Berita Bangkalan

Maling Menghantui Pedagang di Area Wisata Religi Bangkalan, Sehari Bobol Toko Suvenir dan 2 Warkop

“Punya saya yang dicuri mulai daster, sarung, hingga aksesoris. Saya baru kulakan saat itu, kerugian sekitar Rp 20 juta,” ungkap Zainiyah. 

Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Deddy Humana
surya/Ahmad Faisol (ahmad faisol)
Pemilik lapak suvenir di area parkir Wisata Religi Syaikhona Kholil, Desa Martajasah, Kota Bangkalan, Zainiyah (kiri), mengalami kejadian pencurian. 


SURYA.CO.ID, BANGKALAN – Di tengah upaya pemerintah memajukan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), keresahan dan ketakutan malah menyelimuti para pemilik toko suvenir, warung kopi, dan penjual sate di area parkir Wisata Religi Syaikhona Kholil, Desa Martajasah, Kota Bangkalan. 

Perasaan waswas para pengusaha kecil dalam mengais rezeki itu bukan tentang permodalan, melainkan berkaitan pembobolan toko dan dua warkop yang terjadi bersamaan awal Maret 2024 silam. 

Pencurian tersebut bahkan telah dilaporkan ke Polres Bangkalan. Namun hingga saat ini, para pelaku UMKM di kawasan wisata religi itu belum bisa nyenyak tidur karena pelaku pencurian belum terungkap. 

“Saya secara pribadi memohon kepada Pak Kapolres di Kota Bangkalan untuk menindaklanjuti. Supaya (pencurian) barang yang kecil ini tidak menjadi tambah besar,” ungkap penjual sate, Mulyono (53), warga Desa Martajasah, Selasa (20/8/2024).  

Mulyono kehilangan dua tabung gas elpiji kemasan subsidi; satu tabung disebutnya dalam kondisi kosong dan tabung lainnya masih terisi. Sementara sebuah warkop di sebelahnya kehilangan sejumlah rokok dalam etalase.    

“Kejadian itu sehari menjelang Ramadhan sehingga toko dan warung tutup, tidak ada orang karena besok puasa,” jelasnya.  

Mulyono yang juga pernah kehilangan 10 ekor ayam itu meyakini, apabila perkara ini dibiarkan tanpa ada tindak lanjut dari pihak kepolisian, maka akan kembali terulang dengan sasaran barang-barang milik warga yang lebih besar.

“Soal kehilangan ayam, saya memang tidak melapor. Sekarang saya mohon kepada petugas untuk menindaklanjuti secepat mungkin. Karena sudah membuat resah warga Desa Martajasah,” pungkasnya.

Kerugian secara materiil paling besar diderita Zainiyah (35). Lokasi toko suvenir milik janda dengan tiga orang itu berada di tengah, diapit oleh warung sate dan warkop yang juga menjadi korban pembobolan. 

“Punya saya yang dicuri mulai daster, sarung, hingga aksesoris. Saya baru kulakan saat itu, kerugian sekitar Rp 20 juta,” ungkap Zainiyah. 

Ia memaparkan, sejumlah bukti mulai rekaman CCTV terduga pelaku penadahan yang mengangkut barang-barang dagangan miliknya dengan sepeda motor, telah diberikan kepada kepolisian. Termasuk rekaman voice note pengakuan dari pelaku. 

“Kami juga sudah mempunyai pengakuan mereka (pelaku) melalui rekaman voice note. Tetapi kenapa belum ada tindak lanjut dari polres, kami sudah melapor tetapi belum kabar lagi dari polres,” keluhnya sambil menghela nafas panjang. 

Saat peristiwa pencurian itu terjadi, Zainiyah masih masa berkabung atas meninggalnya bapak dari tiga anaknya. Ia bahkan mengetahui tokonya telah diobrak-abrik maling, saat ia mampir ke toko sebelum pergi berbelanja untuk kebutuhan hajatan 100 hari mendiang suaminya.     

“Saya hidup sendiri dengan tiga anak, janda, dan paling resah karena tidak ada suami. Mungkin di benak pelaku, saya tidak ada suami dan diambil pun tidak akan mengadu ke siapa. Saya semakin ketakutan,” pungkasnya. *****

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved