Pilkada Tulungagung 2024

Ada Video Anggota PPDI Tulungagung Nyatakan Dukungan ke Pasangan Gabah, Ini Penjelasan Sang Ketua

Ketua PPDI Tulungagung, Suyono mengaku sungkan sehingga mengikuti yel-yel yang disarankan tim Gabah.

Penulis: David Yohanes | Editor: Cak Sur
Istimewa/Tangkapan Layar
Tangkapan layar sejumlah orang anggota PPDI Tulungagung bersama pasangan Gatut Sunu Wibowo dan Ahmad Baharudin. 

SURYA.CO.ID, TULUNGAGUNG - Sebuah video pendek berdurasi 9 detik kini sedang didalami oleh Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur (Jatim).

Dalam video itu ada sejumlah orang bersama pasangan calon nomor 1, Gatut Sunu Wibowo-Ahmad Baharudin (Gabah), mengaku sebagai anggota Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI).

Selain itu, ada juga Ketua DPD Partai Golkar Tulungagung, Asmungi.

Ketua PPDI Tulungagung, Suyono duduk di sebelah kiri Asmungi.

Mereka menyerukan dukungan kepada pasangan dengan akronim Gabah ini.

“PPDI Siap Memenangkan Gabah, Yes!” seru mereka dalam video itu.

Ketua Bawaslu Kabupaten Tulungagung, Pungki Dwi Puspito mengaku sudah melihat video itu.

Ia mengaku akan mempelajari video itu dan membahasnya dalam rapat pimpinan, untuk memutuskan langkah yang diambil.

Namun, temuan video ini belum akan jadi bahan pembahasan di Sentra Penegakkan Hukum Terpadu (Gakkumdu).

“Yang pasti di sana (dalam video) ada paslon. Kami akan melihat person-personnya,” ujar Pungki.

Menurut Pungki, PPDI secara organisasi tidak bisa diambil tindakan.

Apalagi organisasi ini juga tidak termasuk organisasi resmi milik pemerintah.

Tapi, orang-orang di dalamnya yang mengaku sebagai perangkat desa dilakukan tindakan.

“Yang melekat adalah jabatannya sebagai perangkat desa. Sementara PPDI adalah organisasi profesi,” tambah Pungki.

Bawaslu tidak perlu mendapatkan laporan dari masyarakat untuk menelusuri video itu.

Namun, Pungki mengingatkan, tidak serta merta orang-orang video itu bisa diambil tindakan. Semua akan bergantung pada kelengkapan data yang didapat selama penyelidikan.

“Karena itu harus lebih dulu kami lakukan penelusuran. Video itu tidak bisa dijadikan satu-satunya dasar,” tegasnya.

Sebelumnya, pada peringatan Hari Lahir (Harlah)  ke-18 PPDI Kabupaten Tulungagung, 17 Juli lalu, organisasi ini secara terbuka mendukung Khofifah Indar Parawansa dan Emil Elestianto Dardak.

Namun karena saat itu belum masuk tahapan Pilkada dan belum ada penetapan calon, dukungan ini tidak menjadi masalah.

Pada Pilkada 2024 ini PPDI ditengarai mengarahkan dukungannya kepada paslon Gabah, karena kesamaan partai pengusung. Yaitu Gerindra, Golkar dan PKS.

Ketua PPDI Tulungagung, Suyono, ketika dikonfirmasi mengakui dirinya ada di video yang beredar itu.

Namun menurutnya, yel-yel dukungan ke Gabah dilakukan pada Bulan Agustus 2024.

Saat itu belum ada penetapan Paslon untuk Pilkada Tulungagung.

“Saat itu belum ada penetapan calon bupati dan calon wakil bupati. Kami lalu diminta yel-yel oleh tim Gabah,” papar Suyono.

Suyono dan kawan-kawan mengaku sungkan sehingga mengikuti yel-yel yang disarankan tim Gabah.

Kini, Suyono mengaku kaget karena video lama itu disebar saat masa kampanye, sehingga kesannya melanggar netralitas.

Lebih lanjut, ia meminta agar video itu tidak disebarkan lagi.

➢ IKUTI UPDATE BERITA MENARIK LAINNYA di GOOGLE NEWS SURYA.CO.ID

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved