Berita Viral

Perjuangan Gadis Penjual Gorengan yang Tewas Terkubur di Pariaman, Semua Dilakukan Demi Bisa Kuliah

Semasa hidup, Nia, gadis penjual gorengan yang ditemukan tewas terkubur di Padang Pariaman, Sumatera Barat, menjalani hidup penuh perjuangan

Penulis: Arum Puspita | Editor: Musahadah
Kolase Tribun Padang
Nia, gadis penjual gorengan yang tewas terkubur di Padang Pariaman (kiri) Sahabat Nia, Yoeka (kanan) 

SURYA.CO.ID - Semasa hidup, Nia Kurnia Sari, gadis penjual gorengan yang ditemukan tewas terkubur di Padang Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar), menjalani hidup penuh perjuangan.

Perjuangan itu ia lakukan demi bisa mewujudkan mimpi besarnya mengenyam pendidikan di perguruan tinggi dan menjadi guru Bahasa Indonesia.

Yoeka Aulia menyebut, sahabatnya itu sosok periang, mandiri, pekerja keras dan tidak mudah menyerah.

Sejak duduk di bangku sekolah menengah pertama (SMP), Nia sudah mulai berjualan.

Bahkan, kata Yoeka, saat Anya-sapaan akrab Nia, sekolah di Institut Negeri Syafei (INS) Kayu Tanam, ia rela datang terlambat dan menerima hukuman demi menyiapkan barang dagangannya.

Menurut Yoeka, selain berjualan, Anya juga mencoba usaha lain termasuk bekerja sebagai kuli panggul pun pernah dijajalnya.

"Kalau saya jadi Anya, mungkin tidak akan bisa. Hanya manusia terpilih bisa melakukan hal serupa," ujarnya, dikutip dari Tribun Padang.

Dalam isakan sendu, Yoeka mengaku masih belum bisa menerima kenyataan.

Kehilangan Anya adalah pukulan bagi anak umur 18 tahun itu.

Terakhir pertemuannya dengan Anya juga tidak disengaja, karena pasca menyelesaikan sekolah,  keduanya sudah sibuk masing-masing.

Baca juga: Gelagat Gadis Penjual Gorengan Sebelum Tewas Terkubur di Pariaman, Kakak Tuntut Pelaku Dihukum Mati

Pertemuan itu terjadi di pasar, satu pekan sebelum Anya dinyatakan hilang.

Keduanya pun sempat berbincang dan makan bersama sebelum berpisah.

Pasca pertemuan itu, komunikasi keduanya tidak berjalan seperti biasa, Yoeka yang baru mendapat pekerjaan, mulai sibuk dengan rutinitasnya.

Sedangkan Anya masih berjibaku menjajakan gorengan untuk mewujudkan mimpinya berkuliah dan menjadi guru bahasa Indonesia.

Sementara soal awal perkenalan mereka, Yoeka mengaku kali pertama bertemu sahabatnya itu sekitar tiga tahun lalu saat sekolah di INS Kayu Tanam.

Keduanya mulai akrab saat duduk di bangku kelas yang sama, bermain, belajar dan bermimpi bersama.

"Anya itu, orangnya sangat cuek dengan orang baru. Tapi kalau sudah dekat, tidak ada batasan lagi," ujar Yoeka ditemui, Kamis (12/8/2024).

Janji Jaga Yoeka

Gadis penjual gorengan ditemukan tewas
Gadis penjual gorengan ditemukan tewas (Kolase Instagram/Tribun Padang)

Masih menyeka air mata, Yoeka kembali mengingat pesan-pesan Anya pada dirinya, di antaranya saat ia ingin ikut berlatih silat.

Selain untuk menjaga diri, Anya ikut beladiri untuk mengisi waktunya, di sela berjualan.

Melihat Anya yang bisa bela diri, Yoeka juga tertarik untuk mencoba, tapi ternyata Yoeka terlalu lemah untuk mengikuti olahraga ini.

Beberapa kali saat latihan ia harus mengeram sakit, saat menerima tendangan dari pesilat lain.

Waktu itu, Anya langsung meminta Yoeka untuk tidak melanjutkan latihan silat dan tidak perlu menyiapkan bekal untuk membela diri, karena Anya siap melindungi dan menjaga Yoeka.

"Kalau adek (sapaan akrab Nia pada Yoeka) tidak sanggup, tidak usah lanjutkan. Adek tidak perlu takut, biar Anya saja yang jaga adek," ujar Yoeka berurai air mata mencontohkan percakapan Nia.

Tangis Yoeka membuatnya kembali pada ingatan masa itu, beberapa kali ia mengangkat kerudungnya untuk menyeka air mata.

Posisi duduknya juga ia ubah beberapa kali, sebelum melanjutkan perbincangan dengan TribunPadang.com, untuk kembali mendapat kenyamanan.

Ia masih belum menerima kenyataan orang terdekatnya meninggal dalam kondisi mengenaskan.

Ia sempat panik mendengar kabar Anya hilang, bahkan pingsan di lokasi pencarian Anya hari pertama.

Pelindung dan teman berkeluh kesah Yoeka sudah tiada, ia meninggal dengan misterius ditangan orang yang masih dalam pencarian pihak kepolisian.

Kematiannya tidak meninggalkan sedikitpun tanda-tanda pada Yoeka, nia tidak pernah bercerita tentang masalah apapun yang berhubungan dengan kejadian ini.

"Setahu saya Anya tidak pernah punya masalah dengan orang lain, Anya tidak pernah bercerita soal itu," ujar Yoeka mengingat semua percakapannya selama ini dengan Anya.

Yoeka berharap pelaku yang telah menghilangkan nyawa Anya bisa segera diusut tuntas polisi dan diberi hukuman setimpal atas perbuatannya.

Ikuti berita selengkapnya di Google News Surya.co.id

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved