Kronologi Mahasiswi Unram Dibunuh Pacarnya Gegara Tolak Hubungan Intim, Ngaku Kena Begal 

Sempat terjadi perkelahian hebat dia bersama Radiet, disebabkan akibat mahasiswi Universitas Mataram itu menolak berhubugan intim.

Editor: Wiwit Purwanto
Thinkstock
ILUSTRASI Jenazah 

SURYA.CO.ID – Kasus tewasnya Ni Made Vaniradya Puspa Nitra di Pantai Nipah, Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara akhirnya terungkap.

Polisi mengungkap peristiwa sebelum Ni Made Vaniradya Puspa Nitra di temukan tewas, dalam pemeriksaan, awalmya Vani bersama kekasihnya Radiet Ardiansyah diduga menjadi korban begal, saat menukmati matahari tenggelam di pantai pasir putih itu.

Namun hasil pemeriksaan dan penyidikan, polisi justru mengungkap fakta lain yang berujung Radiet ditetapkan sebagai tersangka.

Kasat Reskrim Polres Lombok Utara AKP Punguan Hutahaean meyampaikan, sebelum Vani ditemukan tewas. Sempat terjadi perkelahian hebat dia bersama Radiet, disebabkan akibat mahasiswi Universitas Mataram itu menolak berhubugan intim.

“Hasil visum kemaluan korban ditemukan luka, dicocokan dengan posisi tersangka saat di lokasi di sebelah kiri dapat kita sambungkan tersangka mencoba memasukkan jari ke bagian kemaluan,” kata Punguan.

Baca juga: Kronologi Bocah 6 Tahun Di Jember Dibunuh Pacar Ibunya, Dibungkus Karung Lalu Dikubur

Namun karena minimnya saksi yang melihat peristiwa tersebut, membuat penyidik menggunakan pendekatan psikologi untung mengungkap kejadian ini.
 
Hasil pemeriksaan psikologi terhadap Radiet, diketahui dia mampu membuat skenario dengan ketenangan dan hanya bereaksi topik tertentu dibicarakan serta ada ketertarikan seksual.

Unram dibunuh
MAHASISWI UNRAM TEWAS - Kapolres Lombok Utara AKBP Agus Purwanta bersama Kasat Reskrim AKP Punguan Hutahaean menyampaikan perkembangan kasus penemuan mayat di Pantai Nipah. 

“Ada tanda-tanda khusus saat pemeriksaan psikolginya, pada saat membahas kematian jenazah tersangka mengeluarkan air mata, suara stabil dan nada bicara stabil,” kata Punguan.
 
Namun saat diberikan topik terkait peristiwa kematian bibiknya, Radiet menunjukkan kondisi yang tidak stabil, menangis histeris dan suara bergetar.
 
“Jadi perbedaan respon terhadap dua topik yang sama-sama kehilangan menjadi petunjuk rangkain dari motif pelaku,” kata Punguan.

Baca juga: Cerita Lengkap Mahasiswi UTM Dibunuh Pacar di Bangkalan, Jasadnya Dibakar, Dipicu Tuntutan Korban

Penyidik juga melakukan pemeriksaan poligraf untuk mengetahui keterangan yang disampaikan pelaku, hasilnya tersangka berbohong.

Polisi memastikan keduanya bukanlah korban begal seperti yang disampaikan sebelumnya, pasalnya barang-barang berharga milik korban masih ada di lokasi kejadian.

"Bila ada pelaku lain mengapa dia membiarkan satu saksi untuk hidup, jika dia (pelaku lain) ingin mencuri kenapa dibiarkan perhiasan menempel di badan," kata Punguan.

Punguan juga mengungkapkan, jika memang keduanya korban begal mengapa harus repot memindahkan salah satu di antara mereka sampai jarak 200 meter. 

Kejanggalan lain juga kata Punguan, tersangka mengaku dia disuruh membuka baju oleh pelaku lain. Namun nyatanya ada bercak darah di bajunya.

Pada saat itu tersangka mengaku kondisi sudah gelap sehingga dia tidak mengenali pelaku pemukulan, namun faktanya kata Punguan di sana masih terang tidak seperti yang diceritakan.

Penyebab Kematian Mahasiswa Unram di Pantai Nipah

Hasil autopsi terhadap penyebab kematian dari Ni Made Vaniradya Puspa Nitra, karena dibekap ke dalam pasir oleh tersangka. 

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved