Berita Gresik

Jaga Kelestarian Lingkungan, Ecoton Ajak Tamu Mancanegara Susuri Sungai Brantas Gresik

Kegiatan River Cities Network dan perwakilan International Institute for Asian Studies melakukan kegiatan Susur Sungai Brantas bersama 30 orang.

Penulis: Sugiyono | Editor: Titis Jati Permata
Foto Istimewa Ecoton
Kegiatan River Cities Network dan perwakilan International Institute for Asian Studies melakukan Susur Sungai Brantas bersama 30 orang, Minggu (4/8/2024). 

SURYA.CO.ID, GRESIK – Ecological Observation and Wetlands Conservation (Ecoton) bersama puluhan akademisi mancanegara melakukan Susur Sungai Brantas, Desa/Kecamatan Wringinanom, Kabupaten Gresik, Minggu (4/8/2024).

Kegiatan River Cities Network dan perwakilan International Institute for Asian Studies melakukan kegiatan Susur Sungai Brantas bersama 30 orang.

“Kegiatan ini untuk mempelajari pencemaran sungai, sekaligus mengenalkan peran Ecoton dalam penyelamatan sungai dan menunjukkan secara langsung fakta dan kondisi sungai yang semakin kritis,” kata Dr. Daru Setyorini, M.Si., Direktur Eksekutif Ecoton.

Lebih lanjut Dr. Daru menambahkan, Ecoton selalu konsisten melakukan kegiatan konservasi dan advokasi lingkungan, dengan cara melibatkan masyarakat sebagai agen pemerhati sungai.

“Di Sungai Brantas kami menginisiasi Aksi Brantas berbasis citizen science dalam upaya konservasi sungai,” imbuhnya.

Peserta kegiatan dikejutkan dengan sampah plastik yang tersangkut di pohon dan tumpukan sampah di bantaran sungai.

Bahkan banyak masyarakat yang masih membakar sampah di bantaran sungai.

“Fakta ini menggambarkan tingkat pencemaran sampah plastik yang mengkhawatirkan dan mengancam ekosistem sungai. Dalam kegiatan ini, peserta diajak mengecek kualitas air sungai dan membandingkannya dengan daerah yang dekat dengan industri,” imbuhnya.

Hasil pengujian menunjukkan, kualitas air di daerah dekat kawasan industri jauh lebih buruk dengan kadar polutan yang lebih tinggi pada parameter Amoniak.

Kontaminasi mikroplastik yang semakin nyata dapat mengancam kesehatan manusia.

Dari mikroplastik yang ditemukan semuanya berasal dari plastik sekali pakai seperti kresek, botol plastik, sedotan, dan sachet.

“Hasilnya menunjukkan positif terkontaminasi mikroplastik yang berjenis fiber, fragmen, filamen, di perairan Sungai Brantas,” katanya.

Sebagai solusi, peserta diajak mengadopsi gaya hidup zero waste, berhenti menggunakan plastik sekali pakai.

Mereka juga didorong mengajak masyarakat lebih luas untuk terlibat dalam upaya konservasi sungai, melalui edukasi dan partisipasi aktif dalam kegiatan penyelamatan ekosistem, seperti gerakan penghijauan bantaran sungai serta program-program lingkungan lain.

“Kegiatan Susur Sungai Brantas ini menjadi ajang pembelajaran bagi para akademisi internasional dan menegaskan pentingnya peran masyarakat dalam menjaga kelestarian sungai. Ecoton berharap, kegiatan ini dapat menginspirasi banyak pihak, terutama Pemerintah dalam peduli terhadap lingkungan dan terlibat aktif dalam upaya pelestarian sungai,” katanya.

BACA BERITA SURYA.CO.ID LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved