Berita Surabaya

Akhir Perseteruan SMP Petra Vs RW Manyar Dipicu Iuran Rp 32 Juta, Eri Cahyadi: Ada Titik Temu

Beginilah akhir perseteruan sekolah menengah pertama (SMP) Petra vs RW Manyar, Surabaya, yang sempat bersitegang gara-gara iuran Rp 32 juta per bulan.

Penulis: Arum Puspita | Editor: Musahadah
Kompas.com
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi memediasi perseteruan SMP Petra Vs RW Manyar 

Dia menyimpulkan, kemacetan di sekitar sekolah hanya alasan untuk menaikkan iuran.

Wawali Surabaya, Armudji, turun tangan menangani perseteruan SMPP Petra Vs RW Manyar (kiri)
SMP Petra di Manyar, Surabaya (kanan)
Wawali Surabaya, Armudji, turun tangan menangani perseteruan SMPP Petra Vs RW Manyar (kiri) SMP Petra di Manyar, Surabaya (kanan) (Kolase Youtube/Kompas.com Andhi Dwi)

"Saya ngomong, kalau iurannya cocok enggak macet tapi kalau enggak cocok dikata macet. Itu juga jalan umum, bukan milik perorangan karena sudah jadi fasilitas umumn pemkot," jelasnya.

Selain itu, pengelola sekolah juga mengaudit pengelolaan iuran yang diminta warga, dan ternyata banyak sisa.

"Pihak sekolah audit sendiri, (iurannya) buat bayar 30 satpam, Satpamnya gajinya cuma Rp 2,5 juta, terus itu kali 30 (orang) hasilnya cuma berapa, sisanya masih banyak," ujarnya.

Dengan demikian, Armuji menyerahkan keputusan soal iuran itu ke pihak sekolah, apakah akan melapor ke polisi atau tidak.

SMP Petra Merasa Dipaksa

Baca juga: Alasan Perseteruan SMP Petra Vs RW Manyar: Pihak Sekolah Ngaku Dapat Ancaman dan Alasan Iuran Naik

Kabag Legal Perhimpunan Pendidikan dan Pengajaran Kristen Petra (PPPKP), Christin Novianty mengatakan, pihaknya secara tiba-tiba mendapatkan informasi kenaikan iuran tersebut.

"Asal mula (perseteruan dengan RW) karena iuran tahun 2024 kita ada kenaikan iuran semula Rp 32 juta jadi Rp 35 juta," kata Christin saat ditemui di kantornya, Kamis (1/8/2024).

Oleh karenanya, pihak SMP Petra mempertanyakan kenaikan yang dinilai mendadak tersebut.

Akhirnya, Petra menyatakan menolak membayar karena merasa dipaksa.

Wakil Wali Kota Surabaya, Armudji mencoba mediasi perseteruan SMP Petra vs RW Manyar Surabaya
Wakil Wali Kota Surabaya, Armudji mencoba mediasi perseteruan SMP Petra vs RW Manyar Surabaya (Youtube)

"Kok bisa naik tanpa mengundang Petra. Memang mereka sengaja tidak mengundang dan Petra harus mengikuti semua keputusan mereka, kan kalau seperti ini tidak adil," jelasnya. 

Menurut Christin, pihak RW sempat mengancam akan menutup jalan yang menghubungkan jalan raya dengan sekolah itu.

Namun, hal itu tidak jadi dilakukan setelah mediasi.

"Hasil mediasi mereka tidak akan menutup jalan dan laporan pertanggungjawabannya diberikan."

"Seiring berjalannya waktu, mereka tidak memberikan laporan dan tidak merespons surat kita," ujarnya.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved