Berita Viral

Besaran Gaji AKBP Bayu Pratama Kapolres Jember Beri Sepeda Siswa Yatim Piatu Lari 5 Km ke Sekolah

Kapolres Jember AKBP Bayu Pratama Gubunagi jadi sorotan usai berikan sepeda kepada siswa yatim piatu lari 5 Km ke sekolah. Segini besaran gajinya.

kolase TikTok
Kapolres Jember AKBP Bayu Pratama Beri Sepeda Siswa Yatim Piatu Lari 5 Km ke Sekolah. Segini besaran gajinya. 

SURYA.co.id, JEMBER - Sosok AKBP Bayu Pratama Gubunagi, Kapolres Jember, jadi sorotan usai memberikan bantuan kepada M Alif Fathurrohman, siswa yatim piatu lari 5 Km ke sekolah.

Kekayaan hingga besaran gaji AKBP Bayu Pratama pun tak luput dari pencarian publik.

Diketahui, perjuangan M Alif Fathurrohman (17), siswa SMA di Jember untuk bisa mengikuti pelajaran di sekolah memantik simpati warganet.

Jika teman-temannya pergi ke sekolah menggunakan sepeda atau diantar, Alif justru berangkat dengan berlari.

Tekad kuat Alif ini mendapat perhatian dari Kapolres Jember AKBP Bayu Pratama Gubunagi.

Baca juga: Kekayaan AKBP Bayu Pratama Kapolres Jember yang Beri Sepeda Siswa Yatim Piatu Lari 5 Km ke Sekolah

AKBP Bayu bersama jajarannya mendatangi langsung rumah Alif untuk memberikan beberapa hadiah seperti sepatu hingga sepeda.

Lantas, seberapa gaji AKBP Bayu Pratama Gubunagi?

Aturan kenaikan gaji anggota Polisi tertuang dalam PP Nomor 7 Tahun 2024 tentang Perubahan Ketiga Belas Atas Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2001 tentang Peraturan Gaji Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia dan berlaku sejak 26 Januari 2024.

Jika Bayu Pratama berpangkat AKBP, maka ia merupakan perwira Polri golongan IV.

Gajinya berada di kisaran Rp3.341.500 - Rp5.491.200.

Berikut daftar lengkapnya.

1. Golongan I (Tamtama)

  • Bhayangkara Dua (Bharada): Rp1.775.000 - Rp2.741.300
  • Bhayangkara Satu (Bharatu): Rp1.830.500 - Rp2.827.000
  • Bhayangkara Kepala (Bharaka): Rp1.887.800 - Rp2.915.400
  • Ajun Brigadir Polisi Dua (Abripda): Rp1.946.800 - Rp3.006.000
  • Ajun Brigadir Polisi Satu (Abriptu): Rp2.007.700 - Rp3.100.700
  • Ajun Brigadir Polisi (Abrippol): Rp2.070.500 - Rp3.197.700

Baca juga: Sosok AKBP Bayu Pratama Kapolres Jember Beri Sepeda Alif, Siswa SMA Yatim Piatu Lari 5 Km ke Sekolah

2. Golongan II (Bintara)

  • Brigadir Polisi Dua (Bripda): Rp2.272.100 - Rp3.733.700
  • Brigadir Polisi Satu (Briptu): Rp2.343.100 - Rp3.850.500
  • Brigadir Polisi (Brigpol): Rp2.416.400 - Rp3.971.000
  • Brigadir Polisi Kepala (Bripka): Rp2.492.000 - Rp4.095.200
  • Ajun Inspektur Polisi Dua (Aipda): Rp2.570.000 - Rp4.223.300
  • Ajun Inspektur Polisi Satu (Aiptu): Rp2.650.300 - Rp4.355.400 

3. Golongan III (Perwira Pertama)

  • Inspektur Polisi Dua (Ipda): Rp2.954.200 - Rp4.779.300
  • Inspektur Polisi Satu (Iptu): Rp3.046.600 - Rp5.006.500
  • Ajun Komisaris Polisi (AKP): Rp3.141.900 - Rp 5.163.100

4. Golongan IV (Perwira Menengah)

  • Komisaris Polisi (Kompol): Rp3.240.200 - Rp5.324.600
  • Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP): Rp3.341.500 - Rp5.491.200
  • Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol): Rp3.446.000 - Rp5.663.000

5. Golongan V (Perwira Tinggi)

  • Brigadir Jenderal Polisi (Brigjen): Rp3.553.800 - Rp5.840.100
  • Inspektur Jenderal Polisi (Irjen): Rp3.665.000 - Rp6.022.800
  • Komisaris Jenderal Polisi (Komjen): Rp5.485.800 - Rp6.211.200
  • Jenderal Polisi: Rp5.657.400 - Rp6.405.500.

Diketahui, AKBP Bayu bersama jajarannya mendatangi langsung rumah Alif.

Momen ini terekam dalam video yang diunggah di TikTok Humas Polres Jember.

Tampak dalam video tersebut Alif menyambut kedatangan AKBP Bayu berserta jajarannya.

Baca juga: Rejeki Nomplok Alif Siswa SMA Yatim Piatu di Jember Lari 5 Km ke Sekolah, Dapat Sepeda dari Kapolres

Sambil mengenakan sarung dan peci hitam, Alif menyalami semua personel Polres Jember yang datang.

Setelah berbincang sejenak dengan AKBP Bayu, Alif mendapat beberapa hadiah.

Mulai dari baju, sepatu hingga sepeda.

Kini, Alif tak perlu lagi berlari sejauh 5 km untuk pergi ke sekolah.

Sebelumnya, perjuangan M Alif Fathurrohman (17), siswa SMA di Jember untuk bisa mengikuti pelajaran di sekolah ramai jadi sorotan.

Jika teman-temannya pergi ke sekolah menggunakan sepeda atau diantar, Alif justru berangkat dengan berlari.

Setiap hari ia menempuh jarak sejauh lima kilometer (Km) dari rumahnya di Lingkungan Cupu, Kelurahan Baratan, Kecamatan Patrang, Kabupaten Jember, Jawa Timur.

Rutinitas itu sudah dilakukan Alif sejak masih mengenyam pendidikan di MTs As-Syukriah.

Bukan tanpa alasan, ia terpaksa melakukan hal tersebut karena tidak memiliki kendaraan. Juga karena rumahnya tidak terjangkau oleh angkutan umum.

“Setiap pagi saya berangkat pukul 05.10 WIB menuju titik penjemputan di Patrang,” kata dia dikutip dari Kompas.com.

Alif Siswa SMA Yatim Piatu di Jember Lari 5 Km ke Sekolah (kiri), Alif dapat sepeda dari Kapolres Jember (kanan).
Alif Siswa SMA Yatim Piatu di Jember Lari 5 Km ke Sekolah (kiri), Alif dapat sepeda dari Kapolres Jember (kanan). (kolase Kompas.com dan TikTok)

Alif harus berangkat sangat pagi karena mengejar mobil jemputan dari sekolah yang ada di daerah Kecamatan Patrang.

Dari rumah ke titik mobil penjemputan itu, Alif harus menempuh jarak sejauh 5 kilometer.

Sebelum berangkat, ia selalu mempersiapkan buku pelajaran untuk dibawa. Ia juga mengenakan kaus dan celana pendek untuk lari.

Ketika tiba di sekolah, Alif mandi terlebih dahulu dan mengganti pakaiannya dengan seragam. Setelah itu, ia masuk kelas untuk mengikuti pelajaran.

“Sebenarnya dulu saya punya sepeda angin pemberian sekolah, tapi sudah rusak,” jelas siswa kelas XI ini.

Sejak itulah, ia memilih untuk lari menuju sekolah sejauh 5 kilometer. Sebab, ia tak mampu untuk membeli sepeda lagi.

Selama ini, Alif mengaku hanya tinggal dengan neneknya.

Sejak SMP, ia sudah menjadi yatim piatu. Sang ayah meninggal ketika ia masih kecil, dan ibunya meninggal saat ia dibangku SMP.

Tak hanya ketika berangkat sekolah Alif lari, saat pulang dari sekolah sekitar pukul 14.00 WIB, ia juga harus lari.

Bahkan, tantangan untuk pulang ke rumah lebih besar. Sebab, ia harus melewati tanjakan untuk menuju rumahnya di kawasan Rembangan.

“Kalau perginya enak larinya turun, tapi kalau pulang agak nanjak,” jelas dia.

Alif mengaku memiliki semangat yang kuat untuk menuntaskan sekolahnya. Sebab, ketika ia lulus, ingin menjadi anggota TNI.

Sementara itu, Kepala SMK Kartika IV-2 Jember Pelda Iwan Abdillah menambahan, ketika lulus MTs, sebenarnya Alif ingin bekerja daripada melanjutkan sekolah.

“Karena ia memang berasal dari keluarga kurang mampu,” tutur dia.

Menurut Iwan, Alif merupakan sosok yang bertanggung jawab dalam menjalani hidupnya. Bahkan, ia tetap semangat dan tidak pernah terlambat ke sekolah.

“Ia tidak pernah terlambat ke tempat penjemputan mobil yang disediakan sekolah,” terang dia.

>>>Update berita terkini di Googlenews Surya.co.id

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved