Berita Viral

Nggak Nyangka, Pria Taiwan Syok Temukan Bukti Bukti Mantan Istri Open BO Jual Diri Demi Kuliah S2

Bukti bukti itu terkuak ketika pria tersebut menemukan jurnal data pelanggan yang dibuat oleh sang mantan istri.

Penulis: Wiwit Purwanto | Editor: Wiwit Purwanto
Kolase SURYA.co.id
Ilustrasi open BO 

SURYA.CO.ID – Terkejut dan tidak pernah mengira saat seorang pria Taiwan menemukan bukti bukti bahwa mantan istrinya menjual diri, Open BO, alias bekerja di dunia malam.

Dilansir dari SCMP pada Jumat, (20/9/2024), bukti bukti itu terkuak ketika pria tersebut menemukan jurnal data pelanggan yang dibuat oleh sang mantan istri.

Bahkan dikabarkan jurnal tersebut mendetial uang pemasukan sang mantan istri, yang ternyata uang tersebut untuk kuliah S2.

Jurnal ditulis secara detail, dari nama pelanggan hingga penghasilan mantan istri yang cukup signifikan.

Bahkan diduga uang yang didapat dari jual diri tersebut bisa saja untuk membeli rumah, mobil, dan keperluan lainnya.

Pria yang menceritakan kisah ini adalah Ayi, pria yang tinggal di Hsinchu, Taiwan ini sudah menceraikan istrinya pada Mei 2021 lalu.

Mereka cerai dengan kesepakatan agar sang suami memiliki hak asuh atas kedua anak.

Belum lagi perjanjian istrinya tidak membayar tunjangan untuk anak.

Ayi memilih untuk tidak meminta tunjangan untuk mantan istrinya dengan alasan agar sang istri bisa menghadapi masalah keuangan.

Apalagi istri Ayi sedang mengejar gelar master S2.

Lalu betapa syoknya saat Ayi menemukan fakta bahwa mantan istrinya kini menjual diri alias Open BO.

Tak main-main, jurnal yang ditemukan Ayi begitu merinci terkait pekerjaan mantan istrinya.

Dalam jurnal tersebut mantan istri Ayi merinci dari profesi klien, horoskop, dan biaya Open BO.

Ayi juga mengungkapkan bahwa setelah lulus, mantan istrinya masih menjual diri bahkan berpenghasilan hingga NT$200.000 (Rp 95 juta) per bulan.

Setelah memergoki jurnal dan pendapatan sang mantan istri, Ayi pun memintanya berkontribusi dalam menghidupi anak-anak.

Ayi mengajukan gugatan hukum agar istrinya membayar NT$15.000 (Rp7 juta) per bulan untuk setiap anak.

Mantan istri Ayi pun menolak, ia beranggapan bahwa suaminya tak membiayai apapun saat kuliah S2.

Selain tak membiayai kuliah, mantan istri Ayi menilai suaminya bak mencampakkan dan menyebabkan mantan istri Ayi bekerja Open BO.

Hal ini tentu membuat hubungan Ayi dan mantan Istrinya panas, hingga akhirnya Ayi terus menguliti pekerjaan mantannya.

Istrinya menjelaskan bahwa dia memperoleh rumah dan mobil dengan mengambil pinjaman bank yang cukup besar.

Hal ini tentunya menjadi beban kehidupan Ayi, tetapi dia melakukannya untuk memudahkan bertemu dengan anak-anaknya.

Dia berpendapat bahwa gugatan hukum Ayi, yang mengutip aset keuangannya sebagai bukti tidak adil dan meminta pengadilan untuk menolak klaim Ayi.

Selama proses pengadilan, Ayi menyerahkan foto-foto buku catatan mantan istrinya sebagai bukti keterlibatannya dalam pekerjaan tersebut.

Namun, pengadilan memutuskan bahwa nama dan nomor yang disertakan kurang jelas, dan tidak dapat dijadikan sebagai bukti bahwa mantan istri Ayi bekerja di dunia malam.

Mengenai tunjangan anak, hakim menekankan bahwa kedua orang tua seharusnya bertanggung jawab untuk menghidupi anak-anak mereka.

Lalu hakim meminta mantan istri Ayi untuk membayar NT$5.000 per bulan untuk setiap anak.

Kasus ini dilaporkan langsung situs berita Taiwan ETtoday, dan viral di media sosial Taiwan.

“Apakah pekerja seks perlu memiliki gelar saat ini?” tanya salah satu warganet.

“Terlepas dari tekanan finansial atau tidak, tunjangan anak adalah wajib bagi suami dan istri meski cerai."

"Memiliki anak berarti mereka bertanggung jawab setidaknya selama 18 tahun pertama kehidupan anak,” komentar warganet lain.

 

 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved