Berita Surabaya

Konflik Petra dan Warga Berakhir Damai, Wawali Surabaya Armuji Jelaskan Akar Permasalahannya

Konflik sekolah Petra Surabaya dengan warga 3 RW Komplek Perumahan Tompotikta Surabaya berakhir damai.

Penulis: Nuraini Faiq | Editor: irwan sy
ist
Warga 3 RW Komplek Perumahan Tompotikta dan pihak Petra bersama aparat dan DPRD Surabaya bertemu untuk membahas soal polemik iuran dengan berakhir damai. 

SURYA.co.id | SURABAYA - Konflik sekolah Petra Surabaya dengan warga 3 RW Komplek Perumahan Tompotikta Surabaya berakhir damai.

Wakil Wali Kota Surabaya, Armuji, menyebut konflik ini dipicu karena warga meminta iuran ke Petra hingga puluhan jutaan rupiah.

"Orang surabaya itu ibarat Udeng. Prinsip udeng adalah tegas dan gamblang ramai di depan lalu saat dicarikan solusi dengan duduk bersama selesai. Ya akhirnya selesai," kata Armuji, Selasa (6/8/2024).

Cak Ji menyebut bahwa akar permasalahan konflik itu terkait dengan iuran, hingga membuat Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi juga turun ke warga dan Petra.

Baca juga: 5 Fakta Konflik Sekolah Petra dan 3 RW di Manyar Surabaya Soal Iuran Keamanan, Kini Sudah Berakhir

Eri Cahyadi memastikan bahwa soal iuran keamanan itu sudah tidak ada, yang artinya sekolah Petra tidak lagi membayar iuran senilai Rp 32 juta ke bendahara RW setempat.

Kemudian disepakati Petra dan warga bahwa iuran itu diganti dengan penyaluran CSR Petra untuk pembersihan lingkungan sekitar serta bantuan keamanan.

Konflik itu bermula dari laporan warga terkait permasalahan antara warga dengan sekolah SMP/SMA Petra di Manyar Tirtomulyo.

Cak Ji yang mendapat aduan warga langsung mendatangi lokasi konflik, dan kemudian diunggah di akun TikTok Cak Ji.

Konflik Sekolah Petra dengan warga tersebut akhirnya viral.

Cak Ji menyebut bahwa unggahan itu dilihat hingga 16,7 Juta pemirsa, disukai 509 ribu, 46 Ribu komentar dan dibagikan 21 ribu kali.

Pada Vidio itu menuai banyak respon positif warganet walaupun ada sejumlah komentar kurang baik.

Cak Ji menyampaikan bahwa semakin maju Kota Surabaya menambah tinggi potensi konflik sosial.

Untuk itu membutuhkan respon cepat, terbuka dan akomodatif bagi masyarakat.

Diundang ke Balai Kota
Setelah Wali Kota Eri Cahyadi mendatangi RW dan sekolah, kini giliran semua pihak diundang di Balai Kota Surabaya.

Semua pihak terlibag konflik dihadirkan dengan mendatangkan aparat kepolisian.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved