Harta Kekayaan Airlangga Hartarto yang Mundur dari Ketua Umum Partai Golkar, Totanya Rp 454 Miliar
Sosok hingga harta kekayaan Airlangga Hartarto jadi sorotan gara-gara diri dari jabatan Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Putra Dewangga Candra Seta
Ia menyebut, keputusan ini diambil karena mengaku ingin fokus mengawal transisi pemerintahan dari masa kepemimpinan Presiden Joko Widodo ke Presiden terpilih Prabowo Subianto.
“Setelah mempertimbangkan dan untuk menjaga keutuhan Partai Golkar dalam rangka memastikan stabilitas transisi pemerintahan yang akan terjadi dalam waktu dekat,” ujar Airlangga dalam video yang diterima Kompas.com, Minggu (11/8/2024).
Selanjutnya, Partai Golkar akan menunjuk pengganti dirinya sesuai dengan ketentuan yang ditentukan di dalam Anggaran Dasar dan Rumah Tangga (AD/ART).
Dia mengklaim, bahwa proses pengunduran dirinya, sekaligus penunjukan sosok pengganti Ketua Umum Partai Golkar berjalan dengan damai dan tertib.
“Semua proses ini akan dilakukan dengan damai, tertib, dan dengan menjunjung tinggi marwah Partai Golkar,” kata Airlangga.
Siapa sosok Airlangga Hartarto?

Airlangga lahir di Surabaya pada 1 Oktober 1962.
Ia menempuh pendidikan di Fakultas Teknik Mesin Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta pada 1987.
Kemudian, ia melanjutkan pendidikan tinggi di Wharton Scool University of Pennsylvania, Philadelphia, Amerika Serikat (AS) pada 1993.
Empat tahun kemudian, Airlangga melanjutkan pendidikan tinggi pada The University of Melbourne, Australia pada 1996 dan di Monash University, Melbourne, Australia.
Perjalanan karir Airlangga dimulai sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) periode 2006-2016.
Airlangga pernah mengemban tugas sebagai Menteri Perindustrian periode 2016-2019 dalam Kabinet Kerja (reshuffle jilid ke-2).
Sejak 2019 hingga saat ini, Airlangga menjabat sebagai Menko Perekonomian di kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Sedangkan, riwayat pekerjaan non-politik, Airlangga pernah menjadi Presiden Komisaris PT Fajar Surya Wisesa Tbk, Presiden Komisaris PT Ciptadana Sekuritas, Presiden Direktur PT Bisma Narendra, dan Komisaris PT Sorini Corporation Tbk.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.