Persebaya Surabaya

Mengenang 2 Tahun Tragedi Kanjuruhan di Laga Arema FC vs Persebaya Surabaya, 135 Nyawa Melayang

Mengenang 2 tahun tragedi Kanjuruhan di laga Arema FC vs Persebaya Surabaya, 135 melayang di malam kelam. 

Penulis: Abdullah Faqih | Editor: Abdullah Faqih
Surya Malang/Purwanto
Momen tragedi Arema vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang. 

SURYA.co.id, - Mengenang 2 tahun tragedi Kanjuruhan di laga Arema FC vs Persebaya Surabaya, 135 melayang di malam kelam. 

Pecinta sepak bola tanah air atau masyarakat Indonesia tentu tak lupa dengan kejadian di malam kelam 1 Oktober 2020 silam. 

Tepat pada hari ini, dua tahun yang lalu, tragedi terbesar sepak bola tanah air pecah di Stadion Kanjuruhan, Malang.

Tercatat, tragedi yang menjadi catatan terburuk sepak bola Indonesia itu menyebabkan 135 melayang.

Kejadian bermula kala panitia pelaksana laga (panpel) Arema FC Vs Persebaya Surabaya mengirimkan surat ke Polres Malang. 

Suporter Arema FC, Aremania turun ke dalam stadion usai laga Arema FC melawan Persebaya Surabaya dalam lanjutan Liga 1 2022 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Sabtu (1/10/2022). Aremania meluapkan kekecewaannya dengan turun dan masuk kedalam stadion usai tim kesayangannya kalah melawan Persebaya Surabaya dengan skor 2-3.
Suporter Arema FC, Aremania turun ke dalam stadion usai laga Arema FC melawan Persebaya Surabaya dalam lanjutan Liga 1 2022 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Sabtu (1/10/2022). Aremania meluapkan kekecewaannya dengan turun dan masuk kedalam stadion usai tim kesayangannya kalah melawan Persebaya Surabaya dengan skor 2-3. (surya.co.id/purwanto)

Surat itu soal rekomendasi laga Arema FC vs Persebaya Surabaya yang digelar 1 Oktober pukul 20.00 WIB.

Polres Malang kemudian membalas surat itu dan menyatakan bahwa laga dimajukan pukul 15.00 WIB dengan alasan keamanan.

Baca juga: Jelang 2 Tahun Tragedi Kanjuruhan, Ebes Midun Kembali Bersepeda Menuju Jakarta

Baca juga: Tolak Gate 13 Dibongkar, Keluarga Korban Tragedi Kanjuruhan Gelar Aksi di Kantor Pemkab Malang

Namun, PT Liga Indonesia Baru selaku operator Liga menolak permohonan itu karena alasan penanyangan langsung dan ekonomi.

Seusai mendapat penolakan, Polres Malang mulai melakukan persiapan keamanan dengan melakukan berbagai koordinasi dengan menyiapkan 2.034 personel.

Alhasil, laga pun tetap berjalan dan berakhir dengan kemenangan Persebaya Surabaya atas Singo Edan dengan skor 3-2.

Beberapa penonton yang tak puas dengan hasil laga lalu turun ke lapangan dan melancarkan protes.

Situasi yang memanas menyebabkan tim mamakai beberapa kendaraan taktis guna mengamankan para pemain.

Di lain sisi, jumlah penonton yang turun ke lapangan semakin banyak sehingga polisi memakai kekuatan.

Situasi kian chaos dan membuat 11 anggota polisi menembakkan gas air mata.

Tujuh tembakan diarahkan ke tribun selatan, satu tembakan ke tribun utara dan tiga tembakan ke arah lapangan.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved