinas Sosial, Kota Kediri.
Meski Dinsos sudah membawa NH menjalani pengobatan ke rumah sakit jiwa yang ada di Lawang, Kabupaten Malang, nyatanya masalah lanjutannya belum usai.
Baca juga: BREAKING NEWS Kakak Adik di Kota Kediri Cekcok Usai Tenggak Miras, Berujung Pembunuhan
Dinsos masih harus memikirkan kembali langkah-langkah kebijakan lanjutan usai kepulangan NH dari RSJ.
Hal itu setelah lingkungan termasuk keluarga dan para tetangga di lokasi tempat tinggal NH di Kelurahan Manisrenggo, menolak dia kembali ke lingkungan sosial seperti dulu.
Kepala Dinas Sosial Kota Kediri Paulus Budi Luhur mengatakan, bahkan aksi penolakan yang sama juga dilakukan oleh lingkungan di wilayah Turus Kabupaten Kediri sebagai daerah asal usul wanita dua anak tersebut.
“Mereka belum bisa menerima kepulangan ibu IN (NH) yang saat ini masih dirawat di RSJ. Sepulangnya nanti kami harus carikan tempat bagi beliau,” ujar Paulus Budi Luhur kepada Kompas.com, Senin (30/9/2024).
Dinsos mempunyai fasilitas rumah barak yang berlokasi di Kelurahan Semampir Kota Kediri.
Namun menurut Budi Luhur barak tersebut belum bisa dipergunakan karena masih dalam tahap renovasi.
“Sehingga kami sudah koordinasikan hal ini kepada Dinsos Provinsi Jatim,” ungkap Budi Luhur.
Dari hasil koordinasi muncul dua opsi lokasi penempatan yakni di Unit Pelaksanaan Teknis (UPT) Rehabilitasi Sosial Bina Laras (RSBL) di Kecamatan Kras Kabupaten Kediri atau di Unit Pelaksanaan Teknis (UPT) Perlindungan Pelayanan Sosial Anak Balita (PPSAB) yang ada di Kabupaten Sidoarjo.
“Jadi opsinya dua tempat tersebut.” pungkas Budi Luhur.
Perihal penolakan kepulangan NH tersebut dibenarkan oleh perempuan berinisial S, seorang tetangganya di lingkungan Kelurahan Manisrenggo.
“Selain trauma juga khawatir ke depannya. Soalnya rumahnya (NH) itu kawasan sekolah banyak anak-anak,” ujar S.
Ada pun pihak kepolisian memastikan perkara pembunuhan yang dilakukan NH tersebut tidak akan berlanjut ke meja hijau.
Kondisi mental pelaku menjadi dasar penghentian kasusnya dan itu sudah selaras dengan aturan hukum yang ada.
“Pelakunya (IN) orang dengan gangguan kejiwaan dan dirawat di RSJ Lawang. Otomatis kasusnya dihentikan,” ujar Kepala Subbagian Humas Polres Kediri Kota Iptu Nanang Setyawan, Senin (30/9/2024).
Diberitakan sebelumnya, pembunuhan itu terjadi sekira pukul 04.00 WIB saat kedua korban sedang tidur di kamar mereka.
Ketua RT setempat, Suparmanto mendapat kabar dari warga sekitar menjelang subuh.
“Selesai shalat saya langsung ke rumahnya (TKP). Sedangkan kejadian, sekitar jam tiga pagi,” ujar Suparmanto saat ditemui di lokasi kejadian.
Saat datang ke lokasi itulah dia sempat melihat kondisi kedua korban yang berlumuran darah di dalam kamar.
Sedangkan ibu para korban sebagai pelaku sudah tidak ada di lokasi.
Ibu para korban, saat itu sudah diamankan oleh Mohammad Zakaria, suaminya sendiri, ke rumah mertuanya yang tidak jauh dari rumah yang mereka tinggali.
“Lalu saya ke rumah Pak Babinsa untuk melaporkan kejadian yang terjadi,” lanjut dia.
Menurut dia, Zakaria adalah orang pertama yang mengetahui kejadian tersebut, saat dia terbangun dari tidurnya karena mendengar rintihan B.
“Saat bangun itu sudah lihat (pelaku) membawa sabit,” ujar dia.
Oleh Zakaria, masih kata Suparmanto, sabit tersebut lalu direbutnya kemudian dibuang.
Zakaria lantas mengamankan pelaku ke rumah mertuanya yang berlokasi beberapa meter dari lokasi kejadian.
Suparmanto mengaku belum mengetahui motif yang melatarbelakangi terjadi peristiwa itu.
Informasi yang didapatnya sebatas bagaimana setelah peristiwa tersebut terjadi.
Sementara itu Kasat Reskrim Polres Kediri Kota, Iptu Fathur Rozikin mengaku pihaknya telah mengamankan kedua orangtua korban.
"Korban dibawa ke RS Bhayangkara Kediri untuk dilakukan autopsi guna menentukan penyebab pasti kematian mereka. Betul korbannya ada dua dan masih di bawah umur," terang Iptu Fathur.
Iptu Fathur memastikan pihaknya telah mengamankan parang dari tempat kejadian perkara.
"Kami amankan barang bukti parang dari tempat kejadian perkara (TKP)," kata Iptu Fathur.
Informasi terbaru, hasil autopsi yang dilakukan di Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Kediri menunjukkan adanya luka bacok yang signifikan pada kedua korban.
MB, pelajar kelas 2 MTs, mengalami delapan luka bacok di bagian kepala, sementara adik perempuannya, BM, pelajar kelas 1 MI, mengalami enam luka bacok.
Para korban ditemukan dengan luka-luka yang bervariasi dan dalam keadaan mengenaskan.
Iptu Fathur Rozikin menjelaskan, hasil autopsi ini mengungkapkan adanya tanda-tanda penganiayaan berat.
"Ada luka bacok di kepala kedua korban, korban anak MB mengalami delapan luka bacok dan anak BM enam luka bacok. Barang bukti yang kami amankan antara lain senjata tajam jenis parang, baju, sprei, dan bantal yang terdapat bercak darah," kata Iptu Fathur, Rabu (4/9/2024).
Tabiat Pelaku Dibongkar Tetangga

Menurut Firda, tetangga, terduga pelaku dikenal pemarah.
Ida yang sehari-hari berjualan jajanan di MI dekat rumahnya, sering marah jika ada pedagang baru yang menjual barang yang sama dengannya.
"Jualan di dekat rumah itu kan ada MI. Ya jajanan ya mainan. Kalau ada pedagang lain jualannya sama, dia (Ida) marah-marah. Tidak boleh sama. Kalau suaminya setau saya serabutan," kata Firda, tetangga korban.
Firda mengaku tak menyangka Ida tega menghabisi kedua anaknya dengan cara yang keji.
Baca juga: Gelagat Ibu yang Bunuh 2 Anak Kandung di Kediri Terkuak, Begini Reaksi Suami Saat Lihat Kali Pertama
Ia yang sempat melihat kondisi kedua anak Ida setelah meninggal dunia mengaku kaget.
"Memang terkenal pemarah, tapi tidak menyangka kalau sampai membunuh anaknya. Kalau orang normal pasti tidak akan tega. Saya tadi benar-benar melihat kondisi anaknya sangat memprihatinkan. Kepalanya luka parah karena dibacok beberapa kali," ungkapnya.
Sementara itu Ketua RT 01 RW 03 Lingkungan Kelurahan Manisrenggo, Suparmanto tidak menampik kabar pelaku memilki riwayat gangguan kejiwaan.
Gangguan itu bersifat kumat-kumatan.
“Sepertinya begitu (ada depresi),” ungkap Suparmanto.
Sebagian Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ibu Pelaku Pembunuhan Dua Anaknya di Kediri Ditolak Pulang"
BACA BERITA SURYA.CO.ID LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Ibu Bunuh Anak Kandung di Kediri
Ibu Bunuh Anak Kandung
dinsos kota kediri
Polres Kediri Kota
Ibu Bunuh 2 Anak
SURYA.co.id
surabaya.tribunnews.com
Pj Wali Kota Kediri Zanariah Sampaikan Belasungkawa Atas Meninggalnya Kakak Beradik di Manisrenggo |
![]() |
---|
Pj Wali Kota Kediri Sampaikan Bela Sungkawa Meninggalnya Dua Korban Pembunuhan di Manisrenggo |
![]() |
---|
Hukuman Ibu yang Bunuh 2 Anak Kandung di Kediri Bisa Lebih 15 Tahun Penjara Jika Tak Terbukti Ini |
![]() |
---|
BREAKING NEWS Ibu Bunuh 2 Anak Kandung di Kediri, Polisi Ungkap Hasil Autopsi Kedua Korban |
![]() |
---|
Nasib Ibu yang Bunuh 2 Anak Kandung di Kediri Belum Jadi Tersangka, Hasil Autopsi Membuat Miris |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.