Berita Probolinggo

Antisipasi Potensi Gempa di Probolinggo, BMKG Lakukan Survey Kharakteristik Sesar

Sosialisasi Survey Sesar ini dalam rangka peningkatan sistem peringatan dini gempa bumi dan tsunami di Kabupaten Probolinggo

Penulis: Ahsan Faradisi | Editor: Deddy Humana
Pemkab Probolinggo
BMKG melakukan sosialisasi survey sesar bersama jajaran Pemkab Probolinggo di Pendopo Bupati Probolinggo. 

SURYA.CO.ID, PROBOLINGGO - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melakukan kajian sesar aktif wilayah Jatim Sesar Probolinggo dan Sosialisasi Survey Sesar Probolinggo.

Sosialisasi Survey Sesar ini dalam rangka peningkatan sistem peringatan dini gempa bumi dan tsunami di Kabupaten Probolinggo, bersama Pemkab Probolinggo.

Plt Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan BMKG, Rahmat Triyono menguraikan, kajian dan survey sesar dilakukan dengan tujuan untuk mempelajari kharakteristik dan mekanisme sesar di Probolinggo sebagai upaya mitigasi gempa bumi.

"Yaitu dengan melakukan pemetaan secara rinci keberadaan patahan atau sesar di wilayah Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Situbondo dan Kabupaten Bondowoso," kata Rahmat, Rabu (14/8/2024).

Survey di lapangan, lanjut Rahmat, akan terbagi menjadi beberapa tahap yaitu survey pendahuluan, akuisisi data tidar, geologi permukaan, Geofisika dan paleoseismologi (trenching) yang dimulai bulan Agustus hingga Desember 2024 di 3 wilayah.

"Selain tim BMKG, BRIN, Badan Geologi, juga ada beberapa perguruan tinggi melakukan survey sesar dan pemetaan secara detail sumber-sumber gempa di wilayah Probolinggo. Dan membuktikan secara faktual adanya indikasi awal pemetaan yang sudah ada di tahun 2022," jelasnya.

Dari segmen sesar yang sudah dipetakan di wilayah Jawa Timur di tahun 2022, menurut Rahmat, ada beberapa wilayah yang berdampak potensi magnitudo maksimum, yaitu Probolinggo diperkirakan dengan magnitudo 5,9 MMI, Pasuruan 6,0 MMI dan Wongsorejo 5,7 MMI.

"Kami nantinya akan melakukan penelitian detail mulai dari Probolinggo sampai Situbondo sesuai pemetaan yang tergambar garis merah. Dan garis tersebut dapat menunjukkan bahwa sesar itu dinyatakan ada dan aktif yang nantinya dapat menimbulkan gempa," ungkap Rahmat.

Sementara Asisten Pemerintahan dan Kesra Pemkab Probolinggo, Santiyono menjelaskan, pihaknya akan mendukung penuh upaya-upaya yang dilakukan BMKG sebagai upaya mitigasi gempa bumi berada di Kabupaten Probolinggo.

"Pemkab Probolinggo mendukung dan berterima kasih kepada tim BMKG dengan harapan apapun hasilnya nanti menjadi rekomendasi bagi kami untuk penyusunan rencana tata ruang yang akan kita rumuskan," tutur Santiyono. ****

Sumber: Surya
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved