SURYA Kampus
Kisah Fauzi Mahasiswa Tunanetra yang Berhasil Lulus Cumlaude dari Ilmu Hukum Universitas Indonesia
Inilah kisah Nur Fauzi Ramadhan, mahasiswa Tunanetra yang Berhasil Lulus Cumlaude dari Ilmu Hukum Universitas Indonesia (UI).
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Putra Dewangga Candra Seta
"Saya juga ingin berterima kasih kepada semua yang membantu dan mendoakan saya, mulai dari mamah dan ayah, keluarga, dosen, serta teman-teman semua," kata Fauzi.
"Selain itu, teman-teman mahasiswa sangat kooperatif dan dengan senang hati membantu apabila saya ada kesulitan. Para dosen juga memberikan peluang yang sama bagi saya untuk berkembang tanpa membedakan status disabilitas," sambungnya.
Setelah lulus, Fauzi berharap dapat menjadi pakar hukum disabilitas yang diakui dunia. Ia ingin memperjuangkan hak-hak penyandang disabilitas agar tetap bisa beradaptasi dengan perkembangan zaman hingga teknologi.
"Saya berharap UI tetap menjadi lembaga pendidikan kelas dunia yang menghasilkan insan-insan terbaik bangsa yang menginspirasi dan membawa Indonesia menjadi lebih baik.
Semoga kesempatan belajar dan mengembangkan diri bagi para disabilitas tetap terbuka, dan UI bisa menjadi kampus percontohan dalam kedua hal itu baik secara nasional maupun internasional," kata Fauzi.
Pesan Fauzi untuk Kawan Difabel
Kepada kawan-kawan disabilitas lainnya, Fauzi berpesan untuk selalu optimis dalam menempuh pendidikan. Ia mengingatkan bahwa saat ini sudah banyak kampus yang inklusif terhadap difabel.
"Saya merasa bangga dan terhormat menjadi salah satu lulusan FHUI. Semoga bisa menginspirasi, terutama teman-teman penyandang disabilitas yang memiliki cita-cita mengenyam pendidikan setinggi mungkin," pesan Fauzi.
Begitu pun ibu dari Fauzi yakni Nurlaiah mengajak para orang tua yang anaknya difabel untuk terus memotivasi mereka seraya berdoa. Ia berpesan untuk terus mendukung putra-putrinya.
"Bagi orang tua yang memiliki putra-putri difabel, tolonglah, kalau bukan kita orang tuanya, siapa yang akan mendukung anak-anak kita. Mudah-mudahan ke depannya difabel lebih diperhatikan lagi dan tidak dipandang sebelah mata," kata Nurlailah.
Sebagai orang tua, Nurlailah sangat bangga karena Fauzi dapat menuai buah manisnya. Ia sendiri telah menyaksikan perjalanan Fauzi yang cukup panjang agar bisa kuliah di UI.
"Saya selalu bilang ke Fauzi, kamu jangan menyerah, kamu harus bisa. Di balik kekurangan, pasti ada kelebihan. Semua yang ada di sekeliling kamu hanya bisa mendukung, tetapi yang menentukan adalah dirimu sendiri," ujarnya.
Sebelumnya, ada juga sosok Ikhwan Khanafi jadi sorotan usai berhasil diterima menjadi mahasiswa baru di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).
Meski menjadi penyandang disabilitas tunanetra, Ikhwan bertekad untuk melanjutkan pendidikan hingga perguruan tinggi.
Anak petani itu berhasil masuk UNY ke Fakultas Bahasa Seni dan Budaya melalui jalur seleksi mandiri talent scouting.

Meski memiliki keterbatasan fisik, Ikhwan ternyata punya banyak bakat di bidang penulisan sastra.
SURYA Kampus
Mahasiswa Tunanetra
Nur Fauzi Ramadhan
lulus cumlaude
Ilmu Hukum
Universitas Indonesia
SURYA.co.id
surabaya.tribunnews.com
Pasca ORI Campak di Sumenep, FK Unair Tekankan Pentingnya Imunisasi Berkelanjutan |
![]() |
---|
Sosok Lima Kandidat yang Maju dalam Pemilihan Dekan FK Unair 2025–2030 |
![]() |
---|
16 Produk Teknologi Tepat Guna KKN UMSurabaya Telah Didaftarkan HKI, Ini Pesan Armuji |
![]() |
---|
Grab dan Narasi Hadirkan Generasi Campus Roadshow 2025, Dimulai dari Surabaya |
![]() |
---|
Mahasiswa Untag Surabaya Hadirkan Inovasi IoT untuk Peternakan Ayam Petelur |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.