Berita Gresik

Manfaatkan Lahan Sempit, Warga Gresik Sukses Ternakkan Burung Anggungan Beromzet Jutaan

Dari berkembangnya ternak burung anggungan selama tiga tahun lebih, sekarang jumlahnya sudah mencapai 100 ekor lebih.

Penulis: Sugiyono | Editor: Deddy Humana
surya/mochammad sugiyono (sugiyono)
Sugeng Prayetno (53), alias Cak Omen BF, meninjau ternak burungnya di lahan sempit di Gresik, Minggu (1/9/2024). 

SURYA.CO.ID, GRESIK - Ide-ide besar kadang muncul dari ruang sempit, itu bisa dicontoh dari kerja keras 
Sugeng Prayetno (53) yang berhasil melakukan budi daya burung anggungan beromzet belasan juta. 

Semua berawal keresahan Cak Omen, demikian ia biasa disapa di lingkungannya, Jalan Gubernur Suryo, Gang IX Kelurahan Tlogopojok, Kecamatan Kota Gresik, akibat situasi tidak menentu pasca pandemi Covid-19.

Lantas Cak Omen melirik ruang lantai dua rumahnya yang telantar, dan mencoba meneruskan hobinya memelihara burung. Tidak disangka, ketekunannya menuai hasil bagus setelah tiga tahun.

"Setelah Covid-19, tidak ada kegiatan untuk mengisi waktu. Setelah pulang kerja, akhirnya membeli burung Puter Pelung sepasang dan burung perkutut warna warni satu pasang," kisah Cak Omen, Minggu (1/9/2024). 

Dari berkembangnya ternak burung anggungan selama tiga tahun lebih, sekarang jumlahnya sudah mencapai 100 ekor lebih. Burung anggungan sudah menjadi 90 ekor dan burung perkutut warna warni sebanyak 25 ekor. 

Hasilnya, anak-anak burung setiap bulan sudah bisa dijual. Harganya cukup terjangkau. Sepasang burung perkutut warna warni dihargai sekitar Rp 500.000 sampai Rp 1 juta. Sedangkan, burung anggungan puter pelung sepasang sekitar Rp 250.000 sampai Rp 500.000. 

Dari hobi tersebut, Cak Omen bisa mendapat penghasilan tambahan. Di samping pekerjaan sehari-hari sebagai pekerja pabrik harian lepas. 

"Setelah ada covid, mulai menyalurkan hobi beternak burung perkutut dan burung puter pelung. Keduanya jenis anggungan. Hasilnya, bisa untuk tambahan uang ngopi," imbuh Cak Omen yang sudah mempunyai 3 cucu dari 3 anak. 

Menurut Cak Omen, ternak burung anggungan ini tidak membutuhkan tempat yang luas. Tetapi memerlukan tempat sirkulasi udara yang bersih, sehingga ditempatkan di lantai dua dengan luas kamar sekitar 3 X 4 Meter Persegi. 

"Kandang tersebut ada di lahan yang sempit. Tetapi di lantai dua dan banyak jendelanya. Maka saya buatkan kandang di lantai dua di rumah yang sempit. Kemudian saya buat sekat-sekat untuk kandang burung," katanya. ****

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved