Berita Viral

Kisah Perjuangan Khoiry Nuria, Sejak SMP Sudah Jadi Guru Ngaji, Kini Jadi Kepala Sekolah SD Negeri

Beginilah kisah perjuangan Khoiry Nuria, seorang kepala sekolah SD Ngeri di Sleman, Yogyakarta. Dulu berjuang mulai dari guru ngaji.

|
Dok UGM
Kisah Khoiry Nuria, Sejak SMP Sudah Jadi Guru Ngaji. Kini Jadi Kepala Sekolah SD Negeri. 

SURYA.co.id - Beginilah kisah perjuangan Khoiry Nuria, seorang kepala sekolah SD Ngeri di Sleman, Yogyakarta.

Sebelum menduduki jabatan yang sekarang, Khoiriy sudah cukup lama mengabdi jadi seorang guru.

Bahkan, sejak duduk di bangku SMP, Khoiriy sudah menjadi guru ngaji dan kerap dipanggil Bu Guru.

Mimpi menjadi kepala sekolah pun kini dirasakan Rr. Khoiry Nuria Widyaningrum, S.Pd., M.Pd yang merupakan Kepala SD Karangmloko 1 Ngaglik, Sleman.

Saat ini, ia juga menjabat sebagai Koordinator Guru Penggerak di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Baca juga: Kisah Guru Honorer di Madura Pakai Gajinya Beli Motor Odong-odong untuk Antar Jemput Siswanya

Khoiry Nuria merupakan Guru Penggerak Angkatan 3 tahun 2021.

Siapa sangka, Khoiry Nuria dulunya adalah guru ngaji. Cerita awal menjadi guru sudah ia rasakan sejak tahun 2007.

Latar belakangnya ingin menjadi guru karena terinspirasi dari kedua orangtuanya yang merupakan seorang guru.

Ia juga ingin bermanfaat untuk banyak orang dan mendapatkan amal jariyah.

Saat masih duduk di bangku SMP, Khoiry Nuria sudah mengajar anak-anak TPA mengaji dan ketika SMA, Khoiry Nuria sudah dipanggil sebagai guru ngaji.

“Terinspirasi dari orangtua, kebetulan semuanya guru. Sejak SMP saya sudah mengajar anak-anak mengaji di TPA.

Di SMA sudah dijuluki Bu Guru. Saya ingin bermanfaat untuk banyak orang dan dapat amal jariah. Menyebarkan ilmu yang bermanfaat dan selalu mengalir sebagai amal jariyah,” ujarnya dilansir dari laman Kemendikbud Ristek (Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi).

Baca juga: Nasib Yus Guru Honorer yang Baru Dapat Tunjangan usai 17 Tahun Mengajar, 2 Kali Tak Bisa Daftar PPPK

Setelah itu, ia berhasil menjadi guru dalam waktu cukup lama. Tetapi tak berhenti di situ, ia ikut pendidikan Guru Penggerak.

Ia mengatakan, mengikuti program ini banyak manfaatnya.

Yaitu adanya perubahan paradigma tentang pembelajaran yang berpihak kepada murid serta pengembangan aspek sosial emosional bagi guru. 

Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved