Berita Lumajang
Masih Misterius, Polisi Kesulitan Ungkap Owner Ladang Ganja Di Lereng Gunung Semeru
Polres Lumajang mengkonfirmasi tengah melakukan penyelidikan untuk menangkap tersangka baru dalam kasus ini hingga kini masih misterius
Penulis: Erwin Wicaksono | Editor: Wiwit Purwanto
SURYA.CO.ID LUMAJANG - Polisi masih kesulitan mengendus pemilik atau aktor yang mendanai kebun ganja penanaman ganja di lereng Gunung Semeru, Desa Argosari, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.
Polres Lumajang mengkonfirmasi tengah melakukan penyelidikan untuk menangkap tersangka baru dalam kasus ini hingga kini masih misterius, Minggu (29/9/2024).
Penyelidikan terbaru mengarah pada sosok berinisial E.
E dikabarkan sempat tinggal di Argosari dan saat ini menjadi buronan oleh kepolisian. E disebut-sebut memiliki peran vital dalam asal usul penanaman ganja di wilayah pegunungan Semeru tersebut. Biji ganja yang ditanam di wilayah itu diduga berasal dari E.
"Ini yang sedang kami dalam pengejaran. Masuk dalam DPO (daftar pencarian orang) juga. Mudah-mudahan bisa kami dapat," ujar Kapolres Lumajang, AKBP M Zainur Rofik ketika dikonfirmasi.
Sejauh penyelidikan yang telah dilakukan, Polres Lumajang telah menangkap 4 orang tersangka kasus penanaman ganja di wilayah Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Mereka adalah Ngatoyo, Bambang, Tomo dan Toni.
Kata Kapolres, secara peran 4 orang tersangka tersebut hanya bertugas sebagai penanam dan merawat pohon ganja. Sehari-hari 4 orang tersangka yang sudah diamankan berprofesi sebagai petani di Desa Argosari.
Rofik mengaku belum bisa menjelaskan secara gamblang perihal indikasi jaringan narkoba nasional yang mengambil barang ganja dari Semeru Lumajang.
"Masih belum bisa kami pastikan. Para pelaku yang sudah diamankan dan rangkaian yang lain ini single fighter. Tidak tahu-tahu menahu rangkaian pendistribusian," sebut Rofik.
Kata Rofik, masih ada beberapa petani yang disinyalir ikut berperan dalam jaringan penanaman gsnja secara masif terselebung tersebut.
"Menurut iinformasi yang kami dapat masih ada petani diduga ada kurang lebih 10 orang yang sama-sama terlibat menanam di ladang ganja," kata Rofik.
Secara kesejarahan polisi memberikan keterangan jika awal mula penanaman ganja mulai masif diperkirakan sejak tahun 2023.
"Waktu pastinya belum bisa pastikan. Namun kemungkinan barang ini sudah ada sejak tahun lalu sudah ada," beber Rofik.
Di sisi lain, Rofik menduga kuat jika alur distribusi ganja dari lereng Gunung Semeru tersebut sudah sistematis. Namun, Rofik belum memberikan penjelasan secara rinci rantai distribusi ganja.
"Ada yang menerima bibit dan menerima hasil daripada panen, kemudian memasok dan pengepul mengedarkan ke daerah-daerah lain. Yang kami dapat sebarannya masih sekitaran (Lumajang)," tandasnya.
Terakhir, Rofik menegaskan pengungkapan kasus ganja kali ini merupakan yang terbesar sepanjang dirinya bertugas di wilayah hukum Lumajang
tanaman ganja di lereng Gunung Semeru
penanam ganja di Lumajang
Polres Lumajang
surabaya.tribunnews.com
Selama 2024, Satlantas Polres Lumajang Sebut Tingkat Kecelakaan Lalu Lintas Menurun |
![]() |
---|
Pemkab Lumajang Gaet Belasan Penghargaan Selama 2024, Pj Bupati Indah Wahyuni: Bukan Karena Saya |
![]() |
---|
Temuan 7.199 Rokok Ilegal di Lumajang Akan Dimusnahkan Bea Cukai Probolinggo |
![]() |
---|
Produk Petani Pisang di Lumajang Diminati Perusahaan Besar, Kini Rutin Pasok Pasar Nasional |
![]() |
---|
Produk Petani Pisang di Lumajang Pasok Pasar Nasional, Diminati Perusahaan Besar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.