Berita Gresik

Semester Pertama 2024, Pendapatan Semen Indonesia Capai Rp 16,41 Triliun

PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) melaporkan kinerja keuangan konsolidasi tidak diaudit semester I tahun 2024.

Penulis: Sugiyono | Editor: Titis Jati Permata
Foto Istimewa Semen Indonesia
Proses pengecoran deck slab atau pelat lantai jembatan pada proyek pembangunan Jalan Tol Baleno yang dibangun menggunakan produk SIG, Kamis (1/8/2024). 

SURYA.CO.ID, GRESIK - PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) melaporkan kinerja keuangan konsolidasi tidak diaudit semester I tahun 2024.

SIG membukukan pendapatan sebesar Rp16,41 Triliun dan laba periode berjalan senilai Rp 503,49 Miliar.

Selain itu, beban pokok pendapatan sebesar Rp 12,55 Triliun, EBITDA sebesar Rp 2,88 Triliun.

Corporate Secretary SIG, Vita Mahreyni mengatakan, SIG masih bisa mempertahankan capaian profitabilitas yang positif sepanjang semester pertama tahun 2024.

Bahkan, SIG juga mampu menjaga ketahanan keuangan dengan mencatatkan arus kas dari operasi yang positif, sehingga mampu terus menurunkan saldo utang dan mempertahankan rasio solvabilitas yang sehat.

Pada semester I tahun 2024, Perseroan telah melunasi Obligasi Berkelanjutan I Tahap II yang diterbitkan di Tahun 2019, senilai Rp 3,36 Triliun.

Pelunasan tersebut berujung pada penurunan liabilitas berdampak bunga SIG dan penurunan beban keuangan, sehingga mendukung capaian profitabilitas yang positif.

“Postur keuangan yang sehat ini juga tercermin dari rating idAA+/positive dari PT Pefindo. Semester I tahun 2024 membukukan pendapatan Rp16,41 Triliun dan laba periode berjalan senilai Rp 503,49 Miliar. Selain itu, beban pokok pendapatan sebesar Rp 12,55 Triliun, EBITDA sebesar Rp 2,88 Triliun,” kata Vita Mahreyni, dalam rilis Humas SIG, Kamis (1/8/2024).

Lebih lanjut Vita menambahkan, saat ini situasi industri yang menantang dalam beberapa tahun terakhir, sehingga terus menjaga kinerja fundamental agar tetap kuat.

“SIG juga melanjutkan fokus dalam membangun ekosistem bisnis, yaitu menunjang optimalisasi penggunaan semen hijau dan solusi berkelanjutan. Sebab, kedepan tidak hanya industri yang bergerak ke arah industri hijau, tetapi cara kita membangun juga harus mulai berubah agar adaptif terhadap perubahan iklim dan menjaga kebutuhan generasi mendatang,” katanya.

BACA BERITA SURYA.CO.ID LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved