Berita Surabaya

Siswa di Surabaya Kenalkan Sistem Pengolahan Daur Ulang Sampah Berbasis Digital

Minimnya pengelolaan sampah yang efektif membuat tiga siswa SMA Cita Hati Kota Surabaya membuat aplikasi pengelolaan sampah terintegrasi

Penulis: Sulvi Sofiana | Editor: Titis Jati Permata
Foto Istimewa
Stanley, Marcha Sharapova dan Julian saat mengenalkan aplikasi pengelolaan sampah terintegrasi dan berkelanjutan bernama Track Eco pada anak-anak di panti asuhan 

SURYA.CO.ID, SURABAYA - Masalah sampah di Indonesia terus menjadi perhatian serius, bahkan produksi sampah di Surabaya mencapai sekitar 2.500 ton per hari.

Minimnya pengelolaan sampah yang efektif membuat tiga siswa SMA Cita Hati Kota Surabaya, yaitu Stanley, Marcha Sharapova dan Julian membuat aplikasi pengelolaan sampah terintegrasi dan berkelanjutan bernama "Track Eco".

Marcha mengatakan peningkatan volume sampah saat ini tidak diimbangi dengan sistem pengelolaan yang efektif mengakibatkan berbagai masalah lingkungan seperti pencemaran tanah, air, dan udara.

Selain itu, sampah plastik yang sulit terurai menjadi ancaman serius bagi ekosistem laut, membahayakan kehidupan laut dan rantai makanan manusia.

"Melalui aplikasi tersebut dipergunakan untuk menyalurkan sampah-sampah plastik yang bisa didaur ulang ke bank sampah agar dikelola dengan benar,"ungkapnya.

Pengelolaan sampah terintegrasi dan berkelanjutan itu, dimulai dari sejumlah panti asuhan yang ada di Kota Pahlawan.

"Kami akan mengambil sampah di panti-panti asuhan dan akan disiapkan tenaga khusus. Selain panti asuhan, Track Eco juga akan diterapkan di sejumlah tempat umum di Surabaya," ucapnya.

Sementara itu, Julian menambahkan masalah sampah merupakan tantangan besar yang memerlukan komitmen dan tindakan nyata dari semua pihak.

Untuk mengurangi volume sampah yang harus dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) perlu adanya kerja sama pengelolaan antara pemerintah, sektor swasta dan masyarakat.

Pengelolaan sampah juga perlu mengadopsi teknologi pengolahan modern seperti insinerasi, daur ulang dan pembuatan kompos agar menekan jumlah sampah yang harus dibuang ke TPA.

"Inisiatif seperti bank sampah dan pengelolaan sampah berbasis komunitas perlu diperluas. Track Eco akan memperluas jaringan dari restoran-restoran, mall, hingga sekolah untuk dapat mengelola sampah dengan jumlah yang lebih besar lagi," ujarnya.

BACA BERITA SURYA.CO.ID LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved