Pilkada Serentak 2024

Sosok Verrel Uziel dan Satria Naufal, 2 Presiden BEM yang Terluka Saat Demo di DPR Tolak RUU Pilkada

Verrel Uziel dan Satria Naufal, dua presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) diduga mengalami kekerasan saat demo tolak pengesahan RUU Pilkada di DPR

Editor: Musahadah
kolase kompas.com/tribunnews
Presiden BEM UI Verrel Uziel dan Presiden BEM UB Satria Naufal terluka saat aksi di DPR menolak revisi UU Pilkada. 

SURYA.CO.ID - Inilah sosok Verrel Uziel dan Satria Naufal, dua presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) yang dirawat di RS Bhakti Mulia, Slipi, Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat, diduga akibat kekerasan aparat saat berdemonstrasi di depan gedung DPR RI pada Kamis (22/8/2024). 

Verrel Uziel adalah Presiden BEM UI, semengara Satria Naufal adalah Presiden BEM Universitas Brawijaya (UB) Malang.

Mereka terlibat aksi menolak pengesahan revisi UU Pilkada yang diduga telah menganulir putusan Mahkamah Konstitusi. 

Sebelumnya, hasil rapat kerja badan legislasi (Baleg) DPR menolak menjalankan Putusan MK Nomor 70/PUU-XXII/2024 soal syarat usia minimum calon kepala daerah.

Dalam putusan MK menegaskan bahwa titik hitung usia minimum calon kepala daerah dihitung saat penetapan pasangan calon oleh KPU.

Baca juga: Lawan Manuver DPR Anulir Putusan MK, 28 Eks KPU-Bawaslu Buat Seruan, Ribuan Mahasiswa Buruh Bergerak

Namun, Baleg DPR pilih mengikuti putusan kontroversial Mahkamah Agung (MA) yang dibuat hanya dalam tempo 3 hari, yakni titik hitung usia minimum calon kepala daerah dihitung sejak tanggal pelantikan.

Baleg pun mengakali Putusan MK yang melonggarkan ambang batas (threshold) pencalonan kepala daerah untuk semua partai politik peserta pemilu.

Baleg mengakalinya dengan membuat pelonggaran threshold itu hanya berlaku buat partai politik di luar DPRD. 

Ketentuan itu menjadi ayat tambahan pada Pasal 40 revisi UU Pilkada yang dibahas oleh panja dalam kurun hanya sekitar 3 jam rapat.

Sementara itu, Pasal 40 ayat (1) UU Pilkada yang mengatur threshold 20 persen kursi DPRD atau 25 persen suara sah pileg tetap diberlakukan bagi partai-partai politik yang memiliki kursi parlemen.

Saat beraksi menolak pengesahan RUU Pilkada, Verrel, Satria dan ratusan demonstran dipukul mundur oleh aparat. 

Pengamatan Kompas.com, aksi aparat itu dimulai sekitar pukul 19.05 WIB.

Awalnya, massa masih berkerumun di depan gerbang Gedung MPR/DPR RI ke arah Slipi.

Ada pula yang menduduki kedua ruas tol, baik yang ke arah Slipi maupun ke arah Cawang.

Tiba-tiba, aparat kepolisian datang dari arah Slipi. Mereka mengendarai motor dan mobil dengan menyalakan sirine.

Serbuan aparat itu sontak membuat massa kocar-kacir ke arah Semanggi.

Beberapa demonstran tampak terjebak di antara serbuan aparat. Mereka ada yang terjatuh kemudian melarikan diri, ada juga yang pasrah ditangkap polisi.

Akibatnya, Presiden BEM UI Verrel Uziel mendapatkan 11 jahitan di tangannya yang robek saat mencoba melewati pagar beton berduri untuk menyeberang ke jalan tol.

Sementara itu, Koordinator Pusat BEM SI sekaligus Presiden BEM Universitas Brawijaya, Satria Naufal, mengalami luka ringan pada bagian perut.

"Satu-satunya opsi kami melompati pagar batas jalan tol yang atasnya ada duri-duri besi. Sudah ditidurkan oleh kawan-kawan, tapi masih ada yang berdiri. Verrel dapat 11 jahitan karena robek, saya luka ringan di perut, dada saya sesak," ucap Satria saat ditemui Kompas.com di RS Bhakti Mulia, Kamis malam.

Mereka terpaksa menyeberangi jalan tol karena terjebak dikepung aparat dan tembakan gas air mata. 

"Setelah memasuki gerbang DPR dan berkonsolidasi, menyerukan banyak tekanan-tekanan, akhirnya muncul konferensi pers dari DPR bahwa RUU Pilkada dibatalkan, entah dengan validitas apa. Kami akhirnya keluar pukul 18.30 WIB kurang," tutur Satria. 

"Di luar sudah sangat chaos, tembakan gas air air mata di mana-mana, di tengah kosong banyak api, kiri dan kanan dikepung aparat," imbuhnya.

Setelah berhasil memasuki jalan tol, Verrel dan Satria dikepung dan mendapatkan makian serta diduga tindak kekerasan dari aparat.

Sosok Verrel Uziel 

Dirangkum dari linkedin.com miliknya, Verrel Uziel menempuh pendidikan sekolah menengah pertama di SMP Negeri 41 Jakarta.

Ia kemudian lanjut di SMA Negeri 28 Jakarta.

Semenjak bersekolah, Verrel Uziel sudah aktif berorganisasi.

Ia tercatat pernah menjabat sebagai Presiden Dewan Siswa baik di SMP maupun SMA.

Verrel Uziel lalu berkuliah di Universitas Indonesia (UI).

Ia mengambil S1 Ilmu Administrasi Negara dan mulai berkuliah sejak 2020 kemarin.

Berdasarkan data pddikti.kemdikbud.go.id, status akademik Verrel Uziel masih aktif.

Di bangku kuliah, Verrel Uziel juga masih aktif berorganisasi.

Jabatan pertamanya yang diemban adalah Staf Departemen Studi dan Aksi Strategis FIA UI pada Maret 2021.

Selain itu, Verrel Uziel aktif di dunia basket.

Ia diberi amanah memegang jabatan Presiden Basket Universitas pada Juni 2022 - November 2022.

Di tahun berikutnya, tepatnya pada April 2023, ia menjadi Presiden Fakultas BEM FIA UI.

Kemudian pada November 2023, Verrel Uziel mencalonkan diri sebagai calon Ketua BEM UI 2024.

Ia berpasangan dengan Iqbal Cheisa Wiguna.

Pada awal Januari 2024, keduanya terpilih sebagai Ketua-Wakil Ketua BEM UI 2024.

Video Verrel saat diwawancara terkait aksi demonstrasi menolak epngesahan RUU PIlkada viral di media sosial. 

Ia mengaku, berdemo untuk mendesak DPR menghentikan pengesahan revisi UU Pilkada pada Kamis (23/8/2024) kemarin.

Verrel Uziel kemudian menegaskan sampai kapan akan melakukan aksinya.

"Target kami bagaimana revisi Undang-undang pilkada dibatalkan sepenuhnya tanpa embel-embel pembahasan lanjutan. Tidak ada embel-embel apapun itu. Dan semua pihak yang ada menghormati putusan MK," katanya.

"Sampai jam berapa bertahan di sini?," tanya wartawan.

"Sampai menang," jawab tegas Verrel Uziel.

Hingga Jumat (23/8/2024), video wawancara Verrel Uziel yang diunggah di akun Instagram @undercover.id sudah ditonton lebih dari 80 ribu kali.

Ratusan warganet memuji semangat Verrel Uziel dalam memperjuangkan demokrasi.

Sosok Satria Naufal

Selain menjadi Presiden BEM UB, Satria Naufal juga terpilih menjadi Koordinator Pusat BEM SI Tahun 2024-2025. 

Satria Naufal terpilih dalam MUNAS BEM SI Kerakyatan Ke-XVII yang telah dilaksanakan di Kota Bandung, Jawa Barat pada 27 Mei – 31 Mei 2024.

Satria terpilih melalui mekanisme pemilihan secara terbuka.

Dalam pemilihan dengan mekanisme terbuka yang dilaksanakan pada 31 Mei 2024 dini hari menempatkan Universitas Brawijaya unggul terhadap Universitas Indonesia. 

Secara akumulatif, Universitas Brawijaya berhasil memegang kepercayaan 10 wilayah yang terdiri dari Sumatera Barat, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali-Nusa Tenggara, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Kaltim-Sel-Tara, Sulawesi, dan Papua-Maluku.

Adapun 4 wilayah lainnya yakni Aceh, BSJB, dan Sumatera Utara mempercayai Universitas Indonesia serta Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) yang memilih untuk abstain. (kompas.com/tribunnews/berbagai sumber)

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Siapa Sufmi Dasco yang Teken Undangan Rapat Revisi UU Pilkada?"

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved