Berita Viral
Kisah Perjuangan Khoiry Nuria, Sejak SMP Sudah Jadi Guru Ngaji, Kini Jadi Kepala Sekolah SD Negeri
Beginilah kisah perjuangan Khoiry Nuria, seorang kepala sekolah SD Ngeri di Sleman, Yogyakarta. Dulu berjuang mulai dari guru ngaji.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Putra Dewangga Candra Seta
Sementara ia dan istri memiliki tiga orang anak yang baru duduk di bangku SD, SMP, dan SMA.
Untuk biaya hidup sehari-hari istri bapak tersebut bekerja sebagai pengupas bawang dengan upah Rp 2 ribu per kilogram dan membersihkan mushola tanpa dibayar.
Sedangkan bapak Muhammad Khiry itu sehari-harinya mengajar anak-anak mengaji tanpa memungut biaya dan hanya dibayar seikhlasnya.
Meski dengan kondisi terbatas, bapak tersebut tetap rajin dan rutin beribadah.
"Kaget pas tau bapaknya baca qur'an 5 juz satu hari, dan setiap satu minggu khatam, dan bapaknya cuman ngajar ngaji, yg bayarannya seikhlasnya dan bapaknya gak mau ngajar ngajinya dateng kerumah orang, biar aj anak" yg datang, kata bapaknya karna takut niatnya salah mas, otomatis klw kita kerumahnya klw gak dikasi bayaran pasti kita kecewa, tapi klw dirumah Trserah mas,dikasi kita ambil, klw ngak pun gpp, dan saya niat karna allah minta doanya lah mas, supaya saya bisa istiqomah," papar pemilik akun, melansir dari BanjarmasinPost.
Siapa sangka unggahan pemilik akun perihal bapak tersebut pun viral di media sosial dan mengundang banyak perhatian warganet.
Tak sedikit dari mereka yang memberikan bantuan kepada bapak tersebut baik berupa uang maupun makanan.
Setelah mendapat bantuan, bapak tersebut baru menceritakan nasib anakanya yang sudah empat hari tak bersekolah lantaran masalah biaya.
"pas aku tlfn ternyata ......anaknya dah 4 hari gak sekolah karna gak punya uang sepeserpun tapi satu orangpun gak tau kesusahan kami, dan tdk kami adukan kesusah kami selain kepada allah makasi banyak mas ujar beliau, dan semua yg sudah bantu kami pesan beliau jgn berhenti berbuat baik, dan uangnya sangat bermanfaat untuk anak sekolah masujar beliau," tambahnya lagi.
Hingga kini kisah perihal guru ngaji asal Palangkaraya yang mengalami stroke itu pun masih ramai menjadi perhatian warganet.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.