Berita Probolinggo

Warga Desa Bulu Kab Probolinggo Pingsan Setelah Tembakaunya Dirusak Orang, Tapi Tak Lapor Polisi

Tanaman tembakau milik pasutri Amir Mahmud (54) dan Mutmainnah (50) Desa Bulu Kabupaten Probolinggo, dirusak orang tak dikenal.

Penulis: Ahsan Faradisi | Editor: irwan sy
ahsan faradisi/surya.co.id
Kondisi tembakau milik petani tembakau di Desa Bulu, Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo, yang dirusak orang tak dikenal. 

SURYA.co.id | PROBOLINGGO - Tanaman tembakau milik pasutri Amir Mahmud (54) dan Mutmainnah (50) Dusun Sumber, RT 001 RW 001, Desa Bulu, Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo, dirusak orang tak dikenal.

Saat ditemui di rumahnya, pada Selasa (13/8/2024), tampak raut wajah pasutri itu masih menahan sedih dan pasrah setelah tembakaunya tak bisa lagi dipanen.

Mahmud menceritakan, jika tanaman tembakaunya dirusak pada Minggu (11/8/2024) dinihari, yang diduga dirusak menggunakan cairan herbisida.

Cairan ini membuat daun tembakau mengering dan berubah warna kuning saat terkena sinar matahari.

Baca juga: Lahan Tembakau Milik Petani Desa Bulu Probolinggo Dirusak Orang Tak Dikenal

"Sepertinya disemprot sekitar pukul 2.00 pagi. Karena Minggu sekitar pukul 6.00 WIB, keadaan tembakau masih bagus, saat saya cek ke sawah. Karena mungkin masih belum kena sinar matahari," kata Mahmud.

Namun, lanjut Mahmud, sekitar pukul 10.00 WIB, dirinya dijemput oleh warga yang rumahnya tidak jauh dari sawahnya, meminta agar mengecek ke sawahnya.

Setibanya, keadaan tembakau sudah berubah warna dan mengering.

"Totalnya, ada 5 ribu tembakau yang saya tanam di luas 200 meter dan hanya tersisa 500 tembakau yang selamat, tapi tembakau yang jelek. Sudah tidak ada harapan lagi. Daun keringnya juga tidak bisa dijual. Saya tidak merasa ada musuh, tapi tidak tahu kenapa tembakau saya dirusak. Kalau tembakau yang di sebelah, semuanya masih bagus. Ya kalau tidak dirusak, uang Rp25 juta sudah di depan mata," ungkapnya.

Kendati demikian, Mahmud memilih tidak melapor ke pihak kepolisian dan berharap orang yang tega merusak tembakaunya segera diberi hidayah dan menyadari kesalahannya.

"Istri saya sampai pingsan, karena mengingat capeknya merawat dari kecil. Tapi bagaimana lagi, mungkin rejeki kami bukan dari tembakau, jadinya tidak melapor, pasrah saja nak," pungkasnya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved