Pembunuhan Vina Cirebon
Patahkan Kesaksian Mega dan Widi Teman Vina Cirebon, Pitra Romadoni Beberkan Hasil Visum Korban
Pengacara Iptu Rudiana, Pitra Romadoni, mematahkan kesaksian Mega dan Widi teman Vina Cirebon. Bongkar hasil visum.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Putra Dewangga Candra Seta
SURYA.co.id - Pengacara Iptu Rudiana, Pitra Romadoni, mematahkan kesaksian Mega dan Widi teman Vina Cirebon.
Pitra membeberkan hasil visum Vina Cirebon yang membantah kesaksian Mega dan Widi.
Diketahui, dua teman Vina yakni Mega dan Widi muncul ke publik dengan memberikan kesaksian mengejutkan.
Mega dan Widia mengatakan bahwa sekitar pukul 22.00 WIB lewat beberapa menit, Vina masih berkomunikasi dengan mereka.
Hal itu membantah keterangan di putusan pengadilan yang mengatakan bahwa sekitar pukul 21.00 WIB Vina dan Eky sudah dianiaya.
Baca juga: Jawab Tudingan Pitra Romadoni, Mega dan Widi Pastikan Bukti Chat Vina Asli, Ini Alasan Baru Bersuara
Dengan adanya keterangan Mega dan Widia, dugaan tidak adanya peristiwa pembunuhan dan pemerkosaan semakin meruncing.
Namun, baru-baru ini kuasa hukum Iptu Rudiana, Pitra Romadoni membeberkan bukti yang mematahkan keterangan Mega dan Widia.
"Saya ingin sampaikan keterangan dari dokter forensik ini mematahkan omongan daripada si saksi tadi," ujar Pitra Romadoni dalam tayangan Fakta, tvOne.
Pitra menjelaskan bahwa dalam keterangan hasil visum dijelaskan bahwa Vina mengalami pendarahan aktif.
Dalam keterangan dokter forensik tersebut juga diterangkan bahwa pendarahan tersebut bukan dari darah menstruasi maupun aborsi.
Baca juga: Sosok Pitra Romadoni Pengacara Iptu Rudiana yang Lebih Percaya Suroto daripada Teman Vina Cirebon
Melainkan pendarahan yang diakibatkan adanya benturan atau tekanan yang sangat keras sehingga merusak jaringan.
"Berdasarkan hasil visum juga, terhadap korban Vina, diketahui ada pendarahan aktif yang bukan darah menstruasi maupun aborsi," ujar Pitra Romadoni.
"Hal ini diakibatkan adanya benturan atau tekanan yang kekuatannya melebihi jaringan tersebut untuk bertahan," sambungnya.
Sebelumnya, Pitra Romadoni menyebut pengakuan Widi dan Mega, tidak benar karena keduanya tidak ada di lokasi kejadian.
"Dia tidak melihat di lokasi, saya bilang keterangan dia itu tidak benar dan bohong," kata Pitra Romadoni dikutip dari Kompas TV, Jumat (9/8/2024).
Menurut Pitra, tidak mungkin Vina masih menelepon Widi pada pukul 22.05 WIB.
Sebab berdasarkan pengakuan Suroto, dirinya mengaku melihat Vina dan Eky sudah terbaring di dekat flyover Talun.
Pitra mengatakan, Suroto mengaku melihat keduanya sudah terkapar pada pukul 22.00 WIB.
Baca juga: Skakmat Pitra Romadoni Soal Foto Helm Eky, Pemiliknya Sebut Hancur, Susno Duadji Sindir Kaum Inkrah
"Kan enggak nyambung dengan saksi Suroto. Itu kan halusinasi dia aja," ungkap Pitra.
Bahkan menurutnya, yang melihat Vina dan Eky sudah terkapar pada pukul 22.00 WIB bukan hanya Suroto saja.
Melainkan lima orang saksi lainnya yang merupakan polisi dari Polsek Talun.
Sehingga Pitra meyakini kalau keterangan Widi itu bohong.
"Bagaimana mungkin orang yang sudah terkapar bisa nelepon, halusinasi saja," katanya lagi.
Menjawab keraguan ini Mega dan Widi kembali menegaskan bahwa keterangannya jujur.
Widi juga memastikan bukti chat komunikasinya dengan Vina yang beredar di media adalah asli.
"Iya bener," tegas Widi dikutip dari tayangan TVOne pada Senin (11/8/2024).
Widi tidak pernah memberikan capture bukti komunikasi itu ke orang lain.
Dia juga tidak pernah dimintai keterangan polisi terkait kematian sahabatnya itu.
Diakui Widi dan Mega, sebenarnya mereka ingin bersuara terkait kasus ini, tapi takut.
"Pengen bersuara, cuma gak berani teh," aku Mega.
Saat ditanya apa yang diharapkan dari kesaksian ini, Widi hanya menjawab singkat.
"Cuma satu, Vina tenang di sana, sudah deh gitu kamu tidur yang nyenyak, enggak ada yang ngusik," kata Widi sambil menangis.
"Kasihan dia kan dia udah tidur tenang tapi makin banyaknya kayak pemberitaan apa-apa. Aku cuma minta ini masalah cepat selesai selama dari 2016 hingga 2024," sambung Mega.
Keduanya lalu bercerita kejadian sebelum Vina tewas. Mereka mengingat Vina ingin menginap di rumah Widi pada Sabtu 27 Agustus 2016.
Vina mengirimkan pesan singkat kepada Widi untuk menjemput di depan gang rumahnya di Cirebon.
Widi dan Mega lalu menjemput Vina di lokasi yang telah ditentukan. Sesampainya di rumah Widi, Vina meminjam uang Rp 50 ribu untuk membeli mie instan serta pembalut.
Vina berjanji akan mengganti uang tersebut pada malah hari.
Kekasih Eky itu akan mendatangi rumah kakaknya Marliyana untuk meminta uang.
Tak lama kemudian sekira pukul 15.00 WIB, Vina dibonceng Mega mendatangi kontrakan Marliyana.
Sepulang dari kontrakan sang kakak, sepeda motor Mega dan Vina dipepet oleh Eky.
Vina dan Eky lalu menjauh dari Mega untuk mengobrol. Mega sempat mendengar ucapan Vina.
"Sekelebat ada kata-kata kenapa kamu selingkuh," kata Mega.

Kemudian, Vina meminta izin kepada Mega untuk pulang bersama Eky.
Mega akhirnya pulang sendirian ke rumah Widi. Sekira pukul 17.30 WIB, Vina ditemani Eky tiba di rumah Widi.
Eky lalu kembali pergi. Sementara Vina mandi dan meminjam pakaian Widi. Alasannya, Vina ingin malam mingguan bersama Eky.
"Aku mau minjam baju kamu dong yang ini dia bilang kayak gitu. Emang baju yang mana? aku juga agak gimana maksudnya pemberian dari mantan pacar saya dulu nanti marah dianya," kata Widi.
Namun Vina mengaku hanya meminjam sebentar. Tak hanya pakaian. Vina juga meminjam sandal dan celana pendek.
Vina juga berpesan kepada Widi agar tidak tidur karena akan pulang pada pukul 22.00 WIB.
Sekira pukul 22.00 lebih, Vina sempat SMS kemudian menelpon. Dia mengajak Widi untuk keluar rumah.
Widi bakal dibonceng oleh rekan Eky. Namun, Widi menolak ajakan tersebut. Selain itu, Mega juga telah berada di rumah Widi
Sekira pukul 22.30 WIB, Widi dan Mega membuka Facebook.
"Buka Facebook rame banget RIP Eky RDN dan Vina DA, aku enggak percaya dong. Tapi kabar (kematian) semakin kenceng banget," kata Widi.
Widi lalu mencoba menghubungi nomor Vina. Tetapi tidak ada jawaban.
Beberapa saat kemudian, terdengar suara seorang pria dari nomor telepon Vina.
Pria yang mengaku anggota Polsek Talun itu mengabarkan kepada Widi dan Mega bahwa Vina dan Eky mengalami kecelakaan tunggal dan kini berada di RSUD Gunung Jati.
Widi dan Mega lalu mendatangi RSUD Gunung Jati. Mereka lalu bertemu Vina terbaring di UGD RSUD Gunung Jati. Keduanya tidak melihat Eky.
Widi dan Vina lalu dihampiri seorang perawat laki-laki. Perawat tersebut bertanya kepada Mega dan Widi hubungannya dengan Vina.
"Aku temannya nya aku bilang kayak gitu. Ya sini mbak dibantu temannya biar cepat. kondisinya tuh kayak gimana ya, syahadat. Jadi kayak sakaratul banget," ujar Widi.
"Nah pas aku syahadatin sama Mega, habis itu langsung enggak ada (Vina meninggal)," kata Widi.
Widi sempat melihat kondisi Vina saat itu mengeluarkan darah dari hidung.
Kini, Widi dan Mega mengaku belum pernah dimintai keterangan dari pihak kepolisian terkait kasus tersebut.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.