Berita Surabaya
Pemuda Blitar Tertipu Lowongan Kerja Via Facebook di Surabaya, Sepeda Motor Milik Mertua Raib
beberapa hari sebelumnya, korban AIN mengaku mengenal pelaku karena adanya unggahan lowongan pekerjaan melalui akun FB.
Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Titis Jati Permata
SURYA.CO.ID, SURABAYA - Rela menempuh perjalanan belasan kilometer mengendarai motor sendirian dari Kabupaten Blitar ke Kota Surabaya untuk melamar pekerjaan yang diunggah via Facebook (FB), pria berinisial AIN (23) malah menjadi korban penipuan.
Akibatnya, Motor Honda Beat bernopol AG-5255-PAA yang dipinjam dari mertuanya, amblas digondol pelaku pria yang berdalih menjanjikan pekerjaan kepadanya.
Ceritanya, beberapa hari sebelumnya, korban AIN mengaku mengenal pelaku karena adanya unggahan lowongan pekerjaan melalui akun FB.
Pelaku membuat tawaran lowongan pekerjaan dengan nilai jumlah gaji yang terbilang menggiurkan.
Ia kemudian menghubungi nomor ponsel yang terdapat pada unggahan lowongan pekerjaan di FB tersebut.
Dari situlah komunikasi antara korban dengan pelaku bermula.
Hingga akhirnya korban AIN menyepakati adanya pertemuan dengan si pelaku di kawasan Kecamatan Sambikerep, Surabaya, pada Jumat (16/8/2024).
"Awalnya saya ditawari kerja, saya nyari kerja lewat FB, terus ditawari gaji yang lumayan," ujarnya saat dihubungi, Selasa (20/8/2024).
Setibanya di Kota Surabaya, dan bertemu dengan si pelaku, Korban AIN menyerahkan semua berkas lamaran pekerjaan yang sebelumnya diminta pelaku.
Ternyata si pelaku sempat menyebutkan berkas yang dimilikinya kurang lengkap.
Kemudian, si pelaku mengajak dirinya untuk ke sebuah lokasi di kawasan Jalan Jelidro, Sambikerep, Kota Surabaya.
Nah, korban yang saat itu, masih mengendarai motornya, mulai membuntuti si pelaku yang mengendarai motor Yamaha Jupiter Z.
"Jalan Jelindro rumah pelaku tapi bukan rumahnya, motornya ditaruh depan terus goncengan sama saya," katanya.
Setibanya di sebuah tempat seperti gang permukiman warga, si pelaku mulai memarkir motornya di bahu jalan depan sebuah rumah.
Lalu, pelaku menyebutkan, rumah di dekat lokasi motornya terparkir adalah rumah miliknya.
"Dan terus saya diantar ke rumahnya bilangnya rumahnya," jelas pria asal Ringinrejo, Wates, Kabupaten Blitar itu.
Dari lokasi itu, Korban AIN berboncengan bersama si pelaku mengendarai motornya.
Si pelaku yang bertindak sebagai pengemudi. Sedangkan, ia duduk di bangku boncengan.
Korban AIN mengatakan, pelaku mengajak dirinya ke sebuah gerai fotocopy untuk menggandakan beberapa berkas surat lamaran pekerjaan.
Setelah rampung, si pelaku mengajaknya ke suatu toko kelontong untuk membeli rokok.
Nah, di lokasi tersebut, akal bulus si pelaku mulai tampak.
Saat Korban AIB turun dari boncengan motor untuk membeli sebungkus rokok, sesuai permintaan pelaku.
Tak dinyana-nyana, si pelaku lantas menggeber kencang motornya kabur melarikan diri.
Pada momen itulah, Korban AIB baru menyadari, semua proses penerimaan pekerjaan yang sempat ditawarkan pelaku, akal-akalan memperlancar aksi kejahatan semata.
"Saya disuruh turun beli rokok terus ditinggal. Apes musibah saya. Saya jauh-jauh dari Blitar d tipu dan itu juga motor mertua saya, bukan motor saya," ungkapnya.
Sesaat menyadari menjadi korban kejahatan penipuan. Korban AIB lantas teringat lokasi awal dimana si pelaku memarkirkan motor Yamaha Jupiter Z di depan sebuah rumah.
Ia lantas bergegas berlarian kembali menuju lokasi tersebut.
Ternyata, rumah tersebut bukan milik si pelaku, dan warga setempat tidak mengenal sosok yang disebutnya.
"Dan terus saya diantar ke rumahnya bilangnya rumahnya dan juga dia bilang itu punya dia ternyata itu bukan rumahnya," tuturnya.
Menyadari bahwa dirinya ditipu oleh si pria misterius tersebut, Korban AIN lantas mendatangi markas kepolisian setempat untuk melaporkan kejadian memilukan itu.
Namun, laporan polisi yang diharapkannya tidak bisa secara langsung dibuat.
Ia diharuskan menyertakan beberapa barang bukti pendukung laporan.
Seperti tangkapan layar bukti percakapan dengan si pelaku melalui FB. Kemudian, bukti keabsahan surat-surat kepemilikan motor.
Sayang, lanjut korban AIN, ponsel yang digunakannya berkomunikasi dengan si pelaku sedang rusak.
Terpaksa, ia mengurungkan melengkapi pemberkasan laporan kepolisian tersebut untuk sementara waktu.
"Hari pertama Jumat malam jam 9-an saya sudah lapor ke Polisi, tapi minta ngeprint bukti-bukti chatnya. Terus saya Sabtu pagi ke sana lagi, apes di depan polsek HP saya gak bisa nyala akhirnya saya balik ke Blitar," terangnya.
Akibat kejadian tersebut, ia mengaku mengalami kerugian hingga belasan juta rupiah.
Apalagi motor tersebut merupakan kendaraan pinjaman dari sang mertua.
Ditanya perihal rencananya kembali ke Kota Surabaya untuk melanjutkan proses pemberkasan laporan kepolisian.
Korban AIN mengaku belum dapat memastikan kapan waktu yang tepat untuk kembali ke Kota Surabaya.
"Masih belum bisa ini, saya kendala ekonomi gak bisa ke sana (mapolsek di Surabaya membuat laporan)," tukasnya.
Berdasarkan video CCTV, sempat merekam aksi pelaku saat menggiring korban mengikuti akal-akalan tersebut.
Pelaku terpantau bertubuh kurus. Tampak memakai kaus lengan panjang warna biru gelap, bercelana pendek warna abu-abu.
Motor yang dikendarainya Yamaha Jupiter Z warna perpaduan hitam dan merah.
"Yang maling pakai Jupiter itu CCTV saya yang pakai jaket cream yang hilang beat biru putih," pungkasnya.
BACA BERITA SURYA.CO.ID LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Berita Surabaya Hari Ini: Peluncuran Koperasi Digital, Jadwal Commuter Line yang Baru |
![]() |
---|
Berita Surabaya Hari Ini: Golkar Buat Lomba Cipta Oleh-oleh, Investasi Mulai Naik, Prestasi Pelajar |
![]() |
---|
8 Landmark dan Ikon Budaya Kota Surabaya, Daya Tarik Wisata Ibu Kota Jawa Timur |
![]() |
---|
Rute dan Lokasi Parkir Parade Surabaya Vaganza, Hari Ini 25 Mei 2025 Mulai Pukul 13.00 WIB |
![]() |
---|
Patuhi Larangan Wisuda SMA/SMK di Jatim, Ini Cara Sederhana SMAN 2 Surabaya Rayakan Kelulusan Siswa |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.