Pembunuhan Vina Cirebon
Pantesan Sudirman Terpidana Kasus Vina Cirebon Sulit Ditemui, Titin Ungkap Surat Tak Wajar: Rekayasa
Terungkap penyebab Sudirman, terpidana Kasus Vina Cirebon, sulit ditemui orang lain selain ayah dan ibunya. Ternyata gara-gara sebuah surat.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Putra Dewangga Candra Seta
SURYA.co.id - Terungkap penyebab Sudirman, terpidana Kasus Vina Cirebon, sulit ditemui orang lain selain ayah dan ibunya.
Ternyata, ada surat tak wajar yang ditulis oleh Sudirman yang menyatakan demikian.
Namun menurut mantan pangacara Sudirman, Titin Prialianti, surat tersbeut hanyalah rekayasa.
Titin mengetahuinya saat Titin dan keluarga Sudirman datang ke Lapas Banceuy Bandung, Jawa Barat, menemui Sudirman.
Di sana, petugas lapas ketakutan melihat kedatangan Titin dan keluarga Sudirman.
Baca juga: Pantesan Keluarga Masih Bingung Penyebab Kematian Vina Cirebon Meski 8 Tahun Berlalu: Banyak Saksi
"Ternyata ada surat yang isinya pernyataan, ditulis Sudirman, dia tidak mau dibesuk oleh siapapun kecuali ayah dan ibunya dan harus didampingi pengacara yang ditunjuk dari Polda, ada, ditandatangani tanggal 14 Agustus," kata Titin dalam unggahan video Toni RM di Youtube.
Syok dapat surat tak wajar dari Sudirman, Titin nekat datang ke Lapas Banceuy.
Hingga akhirnya Titin melihat fakta sebenarnya bahwa surat tersebut hanyalah rekayasa.
"Sudirman keluar dari pintu, kalau betul dia takut (bertemu keluarga seeprti di surat, Sudirman akan kabur, tapi) ternyata melihat kakaknya Sudirman lari dan peluk, nangis, saya yang melihat astaghfirullah," pungkas Titin.
Terkait surat tersebut, Titin akhirnya tahu bahwa surat itu dibuat oleh pengacara Sudirman yang ditunjuk Polda Jabar.
"Wah jahat banget itu yang memaksa Sudirman menandatangani pernyataan agar tidak boleh ketemu selain orang tua atau pengacara, jahat banget itu maupun petugas lapas atau oknum penyidik," ungkap Toni RM.
Baca juga: Sosok Hibnu Nugroho Pakar Hukum yang Ungkap 2 Orang Paling Bertanggungjawab di Kasus Vina Cirebon
"Kata saya sih itu dari kuasa hukumnya (Sudirman yang ditunjuk Polda). Saya tanya 'Sudirman, kamu benar enggak mau ketemu yang lain, kakak kamu?" tanya Titin.
"Itu saya disuruh tanda tangan aja. (Disuruh) pengacara yang ditunjuk Polda," kata Sudirman kepada Titin.
Penderitaan Sudirman
Diketahui, penderitaan hidup dirasakan Sudirman, terpidana kasus Vina Cirebon yang kini ditahan di Lapas Banceuy, Bandung.
Sudirman kini tak bisa duduk dan tidur lama karena sakit punggung akibat penganiayaan yang dialami selama dalam pemeriksaan kasus Vina Cirebon.
Menurut Benny Indrayana, kakak Sudirman, sang adik itu hanya kuat duduk atau tidur tak lebih dari tiga jam.
Hal itu diungkapkan Benny saat berbincang dengan Dedi Mulyadi di channel youtube KDM yang tayang Sabtu (24/8/2024).
Diceritakan Benny, saat keluarga dan kuasa hukum dari Peradi membesuknya pada Kamis (22/8/2024), kondisi Sudirman tampak baik meski masih ada trauma.
Baca juga: Akhirnya Bisa Melawan di Kasus Vina Cirebon, Sudirman Ajukan PK Didukung 120 Pengacara Peradi
"Dia kayak gak mau ungkapin sesuatu, masih takut yang terjadi di masa lalu dan yang baru (pemeriksaan)," ungkap Benny.
Dikatakan Benny, saat bertemu itu Sudirman menangis dan terus mengeluh punggungnya sakit.
"Saya gak tega pak. Dia gak bisa duduk lama, tidur pun gak bisa," aku Benny sambil menangis.
Karena gak tidur lama, setiap malam Sudirman harus terbangun setiap tiga jam sekali.
"Tiduran gak bisa lama. dibawa duduk tidur lagi. Sambil duudk merem. Setiap tiga jam harus dibangunkan badannya," ungkap Benny.
Saat dibesuk, Sudirman mengaku badannya capek-capek semua.
Saat itu pihak keluarga bahkan sempat memintanya untuk tiduran.
"Saya sedih, badannya kecil pak," ungkap Benny.
Dedi Mulyadi lalu menyarankan agar keluarga bertanya ke Lapas, apakah diperbolehkan membawa dokter dari luar untuk memeriksa kondisi Sudirman.
Benny juga membantah narasi dari video yang beredar, menyebutkan saat ini Sudirman hidupnya nyaman dalam tahanan.
Baca juga: Sepak Terjang Oegroseno Eks Wakapolri yang Sentil Propam Soal Iptu Rudiana di Kasus Vina Cirebon
Menurut Benny video itu hanya settingan.
Tempat tidur yang disebut itu di hotel, adalah ruang tahanan untuk perempuan yang ada di Polda Jabar.
Sementara foto Sudirman pakai hp dan headfree, ternyata itu juga settingan.
Sudirman tidak pernah diberi handphone oleh penyidik, namun hanya dipinjami.
"ITu dia lagi iseng ngirim (foto) ke saya, itu dipinjemin," aku Benny.
Sementara terkait foto uang yang dikirimkan padanya, menurut Benny, Sudirman mengaku tidak pernah mengirimkan foto uang yang kepada Benny.
Saat ditanya terkait pengakuannya memukul Eky hingga enam kali, Sudirman membantahnya.
"Saya tanyaian lagi, gak ngomong seperti itu," katanya.
Pengakuan Sudirman yang dipakai dasar penyidik di sidang praperadilan Pegi Setiawan juga diakui Benny tidak sesuai fakta.
"Tapi bilangnya gak tahu, gak ngomong seperti itu," katanya.

Diakui Benny, sang adik memang plin plan, saat ditanya penyidik dia mengakui kasus itu, tapi ketika ditanya keluarga selalu membantah.
"Mungkin ketakutan dia," tukas Benny.
Seperti diketahui, Sudirman yang sebelumnya ditahan di Lapas Cirebon dipinjam atau dibon penyidik Polda Jabar untuk memberikan keterangan di kasus Pegi Setiawan yang baru ditangkap pada 21 Mei 2024.
Sudirman dibawa ke Polda Jabar dua hari setelah Pegi Setiawan ditangkap atau tanggal 23 Mei 2024.
Saat itu, Polda Jabar memerlukan keterangan Sudirman yang mengaku sebagai teman sekolah Pegi Setiawan.
Menurut Titin Prialianti, mantan kuasa hukum Sudirman, di Polda Jabar Sudirman langsung diinterogasi.
"Sampai pukul 04.00 WIB, Sudirman itu masih tidak mengaku terlibat dalam kasus Vina Cirebon. Baru jam 4 subuh, Sudirman dillempar pakai batu, terpaksa dia mengakui," kata Titin mengungkap pengakuan Sudirman ke media saat ditemui di depan Lapas Banceuy pada Kamis (22/8/2024).
Tak hanya dilempar batu, saat itu Sudirman juga mengaku disiram air panas di kepalanya.
Kepada Titin dan keluarganya, Sudirman bahkan menyebut nama penyidik yang menganiayanya.
"Ada namanya, tapi saya lupa. Jadi, dia masih terima perlakuan yang tidak semestinya di Polda," ungkap Titin.
Sudirman juga membantah telah menginap di hotel.
Pria yang diketahui memiliki keterbelakangan mental itu diinapkan di ruang tahanan perempuan unit PPA Polda Jabar.
"Kalau ada informasi Sudirman menginap di hotel itu salah besar. Kami sudah mengkonfirmais, dia ditaruh di PPA, di tahanan perempuan. Dipisahkan memang," katanya.
Sudirman juga mengaku selama ditahan tidak memegang ponsel, tapi hanya sekali waktu dipinjami saja.
Sudirman juga membantah telah mengirimkan pesan WhatsApp kepada kakaknya, Beni Indrayana yang berisi telah nyaman di Polda Jabar.
Sudirman juga tidak pernah memperlihatkan uang selama di tahanan.
Bahkan, kepada keluarganya Sudirman masih mengeluh kesakitan di punggungnya karena bekas ditembak peluru karet saat diperiksa di Polres Cirebon Kota.
"Dia mengeluhkan belakang punggungnya sakit, tidak bisa duduk terlalu lama. Dia cerita itu ditembak pakai peluru karet di belakang punggungnya waktu di Polres Cirebon Kota," kata Titin.
Titin menyebut, Sudirman paling menderita dibanding terpidana kasus Vina setelah Pegi Setiawan ditangkap.
Kalau pada akhirnya dia mengaku telah memukul Eky enam kali, hal itu dilakuakn karena ada tekanan yang luar biasa.
Saat dijenguk, Sudirman meminta dibawakan Al Quran, namun pihak keluarga belum membawakan.
Saat ini pihak keluarga dan kuasa hukumnya mengupayakan untuk bisa memindah penahanan Sudirman ke Lapas Cirebon, bersama enam terpidana kasus Vina Cirebon lainnya.
"Mohon dukungan semua pihak agar Sudirman bisa dipindahkan ke Cirebon," tukas Titin.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.