Berita Bangkalan
Bu Guru SD di Bangkalan Antar Jemput Siswa Pakai Dorkas Bekas, Sempat Bingung saat Kendaraan Mogok
Sulasmiyati memang dikenal masyarakat sebagai sosok guru yang memberikan layanan antar jemput siswa dalam beberapa tahun terakhir.
Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Titis Jati Permata
SURYA.CO.ID, BANGKALAN – Sebuah kendaraan dorkas bermuatan tujuh orang siswa mendadak mogok ketika mendekati SDN Kelurahan Pangeranan 1, Kota Bangkalan, Senin (19/8/2024).
Meski sudah sampai di depan gerbang sekolah, namun pengemudi dorkas, Sulasmiyati tampak kebingungan.
Ia tidak mengerti apa yang harus dilakukan untuk menghidupkan mesin dorkas miliknya.
Sulasmiyati memang dikenal masyarakat sebagai sosok guru yang memberikan layanan antar jemput siswa dalam beberapa tahun terakhir.
Ibu berusia 45 tahun itu menggunakan kendaraan dorkas bekas, berkeliling lintas kelurahan hanya untuk menjemput siswa-siswi kelas 1.
Namun baru kali ini, dorkas miliknya bertuliskan ‘Fasilitas Antar Jemput Siswa SDN Pangeran 1 itu mengalami masalah karena mesinnya ngadat.
Beruntung di saat bersamaan, melintas Babinsa 0829/01 Sertu Sofyan Rikianto, Bhabinkamtibmas Aipda Sopan Sofyan, serta Lurah Pangeranan Agus Deny.
Tiga pilar Kelurahan Pangeranan itu menghentikan laju kendaraan, ketiganya kemudian memberikan bantuan dorong hingga dorkas bermuatan tujuh orang siswa itu masuk halaman sekolah.
“Tuas starter-nya dol, padahal saat karnaval kemarin baik-baik saja. Entah kenapa sekarang dol, mungkin karena kalau diparkir di sekolah sering dibuat mainan anak-anak, jadinya rusak ini rusak itu, ada saja,” ungkap Sulasmiyati.
Rutinitas antar jemput siswanya telah dilakukan Sulasmiyati sejak tahun 4 tahun terakhir, atau saat dirinya mulai mengajar di SDN Pangeranan 1 di tahun 2019.
Namun kala itu, ia menggunakan sepeda motor untuk sarana antar jemput siswa,
Di tengah perjalanan antar jemput, dalam benak Sulasmiyati terbersit untuk memiliki sebuah kendaraan dorkas.
Pasalnya dalam sekali jalan, ia hanya mampu menjemput maksimal lima orang siswa; dua siswa di jok depan dan tiga siswa dibonceng di jok belakang sepeda motor.
Namun hal itu dirasakan sebatas angan belaka, karena besaran honor sebagai guru honorer tidak akan mampu membeli kendaraan dorkas. Kondisi pas-pasan tidak kemudian membuat Sulasmiyati patah arang.
“Dari situlah saya bertekad, sekaligus bernadzar untuk membeli kendaraan odong-odong (dorkas) apabila saya diterima sebagai P3K (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kontrak). Alhamdulillah Allah mencatat, saya diterima P3K di tahun 2023,” tutur ibu dengan lima orang anak itu.
Rosyadi ke Rusia Sebagai Atase Pendidikan KBRI di Moskow, Dorong Mahasiswa UTM Kuliah di Luar Negeri |
![]() |
---|
Harga-Harga Naik Jelang Nataru, Penjual Mie Ayam di Bangkalan Terpaksa Oplos Cabai Merah dan Hijau |
![]() |
---|
Cabdindik Apresiasi Prestasi SMA/SMK Bangkalan Selama 2024, Meski Koordinasi Antar Lembaga Lemah |
![]() |
---|
Derita Kampung Nelayan di Kabupaten Bangkalan, 20 Tahun Dikepung Banjir |
![]() |
---|
Kader GP Ansor se-Indonesia Diasah di Bangkalan, Disiapkan Jadi Pemimpin Bangsa Berintegritas Tinggi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.