Berita Surabaya

Kerja Sama dengan PTPN I, PT Sinergi Gula Nusantara Integrasikan Pengelolaan dan Pengolahan Tebu

PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) dan PTPN I melakukan penandatanganan kerja sama terkait pengelolaan dan pengolahan komoditas tebu

Penulis: Sri Handi Lestari | Editor: irwan sy
ist
Direktur Utama PTPN III (Persero) Holding Perkebunan, Moh Abdul Ghani (tengah), bersama dengan jajaran Direktur Sugar co PT Sinergi Gula Nusantara (SGN), dan Supporting co PTPN I seusai penandatanganan Perjanjian Kerja Sama antara kedua belah pihak. 

SURYA.co.id | SURABAYA - PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) dan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) I melakukan penandatanganan kerja sama terkait pengelolaan dan pengolahan komoditas tebu, dan integrasi on farm dengan off farm.

Kerja sama ini bertujuan meningkatkan produktivitas dan efisiensi pengelolaan on farm melalui integrasi bisnis tebu secara end to end.

Direktur Utama SGN, Mahmudi, mengatakan SGN telah melakukan upaya-upaya restrukturisasi bisnis gula dan transformasi usaha di sektor pengolahan tanaman tebu pada off farm (pabrik gula) saja sedangkan on farm (kebun tebu) dikelola oleh PTPN I.

"Dengan wilayah kebun tebu yang dikelola meliputi Regional I (Eks-PTPN 2), Regional 3 (Eks-PTPN 9), Regional 4 (Eks-PTPN 10 dan 11), Regional 5 ( Eks-PTPN 12), Regional 7 (Eks-PTPN 7), dan Regional 8 (Eks-PTPN 14) dengan total luas areal sebesar 59.301 Ha," jelas Mahmudi, Selasa (13/8/2024).

Setelah dilakukan kerja sama, pengelolaan bisnis gula akan dilakukan secara terintegrasi oleh SGN dengan mengelola pabrik gula dan kebun tebu untuk memaksimalkan value capture disetiap rantai nilai.

"SGN akan mengelola lahan milik SupportingCo PTPN I dengan skema KSO (kerja sama operasional)," tambah Mahmudi.

Sementara itu Direktur Utama PTPN III (Persero) Holding Perkebunan Moh Abdul Ghani menyebut integrasi bisnis tebu antara on farm dan off farm akan menjaga keseimbangan Plant Cane dan Ratoon, penentuan jadwal tanam dan panen yang tepat menjadi kunci untuk mencapai produksi gula optimal.

“Penandatanganan KSO ini merupakan tonggak sejarah, sebagai langkah transformasi untuk mempercepat swasembada gula konsumsi pada tahun 2028,” ujar Abdul Ghani.

Selain itu kerja sama ini sebagai upaya untuk mewujudkan roadmap Swasembada Gula Nasional 2030, yang ditetapkan melalui Perpres No 40 tahun 2023. Dalam proyeksi produksi tebu, integrasi pengelolaan on-farm tebu melalui integrasi ini secara bertahap akan meningkatkan produktivitas tebu per tahunnya.

Integrasi pengelolaan on farm tebu ini memberikan asumsi harapan kenaikan produktivitas gula pada tahun 2030 yaitu menjadi 10,07 Ton Gula/Hektare.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved