Lifestyle
Sedot Lemak Untuk Menurunkan Berat Badan, dr Beta : Ini Yang Salah Kaprah
Dan pertanyaan penting berikutnya adalah apakah prosedur ini sebenarnya aman? Tentunya dengan melihat dari beberapa kejadian sebelumnya.
Penulis: Wiwit Purwanto | Editor: Wiwit Purwanto
SURYA.CO.ID SURABAYA – Beberapa hari terakhir liposuction atau sedot lemak menjadi perhatian publik, salah satunya karena ada korban yang meninggal dunia setelah melakukan tindakan ini.
Liposuction sendiri sebenarnya sudah mulai dilakukan sejak tahun 1920 oleh seorang dokter Prancis Charles Dujarier dan sudah banyak dilakukan di Indonesia oleh dokter spesialis bedah plastik.
Sebenarnya ada dua hal yang menjadi perhatian khusus tentang sedot lemak. Yaitu apa itu prosedur sedot lemak, seperti apa yang dilakukan, tujuannya, kelebihan dan kekurangan serta resiko komplikasinya.
Dan pertanyaan penting berikutnya adalah apakah prosedur ini sebenarnya aman? Tentunya dengan melihat dari beberapa kejadian sebelumnya.
dr. Beta Subakti Nata'atmadja, Sp.B.P.R.E, Subsp.E.L.(K), menjelaskan, Liposuction adalah prosedur menyedot lemak yang berada dibawah kulit, yaitu dengan memasukkan kanul atau pipa logam ke area dibawah kulit, lapisan lemak.
Baca juga: Cerita Lengkap Selebgram Tewas karena Sedot Lemak, Alami Pecah Pembuluh Darah, Diduga Malapraktik
“Kemudian dilakukan penghancuran lemak di lapisan tersebut dengan gerakan kanul tersebut, yang saat ini bisa juga dengan bantuan energi laser, ultrasound atau air,” jelas dokter yang kini praktek di RS Mayapada Surabaya dan Mayapada Jakarta Selatan, Rabu (21/8/2024).

Lemak yang sudah pecah atau hancur kemudian disedot keluar tubuh dengan bantuan pompa bertekanan negatif. Lemak yang ada akan dibuang, dan lapisan lemak yang disedot menjadi lebih tipis.
Baca juga: BIAYA FANTASTIS Nanie Darham untuk Sedot Lemak, Durasi Bertambah saat Hari H, Prosedur Dipertanyakan
“Pertanyaan berikutnya, kalau begitu sedot lemak bisa untuk menurunkan berat badan dong? Nah ini yg sering menjadi salah kaprah di kalangan awam,” tukas dr Beta.
Menurutnya sedot lemak tidak bertujuan untuk menurunkan berat badan, melainkan hanya untuk membentuk badan.
“Yaitu dengan membuang kelebihan lemak di area tertentu, seperti di bagian paha, lengan atas, perut,” jelasnya.
Kenapa sedot lemak tidak untuk menurunkan berat badan?
“Sedot lemak memiliki batasan jumlah lemak yang dibuang, sekitar 5 sd 7 liter, dimana semakin banyak lemak yg dibuang semakin tinggi resiko terjadinya komplikasi, karena semakin banyak cairan dan darah yang ikut keluar, sehingga jumlah berat lemak yang keluar pun secara total tidak besar atau signifikan untuk menurunkan berat badan kita,” paparnya.
Lalu biasanya muncul juga pertanyaan apakah sedot lemak merupakan suatu prosedur yang aman? “Jawabannya adalah tidak dan iya,” katanya.
Analoginya kata dr Beta adalah seperti balapan mobil, apakah balapan mobil aman? Iya. Kalau dilakukan oleh orang yang terlatih dan ditempat yang benar, yaitu sirkuit jalur balapan mobil, semakin tinggi kecepatan mobilnya, maka dibutuhkan mobil dan driver yang lebih baik lagi.
Sama seperti sedot lemak, apabila semakin banyak lemak yang dibuang maka dibutuhkan dokter yang terlatih yaitu bedah plastik dan tempat operasi yang sesuai, yaitu tempat dengan fasilitas yang sesuai.
Jadi sebenarnya sedot lemak adalah prosedur yang aman, selama dikerjakan oleh ahli yang dilatih untuk prosedur ini seperti seorang dokter bedah plastik dan dikerjakan tempat dengan fasilitas yang sesuai, seperti di rumah sakit.
Sosok Deninta Ning Surabaya, Bangga Jadi Tour Guide Bus Wisata SSCT |
![]() |
---|
Cantik Tidak Harus Putih. Karnus Care Beauty Beri Tips Ini, Goodbye Kanker |
![]() |
---|
Destinasi Baru Penggemar Padel Surabaya Homeground The Grand Kenjeran, Fasilitas Lengkap |
![]() |
---|
Motorola dan Google Indonesia Jalin Kemitraan Hadirkan Masa Depan Teknologi Mobile |
![]() |
---|
GM Cilik Ambil Alih Seluruh Hotel Santika & Santika Premier, Sehari Jadi GM |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.