Berita Surabaya

Tumbuh 2,5 Persen YoY di Semester I 2024, Telkom Indonesia Raih Pendapatan Positif Rp 75,3 Triliun

PT Telkom Indonesia mencatatkan pertumbuhan kinerja yang positif pada pendapatan konsolidasi sebesar 2,5 persen YoY, menjadi Rp 75,3 triliun.

Penulis: Sri Handi Lestari | Editor: irwan sy
Telkom Indonesia
Ilustrasi - Logo Telkom Indonesia. 

SURYA.co.id | SURABAYA - PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk atau Telkom mencatatkan pertumbuhan kinerja yang positif pada pendapatan konsolidasi sebesar 2,5 persen (Year on Year/YoY), atau menjadi Rp 75,3 triliun.

Kinerja Telkom hingga akhir Juni 2024 tersebut utamanya didukung oleh kontribusi bisnis Data, Internet & IT Services dengan pendapatan Rp 45,5 triliun atau tumbuh 9,2 persen.

Direktur Utama PT Telkom Indonesia, Ririek Adriansyah, mengatakan sepanjang enam bulan pertama 2024, TelkomGroup masih fokus menjalankan strategi transformasi 5 Bold Moves disertai aksi korporasi anak usaha dan program Pensiun Dini untuk efisiensi dan produktivitas.

"Alhamdulillah, Perseroan melalui strategi bisnis FMC Telkomsel dan Data Center yang dikelola oleh NeutraDC menunjukkan kinerja finansial yang positif. Hal ini menjadi bukti nyata bagi Telkom untuk dapat mempercepat transformasi sehingga semua lini bisnis Perseroan dapat memberikan hasil optimal bagi para pemangku kepentingan," kata Ririek Adriansyah, Kamis (1/8/2024).

Pada segmen Mobile, Telkomsel, selaku anak usaha Telkom, membukukan pendapatan positif Rp 57,17 triliun yang didukung oleh pendapatan dari Digital Business sebesar Rp39,54 triliun atau tumbuh 4,9 persen (YoY).

Telkomsel masih mempertahankan posisi sebagai pemimpin pasar pada bisnis broadband dengan total 159,9 juta pelanggan mobile atau tumbuh 4,3 persen (YoY) dan 10,6 juta pelanggan IndiHome atau tumbuh double digit 10,9 persen (YoY).

"Demi memperkuat konektivitas dan kualitas layanan, saat ini Telkomsel memiliki 265.904 Base Transceiver Station (BTS), yang terdiri dari 216.378 BTS 4G dan 716 BTS 5G. Lalu lintas data juga mengalami peningkatan cukup baik sebesar 11,7 persen (YoY), menjadi 9.753.659 TB," jelas Ririek.

Pada Juni 2024, Telkomsel telah menyelesaikan aksi korporasi jual dan sewa beli kembali (sales and lease back agreement) dengan PT Dhost Telekomunikasi Nusantara untuk 850 infrastruktur indoor (in Building Services Sites) dan penyewaan kembali sebanyak 689 indoor infrastructure dengan nilai transaksi sebesar Rp865 miliar.

Aksi korporasi ini sejalan dengan strategi transformasi perusahaan dan tren industri telekomunikasi.

Pada segmen Enterprise, perseroan mencatat kinerja sebesar Rp10,2 triliun atau tumbuh 9,4 persen (YoY), yang utamanya didorong oleh pertumbuhan bisnis layanan B2B Digital IT Services seperti High Speed Internet dan e-Payment sebagai kontributor utama pendapatan.

"Telkom terus memperkuat kapabilitas di bisnis Cloud, Digital IT Services, dan Cyber Security, termasuk menjalin kerja sama strategis dengan pemain teknologi global," ungkap Ririek.

Selanjutnya, segmen Wholesale dan International mencatat pendapatan Rp 9,2 triliun atau tumbuh 13,1 persen (YoY), dikontribusi pertumbuhan pada bisnis layanan suara wholesale internasional dan bisnis infrastruktur digital.

Pada bisnis menara telekomunikasi, Mitratel mencatat pendapatan Rp4,5 triliun atau tumbuh 7,8 persen (YoY), didorong oleh pendapatan sewa menara.

EBITDA dan laba bersih tumbuh masing-masing sebesar 10,2 persen dan 4,1 persen (YoY).

EBITDA margin meningkat 1,9 percentage point menjadi 83,1 persen.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved