Berita Probolinggo

Kemarau Berkepanjangan Bikin Petani Tembakau di Probolinggo Sumringah, Harga Naik

Musim kemarau panjang membawa keberuntungan bagi para petani di Kabupaten Probolinggo, Jatim.

Penulis: Ahsan Faradisi | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID/Ahsan Faradisi
Seorang petani di Kabupaten Probolinggo, Jatim, saat mengecek tanaman tembakaunya, Sabtu (10/8/2024). 

SURYA.CO.ID, PROBOLINGGO -Musim kemarau panjang membawa keberuntungan bagi para petani di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur (Jatim).

Pasalnya, memasuki panen kali ini, harga tembakau naik cukup signifikan, dibanding dengan panen pertama kalinya.

Kini, harga tembakau di Probolinggo mencapai Rp 62 ribu per kilogram (Kg). Bahkan, diperkirakan akan terus naik hingga September 2024. 

Meski begitu, petani tembakau harus tetap waspada akan serangan penyakit ke daun tembakau.

Data yang diperoleh dari Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI), sejak bulan Juli 2024 kemarin, para petani tembakau sudah memasuki masa panen. 

Saat panen awal, harga tembakau masih berada di kisaran harga Rp 45 ribu per kg.

Ketua APTI Kabupaten Probolinggo Mudzakkir mengatakan, dari 14 kecamatan di Kabupaten Probolinggo, 9 di antaranya menanam tembakau jenis V-O, Kemudian, 4 kecamatan menanam tembakau Jawa atau jenis menyono dan 1 kecamatan menanam tembakau jenis kasturi.

"Memasuki panen ketiga ini, alhamdulilah kondisi daun tembakau sempurna, baik itu lebar, dan yang paling penting lebar daunnya juga maksimal serta tidak berlubang. Sehingga wajar jika harganya saat ini naik," kata Mudzakkir, Sabtu (10/8/2024).

Di masa panen pertama, menurut Mudzakkir, harga tembakau yang hanya diharga Rp 45 ribu per kg, disebabkan kandungan kadar nikotinnya masih terbilang ringan, sehingga hal itu berdampak ke harga jual.

"Namun petikan atau panen ketiga dan keempat harganya akan naik, karena kandungan nikotin semakin banyak. Bahkan diperkirakan harganya tetap naik hingga bulan September nanti," ujar pria asal Kecamatan Krejengan itu.

Sementara itu, salah seorang petani, Ahmad Rizal mengatakan, mahalnya harga tembakau saat ini membuatnya harus meningkatkan perawatannya.

Sebab, selain rutin pemupukan, pengobatan harus segera dilakukan jika hama menyerang.

"Alhamdulillah kalau harganya sekarang tinggi dan semoga terus meningkat sampai akhir panen. Tapi perawatan juga tetap diperhatikan, seperti saat hama menyerang ya harus langsung ambil tindakan agar tidak menyebar ke pohon yang lain," tuturnya.

➢ IKUTI UPDATE BERITA MENARIK LAINNYA di GOOGLE NEWS SURYA.CO.ID

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved