Wanita Ditemukan Tewas di Tangga

Adik Aniaya Kakak Hingga Tewas di Surabaya, Pelaku Ternyata Mahir Teknik Pukulan MMA

Ternyata, tersangka pernah belajar teknik gulat dan pukulan dalam MMA (Mixed Martial Arts).

Penulis: Tony Hermawan | Editor: Titis Jati Permata
surya.co.id/tony hermawan
PS menceritakan detik-detik kakak kandungnya tewas di tangannya. 

SURYA.CO.ID, SURABAYA - Kasus kematian wanita yang ditemukan terlilit kabel USB mengejutkan warga Kota Surabaya.

Satreskrim Polrestabes Surabaya menahan PS (26), setelah diduga membunuh kakak kandungnya, SD (30). 

Ternyata, tersangka pernah belajar teknik gulat dan pukulan dalam MMA (Mixed Martial Arts). Teknik bertarung ini diduga digunakan tersangka untuk menghabisi nyawa kakaknya.

Emosi tersangka diduga tersulut setelah korban mengambil sebilah pisau dapur.

Korban meminta agar tersangka membunuhnya. Dalam situasi tersebut, emosi tersangka semakin memuncak.

"Jadi korban itu  menunjukkan pisau ke hadapan tersangka. Tersangka lalu melumpuhkan dan mencekik leher korban. Didorong ke belakang hingga kepala korban membentur tembok," ujar Kapolsek Tandes Kompol Budi Waluyo.

Baca juga: UPDATE Adik Aniaya Kakak Hingga Tewas di Surabaya, Pelaku Ditetapkan Tersangka Usai Gelar Perkara

Dalam posisi itu, tersangka mendengar dua kali suara burung yang samar-samar terdengar seperti memanggil.

"Khawatir ada orang lain, tersangka semakin menguatkan cekikan hingga korban tidak bergerak," ujarnya. Polisi meyakini saat itulah korban tewas.

Tersangka PS hanya tertunduk saat kasusnya diungkap oleh polisi pada Jumat (9/8/2024).

Wajahnya ditutupi masker. Wanita tomboy yang memiliki tato di tangan kiri ini tampak sering menundukkan kepala.

Dari hasil autopsi korban ada luka memar di wajah, kepala, leher, pendarahan di selaput otak. Otaknya juga agak membengkak.

Hasil pemeriksaan forensik korban kekurangan oksigen disebankan adanya trauma di kepala dan ada pendarahan di tenggorokan, sehingga menyebabkan korban tewas.

Plt Kasat Reskrim Kompol Teguh menjelaskan, pembunuhan dalam lingkaran keluarga ini berhubungan dengan rasa dendam antara pelaku dan korban.

Awalnya, mereka tinggal di satu rumah bersama saudara dan ibu, di Jalan Darmo Indah Selatan Blok GG, Surabaya.

Namun, empat bulan lalu, tersangka, ibu, dan adiknya pindah ke kos-kosan, meninggalkan korban yang merupakan saudara tertua untuk tinggal sendirian di rumah tersebut.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved