Pilkada 2024
Polda Jatim Peringati Maulid Nabi Muhammad dan Doakan Pilkada Serentak 2024 Damai
Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW pada tahun ini bersamaan dengan momen memasuki rangkaian tahapan Pilkada Serentak 2024
Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Titis Jati Permata
SURYA.CO.ID, SURABAYA-Kapolda Jatim Irjen Pol Imam Sugianto mengajak para ulama dan kiai kondang se-Jatim memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW seraya mendoakan Pilkada Serentak 2024 agar aman dan damai, di Lapangan Mapolda Jatim, Kamis (26/9/2024) malam.
Menurut Imam Sugianto, peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW pada tahun ini bersamaan dengan momen memasuki rangkaian tahapan Pilkada Serentak 2024.
Sehingga, pihaknya sebagai penegak hukum seraya mengajak masyarakat perlu mengambil langkah koordinasi dan konsolidasi yang diwujudkan dalam doa bersama melibatkan berbagai elemen masyarakat di Lapangan Mapolda Jatim.
Tujuannya, lanjut Imam, untuk menciptakan Pilkada Serentak 2024 dapat berlangsung secara lancar, dalam suasana damai dan bahagia bersama.
"Kegiatan ini didasari semangat memperkuat pagar sosial ditengah meningkatkan konstelasi politik sekaligus meredam tensi dan upaya cooling system jelang Pilkada Serentak 2024," ujar Imam dalam pidato sambutannya.
Momentum acara doa bersama kali ini, diharapkan Imam menjadi pengingat seluruh masyarakat agar terlibat secara aktif menjaga Jatim senantiasa aman dan damai selama proses Pilkada Serentak 2024.
Ia berharap, masyarakat tetap berorientasi menjaga persatuan dan kesatuan serta menempatkan kepentingan bangsa di atas kepentingan golongan, proses Pilkada Serentak 2024.
Jangan sampai, Pilkada Serentak 2024 sebagai momen lima tahunan ini malah memicu polemik dan polarisasi di tengah masyarakat.
Apalagi diperparah dengan mudahnya masyarakat termakan berita hoax, isu SARA, propaganda, atau kampanye hitam yang sengaja disebarkan oleh kelompok-kelompok yang tidak bertanggung jawab.
Pada Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW kali ini, Imam berharap, tidak hanya menjadi sarana refleksi spiritual, melainkan juga sebagai upaya konkrit untuk memperkuat tali silaturahim di tengah masyarakat Jatim.
"Sebagai umat yang beriman kita harus meneladani sifat-sifat mulia Rasulullah Muhammad SAW yang selalu mengedepankan perdamaian keadilan dan kasih sayang," jelasnya.
Imam berharap masyarakat Jatim tetap menjadi contoh daerah yang mampu melaksanakan demokrasi dengan damai dan tertib.
Keterlibatan seluruh elemen masyarakat mulai dari pemerintah daerah, TNI, Polri, tokoh agama tokoh masyarakat, merupakan kunci dalam meredam potensi konflik dan menciptakan suasana yang kondusif
"Solidaritas sosial dan kerjasama yang kuat antara masyarakat dan pemerintah adalah pondasi operasional Pilkada dari segala bentuk perpecahan," pungkasnya.
Sementara itu, Ketua MUI Jatim KH Anwar Iskandar menyampaikan pesan dihadapan ribuan orang jamaah yang hadir bahwa masyarakat tetap menjaga persatuan di tengah adanya perbedaan pandangan politik.
Hanya dengan menjaga persatuan dan kesatuan sebagai bangsa Indonesia, masyarakat dapat hidup secara layak, arif, dan berbudaya, ditengah berbagai macam ceruk perbedaan yang telah digariskan oleh Tuhan.
Melalui persatuan dan kesatuan, berbagai macam kenikmatan hidup sebagai warga negara dan manusia yang berbudi akal serta beriman, dapat diwujudkan secara baik.
"Silahkan kalian mungkin beda pilihan, tetapi kalau bisa bersatu demi masa depan bangsa Indonesia ini, itu akan nikmat akan hidup ini," ujar KH Anwar Iskandar.
"Nikmat karena ekonomi makmur, nikmat karena stabilitas keamanan tentam, nikmat karena kita bisa ibadah secara baik. Nikmat karena kita bisa mencari ekonomi dengan tenang. Nikmat karena kita bisa mendidik anak anak dengan baik. Nikmat karena bisa menentukan masa depan; kita harus seperti apa," tambahnya.
Seandainya saja masyarakat tidak bersatu, hingga terjadi stabilitas keamanan, dan memicu disintegrasi.
Maka, lanjut KH Anwar Iskandar, berbagai macam aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan beragama, bakal dipastikan sulit dilakukan.
Inilah pentingnya bersatu dan oleh karena itu, para pendiri bangsa ini telah bersepakat untuk memperoleh dasar pondasi masyarakat bangsa Indonesia yang beragam dengan kebhinekaan.
"Kalau kita tidak bersatu akhirnya terjadi gangguan stabilitas apalagi memicu disintegrasi. Ya Allah, nyambut gawe susah, mendidik anak-anak tidak bisa, beribadah tidak bisa, dan kesulitan di mana-mana," jelasnya.
Mengingat betapa pentingnya persatuan, KH Anwar Iskandar menganggap harga dari persatuan sebagai bangsa Indonesia, sangatlah mahal.
Dan persatuan bangsa Indonesia kali ini akan kembali diuji ketangguhannya menghadapi momen Pilkada Serentak 2024 yang sudah mulai bergulir tahapannya hingga November 2024 mendatang.
"Dan sebentar lagi Pemilu akan menguji kepada kita. Apakah kata dari kata persatuan Indonesia itu berhenti hanya pada nuktah dasar negara, atau itu menjadi filosofi, pemahaman, kebangsaan dan keyakinan mesti kita lakukan demi keselamatan kita sendiri," pungkasnya.
Kemudian, sebelum memandu jalannya doa bersama sebagai puncak doa bersama pada malam ini, Rais Am PBNU KH Miftahul Akhyar juga memberikan wejangan kepada masyarakat Jatim agar senantiasa mengedepankan cinta untuk merawat dan menjaga persatuan selama Pilkada Serentak 2024.
Dan mendasarkan segala sesuatu kebaikan menggunakan cinta dan kasih sayang, merupakan ajaran Nabi Muhammad SAW.
"Bahwa cinta adalah modal utama kita. Tanpa cinta saudara tidak akan hadir. Tanpa cinta bapak kapolda mungkin tidak ingin membuat acara menghadapi pilkada. Para KPU dan Bawaslu kalau tanpa cinta, tidak ada keinginan dan mungkin tidak hadir di tempat ini," katanya.
"Rasullulah diutus oleh Allah dengan membawa cinta. Karena cinta modal utama. Bahkan keimanan kita adalah berdasarkan pada cinta," tambahnya
KH Miftahul Akhyar mengajak umat Islam di Jatim menjadikan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW kali ini menjadi dasar untuk saling mencintai kepada para sesama.
Adanya Pilkada Serentak 2024 adalah salah satu cara untuk mendapatkan seorang pemimpin.
Dan ia berharap para pemimpin yang terpilih nantinya adalah pemimpin yang betul-betul mencintai rakyat dan umatnya.
Terutama, sosok pemimpin itu dapat menebar kebaikan persaudaraan sebagaimana yang diajarkan Nabi Muhammad SAW yang diutus untuk sebagai 'rahmatan lil alamin'.
"Dan yang menebar kebaikan persaudaraan dan itu adalah bagian dari Rasulullah Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam yang diutus dalam bentuk sebagai rahmatan lil alamin," pungkasnya.
BACA BERITA SURYA.CO.ID LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Imam Sugianto
SURYA.co.id
surabaya.tribunnews.com
Pilkada 2024
KH Anwar Iskandar
Rencana Pelantikan Pilkada 2024 Pakai Sistem Gelombang, Ini Kata Anggota Komisi A DPRD Jatim |
![]() |
---|
KPU Surabaya Raih Dua Penghargaan dari KPU RI, Berkat Keberhasilan Ini |
![]() |
---|
Respons DPRD Jatim Soal Potensi Mundurnya Jadwal Pelantikan Kepala Daerah |
![]() |
---|
Jadi Wali Kota Sisa Hasil Pilkada 2020, Mas Adi Diminta Percepat Program Pembangunan Kota Pasuruan |
![]() |
---|
Ongkos Pilihan Langsung Mahal, PAN Dukung Wacana Kepala Daerah Dipilih DPRD |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.